Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Wanita Penunggang Naga di Novel Rida

25 Juni 2019   14:03 Diperbarui: 25 Juni 2019   14:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Rida (F: Istimewa)

Magma penuh api dendam yang disimpan Tun Irang mampu memutus total kedigdayaan keturunan raja-raja Melayu di Tanah Semenanjung yang mendapat legitimasi mitos Alexander Agung dari Macedonia Yunani, atau Zulkarnain yang diceritakan kitab suci atau Iskandar Zulkarnain, sebagai nama sintesis dari kedua tokoh. 

Tun Irang melancarkan perang proksi (menggunakan pihak ketiga) untuk menyingkirkan dan secara bertubi -- tubi memukul mundur Raja Kecik hingga ke delta Sungai Siak.

Di halaman 10, Rida mengutip sabda Tun Irang yang sangat puitis lagi eksotis dari Tuhfat al Nafis karya besar Raja Ali Haji. Sabda yang memikat dan memberi energi penuh kepada Upu-Upu Lima Bersaudara keturunan Daeng Rilaka untuk membantunya memulihkan daulat Kerajaan Johor dengan memerangi Raja Kecik. Dan sejarah Yang Dipertuan Muda Riau bermula di sini.

Tun Irang mirip Cleopatra dalam ambisi dan strateginya. Pada tahun 58 SM (hampir 18 abad sebelum Tun Irang), Cleopatra yang tinggal bersama ayahnya, Ptolemaios XII hidup dalam pembuangan di Roma setelah tahtanya digulingkan. Cleopatra mengambil kembali daulat ayahnya atas Alexandria dengan cara proksi: melibatkan pasukan Roma.

Yang berbeda, ayah Cleopatra diusir oleh saudara kandungnya sendiri Berenike IV (putri sulung Ptolemaios XII), tapi apakah Berenike akan berbeda dengan tabiat Tengku Kamariah dengan pengkhianatan diam-diam dua kali dari responnya saat dipersunting Raja Kecik? 

Dua kali, pertama kepada daulat ayahndanya atas Kesultanan Johor dengan menjadi permaisuri Raja Kecik bahkan ketika ayahnya dibunuh. Kedua, kepada kakak kandungnya Tun Irang, yang awalnya dijodohkan dengan Raja Kecik.

Apakah semua makhluk Venus akan dimaklumkan seperti ini? Apakah sejarah akan memaafkannya karena makhluk Venus memang akan memperjuangkan emosi cintanya, ketimbang berjuang cara logika menegakkan daulat bersama para pria Mars di pihaknya?

Cinta membunuh kewajiban, kata Jon Snow kepada Tyrion Lannister dalam Game of Thrones. Tapi Tyrion membalasnya dengan mengatakan, kewajibanlah yang membunuh cinta. Entahlah, yang jelas mereka sedang membicarakan Daenerys Targaryen, wanita penunggang naga dan ratu tujuh kerajaan, yang terbunuh oleh Jon Snow, pria yang ia cintai.

Pada kesempatan lain, Cleopatra makin serupa dengan Tun Irang, bila Tun Irang menggunakan strategi ranjang politik dengan kata sandi Penanak Nasi Raja Bugis, Cleopatra memikat bangsawan Roma, Julius Caesar untuk kemudian menganeksasi Alexandria sekaligus mengukuhkan tahtanya. 

Pada kesempatan lain Cleopatra menikahi Mark Antony dengan tujuan politis yang sama. Kembali mirip Daenerys, wanita dengan naga penyembur api yang menjalin asmara politik dengan Khal Drogo, Daario Naharis, sampai Jon Snow.

Tun Irang sangat mungkin tidak membaca Cleopatra, sebagai sesama wanita yang tahta ayahnya dirampas (atau apakah ia mendengar hikayat Sang Rajuna Tapa yang membuat strategi proksi dengan membuka gerbang istana bagi legiun Majapahit untuk mengusir Parameswara?). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun