Tapi secara kebetulan kedua wanita ini bisa melakukan strategi yang sama yakni siasat proksi dan cinta, khas makhluk Venus.
Kita tidak ingin menyebut fenomena tersebut sebagai antagonisme, karena setiap zaman memiliki standar moral dan nilai-nilai universal yang berbeda.Â
Secara elok dan penuh dramatis, Rida menempatkan Tun Irang sebagai patriot perempuan Melayu yang sejajar dengan Raja Hamidah dan Tengku Embung Fatimah, dengan satu standar moral bahwa daulat dan marwah harus memenuhi haknya untuk ditegakkan.
Saya ingin merekomendasikan Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang kepada para pecinta sejarah Melayu, sebagai salah satu sekuel paling menarik dari episode raja-raja Melayu dalam klimaks Sultan Mahmud Mangkat Dijulang. ~MNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H