Pada tanggal (28/07/2024) Kelompok Kuliah Kerja Nyata atau KKN dari Universitas Brawijaya, yang dikenal dengan nama Mahasiswa Membangun Desa atau MMD UB 2024, melakukan program kerja terakhir mereka di Kelurahan Gombengsari. MMD UB kelompok 65 yang di bimbing oleh Albar Adetary Hasibuan, M.Phil selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), melakukan program kerja berjudul Livestock Management with Innovative Feeding Solutions: Urea Molasses Blocks and Processing Of Animal Manure. Kegiatan tersebut merupakan salah satu pengembangan dalam sektor peternakan di wilayah Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa sub-kegiatan di antaranya sosialisasi pembuatan Urea Molasses Block atau UMB dan pengolahan limbah ternak kambing menjadi pupuk.Â
Sub-kegiatan pertama yakni sosialisasi pembuatan UMB yang diinisiasi oleh Bagus Setyawan, bertujuan dalam pemenuhan asupan nutrisi ternak yang lebih optimal. Pembuatan UMB memerlukan bahan yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar Kelurahan Gombengsari, bahan yang digunakan yakni: pollard, bekatul, molasses (tetes tebu), urea, mineral mix, semen putih, air dan terakhir dicampur dalam wadah serta dicetak pada cetakan yang terbuat dari pipa air dengan diberi lubang di tengahnya agar mempermudah dalam penggantungan ketika diberikan ke ternak kambing.
Setelah melakukan sub-kegiatan pertama pembuatan UMB, sub-kegiatan selanjutnya adalah pengolahan limbah ternak kambing menjadi pupuk. Proses fermentasi/ pengolahan limbah kotoran ternak yang terkadang masih di anggap sebelah mata, masih banyak orang yang tidak tahu, bahwa pentingnya pengolahan ataupun fermentasi pada kotoran ternak/kambing sebelum di aplikasikan, menjadi gap atau permasalahan yang diangkat oleh Hikma Nur Azizah dalam menjalankan sub-kegiatan pengolahan limbah ternak untuk di jadikan pupuk organik. Komoditas kambing dan kopi di Kelurahan Gombengsari menjadi tujuan utama program kerja ini.
Sub-kegiatan ini berbentuk penyampaian materi mengenai pentingnya pengolahan/ fermentasi kotoran segar limbah kambing sebelum di aplikasikan kepada tanaman, kapan saja waktu yang baik untuk melakukan pemupukan, dan bagaimana praktik pembuatannya. Bahan yang digunakan hanya kotoran kambing, EM4, dan juga molasses. Bahan-bahan yang mudah di temui dan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat, menjadi keunggulan dari sub-kegiatan ini.
Pada saat praktik, digunakan kotoran kambing yang sudah halus dan tidak basah ataupun sudah tidak segar, hal ini dapat membantu fermentasi berjalan dengan baik. Setelah itu, dibuatlah dekomposer yang merupakan campuran antara air bersih, molasses, dan EM4. Lalu dekomposer bisa di aplikasikan, dengan cara di semprotkan sampai merata kepada kotoran kambing tadi sampai terasa lembap, setelah itu kotoran yang sudah di beri dekomposer bisa di masukkan ke dalam kantong plastik untuk proses fermentasi, tunggu selama 10 hari - 2 minggu agar kotoran terfermentasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H