#1
MATA teduh rindang gelombang
Ia menampik kelopaknya yang tak rimbun lagi
Ia sedih karena akarnya tak bisa menggelitik telapak kakimu
Hingga dahannya menyentuh ujung rokmu
#2
Desah angin berisik dalam percakapan kita, Daun.
Namun tiada kenangan yang tanggal
Semacam mengeja asinnya peluh pelupuk itu
Yang tanpa sadar, kau mengenalnya
#3
Bergegaslah, ini buah sunyi
Agar kita tahu, bahwa sepi itu adalah kerinduan yang sedang riuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!