Mohon tunggu...
M Nadi el_Madani
M Nadi el_Madani Mohon Tunggu... mahasiswa -

Senang membaca, menulis dan berdiskusi|bagi saya, dengan semangat dan ketekunan apapun dapat dilalui

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar kepada Kosta Rika

10 November 2015   09:03 Diperbarui: 10 November 2015   09:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, masyarakat yang damai. Alasan lain yang membuat Kosta Rika menjadi negara yang paling bahagia adalah masyarakatnya yang hidup penuh damai. Hubungan sosial tiap orang terjalin dengan sangat baik.

“Kami tidak bisa bahagia ketika jumlah orang miskin meningkat,” ujar Uskup Malvin Jimenez dari Gereja Lutheran.

Bahkan ada satu ajaran adat di Kosta Rika yang berbunyi, ‘ketika ada pertengkaran atau adu argumen di Kosta Rika maka tidak boleh lebih dari tiga hari’. Semua orang di sana rasanya memang memilih hidup yang damai.

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana dengan negara Indonesia yang mayoritas ber-KTP Islam? Bukankah, melestarikan lingkungan dan larangan bertengkar lebih dari tiga hari adalah ajaran yang di bawa Nabi Muhammad r? Fal yatadzakkar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun