A.Pengertian memori
Santrock(dalam fajrina&neviarni, 2019: 36) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah retensi informasi. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana informasi diletakkan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkap kembali untuk tujuan tertentu di kemudian hari. Para psikolog pendidikan menyatakan bahwa kita harus melihat bagaimana seorang anak menyusun memori mereka, dan bukan hanya melihat bagaimana seorang anak menambahkan sesuatu pada memori mereka.
Mengingat adalah suatu perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah diketahui, yang nantinya akan di keluarkan dan digunakan kembali pada saat tertentu menurut Sarlito (dalam aini, : 64) Sedangkan menurut Abu Ahmadi (dalam aini, :64) ada 3 unsur dalam ingatan yaitu: menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan yang merupakan kekuatan jiwa.
Istilah memori merujuk pada kemampuan pembelajar untuk secara mental menyimpan hal-hal yang telah mereka pelajari sebelumnya. Contohnya penyimpanan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya selama satu kurun waktu. Sedangkan istilah penyimpanan (storage) merujuk pada proses proses menempatkan informasi baru ke dalam memori. Pelajar jarang menyimpan informasi persis seperti yang mereka terima. Alih-alih mereka melakukan pengkodean, dengan memodifikasi informasi dengan suatu cara. Orang-orang cenderung mengkode intisari ketimbang informasi kata demi kata (encoding). Informasi-yang telah kita simpan suatu saat nanti akan bisa di panggil kembali pada saat di butuhkan (retrieval).
B.Encoding
Encoding adalah suatu proses memasukkan suatu informasi atau pesan- pesan ke dalam ingatan. Proses encoding dimulai dari perubahan persepsi menjadi simbol-simbaol dan sinyal-sinyal listrik tertentu sesuai dengan format ingatan yang sesuai pada organisme. Proses ini sangat menentukan waktu penyimpanan informasi dalam memori.
Proses encoding dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Proses encoding secara sengaja
Proses ini berarti individu akan dengan sengaja memasukkan informasi yang di dapatnya ke dalam memori. Contohnya: seorang siswa akan mengulang-ulang pelajaran yang telah di sampaikan gurunya dengan tujuan supaya pelajaran tersebut tetap di ingat dan tidak terlupa dengan mudah.
Di sini berarti siswa tersebut dengan sengaja memasukkan informasi berupa pelajaran tersebut ke memori ingatan nya.
2.Proses encoding secara tidak sengaja