Tidak semua sekolah di Indonesia memiliki sumber daya atau pemahaman yang cukup tentang penerapan HAM. Akibatnya: Sekolah di daerah terpencil mungkin merasa sulit untuk menyeimbangkan penerapan HAM dengan tantangan infrastruktur dan budaya lokal. Ketidakjelasan panduan membuat penerapan HAM menjadi tidak konsisten, yang dapat menimbulkan ketidakadilan bagi siswa.
5.Meningkatkan Tuntutan terhadap Sekolah
HAM sering kali menuntut fasilitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa, seperti akses untuk siswa berkebutuhan khusus. Namun, banyak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil, menghadapi keterbatasan: Kurangnya fasilitas seperti ramp bagi siswa penyandang disabilitas. Keterbatasan dana untuk mendukung program yang berfokus pada HAM.
Kesimpulan
Meskipun penerapan HAM bagi siswa memiliki tujuan mulia, dalam praktiknya, ada sejumlah tantangan dan potensi dampak negatif, terutama jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik dan sumber daya yang memadai. Agar nantinya, HAM benar-be ar menjadi penyelamat bukan perusak pendidikan. Solusi yang dibutuhkan adalah pendekatan yang seimbang, di mana hak siswa diakui tanpa mengabaikan kewajiban, norma budaya, dan keterbatasan realitas lokal di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H