Mohon tunggu...
Muzakky Rabbani
Muzakky Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Baru tersadar kalau menulis itu menyenangkan. masih belajar....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[ El Quent ] Chapter 1 : Pengkhianatan

13 November 2016   22:39 Diperbarui: 16 November 2016   12:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bagaimana jika kita membuat perjanjian bahwa peperangan skala kecil yang setiap hari kita lakukan dengan kerajaan Tavia dihentikan untuk sementara. Namun kita tidak akan benar benar menghentikannya. Saat malam harinya kita akan langsung menyerang kerajaan Tavia dengan kekuatan penuh,” ujar Hando

“Karena kau adalah salah satu orang kepercayaanku, maka aku putuskan titah raja untuk melaksanakan rencana dari Hando tersebut,” Ujar Raja sambil menganggukkan kepala

“Dan karena semua ini berawal dari usulan kasim Lagares, maka aku tugaskan kau Lagares sebagai pengantar pesan gencatan senjata ke kerajaan Tavia. Jika mereka tidak mau gencatan senjata, Aku tidak akan bertanggung jawab atas kematianmu, karena mungkin saja mereka memenggal kepalamu.” Tambah Raja

“B.b.b.baik Yang Mulia Raja” Jawabnya sambil bergetar mengetahui ia bisa saja mati jika kerajaan Tavia tidak mau melakukan gencatan senjata.

Sepuluh hari setelah rapat itu, titah Raja pun dilaksanakan. Lagares akhirnya berangkat menuju markas pasukan kerajaan Tavia di perbatasan, yang kemudian dikenal sebagai provinsi Gustusa.

Kerajaan Tavia

“Deng-dong deng-dong”, terdengar bunyi tanda telah kembalinya pasukan kerajaan Tavia setelah bertempur melawan kerajaan Dungra. Berdasarkan pernyataan resmi dari kerajaan, perang dinyatakan berhenti untuk sejenak. Kedua kerajaan sepakat untuk gencatan senjata untuk waktu yang tidak dapat ditentukan.

Mendengar kabar ini, rakyat dari kerajaan Tavia berpesta merayakan perdamaian yang akhirnya datang mengunjungi mereka. Rakyat bersuka cita mensyukuri kesepakatan diantara kedua kerajaan tersebut, termasuk El Quent yang ikut merayakan datangnya perdamaian.

El Quent adalah seorang pemuda berbadan sedang dengan rambut pendek seperti potongan model spike zaman sekarang. Ia merupakan kerabat keluarga kerajaan.

Di lingkungan kerajaan hanya beberapa orang saja yang mengenalnya, hal itu dikarenakan El sapaan akrab El Quent lebih menyukai bergaul dengan rakyat. Bahkan El pun lebih memilih tinggal bersama di lingkungan masyarakat daripada di lingkungan kerajaan.

Pada malam perayaan itu El mengajak Zalia yang merupakan teman baiknya untuk ke danau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun