****
Kamis, 23 Maret 2017, adalah hari gelap kesekian kalinya bagi kota Mosul, Irak. Kota itu mengalami pemboman besar-besaran dari Koalisi Amerika Serikat (AS) selama lebih dari tiga hari. Pada Jumat, 24 Maret 2017, sudah ada sekitar 150 mayat terkubur reruntuhan bangunan yang terkena bom. Di tempat lain, Sabtu, 25 Maret, sekitar 80 mayat ditemukan di bangunan lain. Sampai sekarang tidak jelas, apakah para korban ini anggota ISIS, atau rakyat sipil biasa.
Serangan koalisi AS itu tidak berhenti. Bahkan, orang-orang yang berusaha menyelamatkan korban reruntuhan berbagai gedung juga ikut terkena bom. Sampai sekarang, sudah ada lebih dari 200 korban. Di antara para korban juga terdapat anak-anak.
****
Konsep keamanan kuno yang dilakukan oleh AS dan sekutunya yang masih menekankan peranan negara dan militer, dari konsep posmodernisme dianggap ketinggalan zaman dan lebih menyerupai metode abad lampau dan diselubungi sisa - sisa merkantilisme.
Ancaman keamanan tidak melulu muncul dari senjata tempur kuno, melainkan dari kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, ketidakaadilan sosial, pelanggaran HAM dan kekurangan gizi. Konsep keamanan yang baru menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh, mulai dari kesejahteraan fisik dan batin manusia, sampai dengan kelestarian alam. Di balik itu kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah masih amat besar, terutama soal sumber daya minyak yang masih menjadi motor penggerak berbagai industri di dunia.
Ada tiga bagian otak manusia yakni otak Reptil untuk pertahanan dan makanan, kemudian otak Mamalia yang berfungsi di antaranya sebagai penyimpan memori, pengendalian emosi, metobolisme dan seterusnya. Yang terakhir adalah Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi otak Mamalia. la merupakan 80% dari seluruh Tiateri otak manusia. Tugas Neokorteks adalah berpikir, berbicara, melihat, dan mencipta. Otak ini merupakan tempat kecerdasan manusia.
Politik internasional dengan senjata sembari mengamankan cadangan minyak adalah cara kerja otak Reptil. Otak ini mendominasi cara bertindak kera yang disebut Darwin sebagai nenek moyang manusia modern. ***
#Penulis tentunya selalu sepakat untuk mengutuk aksi terorisme di mana pun di muka bumi ini.