Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Obituari - Gubernur Tua Unstoppable

13 April 2016   13:15 Diperbarui: 16 Juli 2018   10:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Muhammad Sani by Purwanto

Bertahun – tahun setelah itu ayah kembali dibuat kecewa. Bersama Rahmat Riyandi kami mengelola tabloid budaya. Tapi ayah tidak puas pada salah satu edisi. Berbagai alasan ayah buat untuk menghindari kami. Kami mencari tahu apa musababnya. Melalui ajudan ayah mengeluh: foto yang terbit kemarin sekecik – kecik umat (terlalu kecil).

Kami terbahak dan bermaksud mendatangi ayah untuk menawarkan foto terbesar di sampul depan. Tapi ayah mengalihkan cerita ke soal lain. Ayah mungkin merajuk atau sudah tak berminat. Ayah yang jenaka, memanggil saya Yong Dolah, seorang lagenda komika fenomenal dari Bengkalis.

Lewat tabloid ini ayah punya hajat untuk menerjemahkan Gurindam XII Raja Ali Haji secara berseri, lalu kemudian dibukukan. Gegara foto sekecik - kecik umat, semuanya terbengkalai.

Kini ayah benar – benar sudah tiada. Jejak – jejak ayah dalam pengembaraan hidup dari anak tukang kebun yang papa kedana, menjadi birokrat sarat pengalaman, lalu Gubernur Kepri adalah jejak – jejak kearifan, tentang nilai – nilai kejuangan, kejujuran dan keikhlasan.

Sani adalah sebuah ensiklopedia. Hampir tidak satupun pulau berpenghuni di Kepri yang tidak pernah ia kunjungi. Tak terbantahkan jika Sani satu – satunya figur paling paham problema sosial dan lika liku masyarakat yang menghuni setiap gugus Kepulauan Riau sampai ke akar - akarnya. Ditambah pengalaman berpuluh tahun sebagai birokrat, Sani hampir sempurna untuk ukuran seorang gubernur.

Meski tubuhnya renta tapi otaknya nomor satu. Tutur katanya sistematis, dan sanggup berdiri berjam – jam untuk pidato tanpa teks dengan lutut gemetar. Setidaknya ia lebih beruntung dari Stephen W Hawking, ahli fisika kuantum yang 40 tahun berada di atas kursi roda. Kini ensiklopedia itu sudah bersemayam di pusara. Selamat jalan Ayah Sani.! ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun