Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Primata dan Modernisme

30 November 2017   12:04 Diperbarui: 30 November 2017   13:24 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://documentx.net

****

Kamis, 23 Maret 2017, adalah hari gelap kesekian kalinya bagi kota Mosul, Irak. Kota itu mengalami pemboman besar-besaran dari Koalisi Amerika Serikat (AS) selama lebih dari tiga hari. Pada Jumat, 24 Maret 2017, sudah ada sekitar 150 mayat terkubur reruntuhan bangunan yang terkena bom. Di tempat lain, Sabtu, 25 Maret, sekitar 80 mayat ditemukan di bangunan lain. Sampai sekarang tidak jelas, apakah para korban ini anggota ISIS, atau rakyat sipil biasa.

Serangan koalisi AS itu tidak berhenti. Bahkan, orang-orang yang berusaha menyelamatkan korban reruntuhan berbagai gedung juga ikut terkena bom. Sampai sekarang, sudah ada lebih dari 200 korban. Di antara para korban juga terdapat anak-anak.

****

Konsep keamanan kuno yang dilakukan oleh AS dan sekutunya yang masih menekankan peranan negara dan militer, dari konsep posmodernisme dianggap ketinggalan zaman dan lebih menyerupai metode abad lampau dan diselubungi sisa - sisa merkantilisme.

Ancaman keamanan tidak melulu muncul dari senjata tempur kuno, melainkan dari kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, ketidakaadilan sosial, pelanggaran HAM dan kekurangan gizi. Konsep keamanan yang baru menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh, mulai dari kesejahteraan fisik dan batin manusia, sampai dengan kelestarian alam. Di balik itu kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah masih amat besar, terutama soal sumber daya minyak yang masih menjadi motor penggerak berbagai industri di dunia.

Ada tiga bagian otak manusia yakni otak Reptil untuk pertahanan dan makanan, kemudian otak Mamalia yang berfungsi di antaranya sebagai penyimpan memori, pengendalian emosi, metobolisme dan seterusnya. Yang terakhir adalah Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi otak Mamalia. la merupakan 80% dari seluruh Tiateri otak manusia. Tugas Neokorteks adalah berpikir, berbicara, melihat, dan mencipta. Otak ini merupakan tempat kecerdasan manusia.

Politik internasional dengan senjata sembari mengamankan cadangan minyak adalah cara kerja otak Reptil. Otak ini mendominasi cara bertindak kera yang disebut Darwin sebagai nenek moyang manusia modern. ***

#Penulis tentunya selalu sepakat untuk mengutuk aksi terorisme di mana pun di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun