Padahal jika sistem lembaga pemilik otoritas tanah ini tidak dirasuki cacat logika kapitalisme, lahan – lahan untuk perumahan bisa diserahkan langsung kepada masyarakat luas melalui standar dan regulasi tertentu.
Bukankah nenek moyang kita pernah hidup di zaman megalitikum yang sama. Tradisi megalitik yang kita warisi telah meniscayakan semua orang punya kemampuan dan citarasa yang sama akan sebuah peradaban rancang bangun. Tapi citarasa estetika kota ini telah dipercayakan seutuhnya kepada kapitalis pengembang dan saksikanlah hasilnya. Di atas langit masih ada langit. Di atas barisan pendiri ruko masih ada Habibie. ~MNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H