Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammadiyah; Resolusi Ambon yang Oportunistik

27 Februari 2017   21:57 Diperbarui: 27 Februari 2017   22:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kompas.com

Kondisi ideal semacam ini tentu saja sangat susah diharapkan manakala transformasi secara internal dalam Muhamadiyah sendiri tak terjadi antara golongan tua dan golongan muda. Sebuah proses pembukaan pintu partisipasi agar kaum muda Muhammadiyah bisa turut membantu organisasi dalam mempertahankan kritisime organisasi dan menjaga organisasi agar tetap mampu independen dari kekuasaan dan bebas dari kepentingan politik para elite organisasi.

Artinya, belajar dari munculnya Resolusi Ambon, saya melihat Muhamadiyah perlu melakukan reformasi cara pengelolaan organisasinya, dan memberikan kepercayaan kaum muda dalam turut mengambil keputusan-keputusan penting organisasi. Tanpa melakukan reformasi semacam ini, pada saatnya nanti Muhamadiyah akan mengalami masa kosong kepempinan yang berkualitas dan bebas dari kepentingan kekuasan sebagaimana yang dicontohkan para pendahulunya, seperti KH. Ahmad Dahlan, AR Fachruddin dan Buya Syafi’I Ma’arif.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun