Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Keajaiban Pikiran dari Lena Kay

8 September 2019   11:29 Diperbarui: 9 September 2019   08:08 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita cantik ini menjalani pelatihan intensif untuk membangun keterampilan pelatihan bersama The Coaching Academy untuk Pelatihan Kinerja Pribadi. 

Sementara dirinya adalah seorang Praktisi NLP & Law of Attraction yang disertifikasi oleh Dr Joe Vitale & Dr Steve G Jones. Lena juga seorang finalis sebagai Pengusaha Terbaik Tahun 2017 pada ajang Kingston Business Excellence Awards.

Etnik Kurdi terkenal berani, kuat dan gigih. Meski sering dicabik-cabik tanpa pembelaan, tidak satupun bangsa di dunia ini yang benar-benar berhasil menundukkan orang Kurdi. Darah juang itu mengalir ke tubuh Lena. 

Ia menolak mati dan mengatur hidupnya sendiri, dengan kekuatan pikiran ia menyembuhkan tumor otaknya tanpa obat dan mengabaikan semua dokter, lalu melejitkan karir dan menemukan pasangan ideal.

"Saya menolak ide bahwa saya bukan korban dari keadaan saya, tetapi pencipta mereka, mengapa tidak ada yang mengatakan hal ini kepada saya sebelumnya?," tutur Lena dalam blog pribadinya lenakay.com.

Ada deretan gadis lainnya yang semacam Lena.Menolak mati dalam tenda pengungsian dan memilih menjadi manusia nomor satu. Benar-benar tentang pilihan. Di antara mereka adalah Adut Akech Bior, seorang mantan pengungsi Sudan. Kini ia adalah sensasi di dunia modeling dan fesyen.

Kemudian Shoushi Bakarian, gadis cantik dari Aleppo Suriah ini harus menyelesaikan studinya di antara perang dan bom. Kini Shoushi adalah seorang penemu yang mampu menciptakan teknologi canggih di dunia penerbangan.

Banyak catatan tentang orang-orang yang pernah berlutut di lembah nadir lalu mendaki ke puncak zenith untuk kita mengambil pelajaran. Ketika justru sedang hidup tidak sepayah mereka, ini akan menjadi lebih mudah sebenarnya.

"Saya telah menciptakan begitu banyak mimpi menjadi kenyataan bagi diri saya dan memberdayakan orang lain dengan alat penguasaan diri untuk melakukan hal yang sama. 

Sekarang saya tahu aturan permainan yang disebut hidup-ini lebih menyenangkan dan semakin baik dan lebih baik-seperti yang dimaksudkan untuk kita semua," demikian Lena. ~MNT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun