Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Keajaiban Pikiran dari Lena Kay

8 September 2019   11:29 Diperbarui: 9 September 2019   08:08 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia terlahir dari bangsa nomad Kurdi yang terhimpit di antara perang Iran dan Irak. Bayi ini selamat dari amukan bom Iran sekaligus senjata kimia Saddam. Dibesarkan di Inggris dalam status pengungsi, dan memulai masa remaja dengan banyak kegugupan.

Orang tuanya adalah pekerja kelas bawah namun ia memaksakan diri mengambil studi komunikasi, Lena Kay nama gadis ini harus bekerja paruh waktu di kasino. Perusahaan menemukan potensi pada dirinya, lalu menghasut Lena meninggalkan kampus, untuk mengelola 10 kasino di London.

Inikah puncak sukses untuk ukuran bangsa yang sering terinjak dan berpindah-pindah di antara pegunungan tanah kuno Mesopotomia itu? Ia memulai karir glamour hedonis semata untuk menyekat kenangan traumatiknya akan perang dan penindasan.

Badai masih ada untuk Lena. Alam bawah sadarnya yang penuh derita kembali menyeret gadis ini seperti pendahulunya. Pada pertengahan usia 20, Lena menemukan dirinya sebagai nomad (tunawisma), depresi berat, kelebihan berat badan dengan tumor otak dan hidup dari tunjangan.

Ia tinggal di asrama tunawisma YMCA, dan telah beralih dari upah perusahaan menjadi hidup dengan bantuan keuangan pemerintah. Ia bangkrut secara emosional, finansial, dan cinta. Lena tamat?

Pada kanal Youtube tertanggal 15 Mei 2017, TEDx Talks dengan slogan Ideas Worth Spreading menampilkan Lena Kay sebagai pembicara kelas dunia. Ia membawa ceramah dengan judul Three Steps to Transform Your Life yang sudah ditonton hampir 1,9 juta kali. Sementara saya baru menemukannya seminggu yang lalu.

TEDx Talks adalah saluran lagendaris yang ditemukan oleh Richard Saul Wurman pada Februari 1984. Para pesohor dunia pernah tampil di sini antara lain Bill Clinton, Sean M. Carroll, Elon Musk, Stephen Hawking, Al Gore, David Cameron, Billy Graham, Bill Gates, Bono, Larry Page, Sergey Brin, Leana Wen, Paus Francis, dan banyak pemenang Nobel.

Lena memukau dalam balutan kaos hitam yang dipadu blazer kuning. Dengan rambut yang dicat blonde dan aksen British yang seksi -kebanyakan yang tampil di TEDx menggunakan aksen Amerika-, sangat sulit membedakan Lena dengan gadis Kaukasia yang gemerlap di London. Lihat videonya di sini.

Lena telah bertransformasi, bermuasal ketika ia menonton sebuah video di Youtube yang memperkenalkan konsep penciptaan sadar. Tentang kekuatan pikiran yang mampu menciptakan realitas. Ketika video itu ditonton, Lena masih berputar-putar dalam kegelapan dan kecanduan.

Ia seperti lapar akan perubahan, dengan melahap begitu banyak santapan tentang fisika kuantum, ilmu saraf, mikrobiologi, hukum tarik-menarik, agama dan ajaran spiritual. Ajaran-ajaran itu lekas diterapkan pada dirinya, iapun berubah menjadi pemimpin tim di RBS Business Banking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun