"Ya, itu, sarajana tiga kali, sekolah terus begitu."
"Oh, itu berarti Pak Lurah kalian akan menjadi Doktor," katanya.
"Wah, bagus sekali, ya. Nanti kalau kita sakit bisa ke rumah Pak Lurah, nggak usah ke Puskesmas."
"Ya, bisa juga begitu," kata pembeli itu, sambil menggigit tempe gorengnya dengan kunyahan yang cepat tidak seperti pada umumnuya orang mengunyah tempe.
'Kalau bukan dia, pasar tiban nggak akan pernah ada," kata Dzul.
"Memangnya pasar tiban ini baru," kata pembeli itu.
"Ya, Mas. Ini baru tiga kali ini," kata Dzul.
"Tapi sebentar lagi, Pak Lurah mungkin mundur dari jabatannya," kata Kliwon.
"Kenapa?" Tanya pembeli.
"Soalnya, kan dia mau menjadi dokter."
"Hadeh...," kata pembeli itu. Kali ini mengunyah tahu bacemnya menjadi cepat kembali.***