Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Mengerti Spongebob, Mengerti Kebahagiaan

8 Juli 2018   22:12 Diperbarui: 25 Agustus 2018   20:02 3902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest.com

Usah diragukan, Spongebob Squarepants sebagai serial animasi paling populer di semesta Nickelodeon. Sejak ia lahir dalam jagat animasi tahun 1999 dan bertengger hingga kini, balada spons kuning ini tidak hanya membawa penonton menyelam ke dasar laut Bikini Bottom, namun kita juga tertarik untuk menyelaminya secara filsafat. Para tokoh kartun ini mampu merefleksikan siapa kita.

Bikini Bottom adalah sebuah kota di dasar laut bersama langit yang dipenuhi bunga. Di sanalah Spongebob tinggal. Entah bagaimana benda ajaib ini bisa tercemplung ke sana dan menjadi warga biota laut serta berbicara. 

Ia tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di Jalan Conch Nomor 124, Bikini Bottom dan bertetangga dengan Squidward Tentacles, seekor gurita penghuni rumah mirip patung Easter Island. Tetangga lainnya adalah Patrick si bintang laut lugu yang tinggal di balik batu.

Spongebob, sebagai tokoh utama adalah pribadi yang baik, mudah diajak berteman, dan optimistis. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Pekerjaannya sehari-hari adalah koki di rumah makan Krusty Krab.

Spongebob mendapat penghargaan Employee of the Month  374 kali berturut--turut, yang terkenal dengan burgernya Krabby Patty. Dia juga bersekolah di Mrs. Puff Boating School, sekolah mengemudi Nyonya Puff, untuk membuat kerepotan.

Karakter si spons mandi yang unik ini dibahas secara filosofis oleh Hasbi Ilham Hakim dalam tulisannya berjudul Spongebobisme: Menelisik Filsafat Sufistik dalam Spongebob.

Tak usah dibantah bahwa Spongebob adalah makhluk yang paling bahagia: Pursuit of Happiness. Meskipun dalam beberapa adegan ia tampak depresi dengan menyeret wajahnya ke lantai.

Yang terpenting sebenarnya, ia menjadikan kebahagiaan sebagai tonggak dan tujuan utama kehidupan tanpa dendam dan sakit hati.

Puncak kebahagiaannya bukan pada uang seperti Tuan Krabs, kekuasaan seperti Plankton, dan kehormatan seperti Squidward.

Aristoteles mengutarakan bahwa kehidupan yang berkualitas ialah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun