Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Lubang Hitam dan Hawking Sang Penggoda

19 Maret 2018   10:35 Diperbarui: 19 Juli 2018   16:39 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ego besar itu terperangkap puluhan tahun dalam tubuh layu dengan saraf motorik lumpuh total. Hanya lewat otot pipi yang tersambung ke alat bicara ia bersabda di atas kursi roda: Tuhan tidak ada dan surga adalah igauan bagi orang-orang yang takut kegelapan.

Ia sama langkanya dengan penyakit yang ia derita, Sklerosis Lateral Amiotrof (ALS),kelumpuhan total syaraf secara perlahan dan menahun. Ia hidup dalam bayang - bayang kematian sejak umur 21 tahun dan ajal baru menjemputnya 14 Maret 2018 lalu dalam usia 76 tahun.

Stephen William Hawking adalah fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge. Penuh kerumitan untuk menjelaskan isi kepala Hawking, jenius abad ini yang sepantaran dengan Albert Einstein, sama-sama astrofisikawan hebat.

Lewat kejeniusan dan penjelajahan otak supernya ke sekujur jagat raya, pria kelahiran Oxford 8 Januari 1942 ini gagal menemukan Tuhan, untuk kemudian menyangkalnya. Ketidakpercayaan adanya Tuhan itu muncul justru setelah ia makin tunak menyelami sains, terutama kosmos.

Dikutip dari Bousso, Raphael (1997),  Pair Creation of Black Holes in Cosmology,Hawking adalah orang pertama yang memaparkan teori Kosmologi (ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar) yang dijelaskan dengan menggabungkan teori Relativitas Umum dan Mekanika Kuantum. Ia juga mencetus prediksi teori bahwa lubang hitam mengeluarkan radiasi, yang kemudian disebut Radiasi Hawking.

Hawking telah bersusah payah untuk membuat penyederhanaan agar tulisan-tulisannya yang demikian rumit dapat dicerna secara awam. Seperti sama rumitnya dengan teori Lubang Hitam yang diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace. Ajaibnya, Hawking sempat kalah taruhan tentang eksis tidaknya lubang hitam ini.

Lubang hitam adalah obyek luar angkasa yang maha padat dan maha dahsyat. Dikatakan demikian, obyek ini punya tarikan gravitasi sangat kuat sehingga dapat menghisap dan memerangkap semua benda langit di sekitarnya, entah itu planet seperti bumi, bulan, meteor hingga cahaya sekalipun. Di sekitar lubang hitam ada permukaan yang disebut Horizon Peristiwa, sebagai perbatasan dalam ruang dan waktu.

Lubang hitam muncul dari ledakan supernova ketika bintang-bintang kehabisan bahan bakar dan melemahnya pancaran radiasi. Nah, melalui radiasi yang ditemukan Hawking, lubang hitam akan mati atau disebut juga penguapan lubang hitam. Dalam proses yang demikian panjang dan manusia tidak mampu menyaksikan apapun dari peristiwa ini.

Sebagai pengingat, kajian terbaru menyebutkan bahwa ada satu lubang hitam yang paling dekat dengan bumi berkode V616 Mon (A0620-00).  Terletak di rasi bintang Monoceros dan berjarak 3.000 tahun cahaya. Memiliki massa sekitar 13 kali matahari. Jika manusia terhisap lubang hitam, tubuh kita akan menyerupai pasti gigi yang menyeruak dari wadahnya, memanjang dan meregang. Seorang ahli astronomi asal Inggris, Sir Martin Rees menyebut fenomena ini dengan nama Spaghettification.

Jika kita berhasil hidup ketika terhisap ke dalamnya, kita  akan mengalami pembengkokan ruang dan waktu, lalu kemudian dapat menyaksikan segala hal yang terhisap ke dalam lubang tersebut sebelum dan sesudah terhisap. Ini artinya, kita akan dapat menyaksikan seluruh asal usul alam semesta, mulai dari peristiwa Ledakan Besar (Big Bang) hingga akhir riwayat alam semesta itu sendiri.

Dari penjelajahan kosmosnya, Hawking berkali-kali berucap bahwa ia seorang ateis. Menurutnya, tidak masuk akal bila Tuhan pernah menciptakan alam semesta. "Waktu tak eksis sebelum big bang, jadi tak ada waktu bagi Tuhan untuk menciptakan semesta," kata Hawking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun