Mohon tunggu...
Maulin Annisa
Maulin Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa magister psikologi sosial

petualangan untuk pergi, petualangan untuk kembali. bertualang lah untuk menemukan apa yang ada pada diri.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hindari Stres Kerja Lewat "Healing Forest"

5 Desember 2022   14:37 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:11 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berlibur ke hutan. (Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf via kompas.com)

Seseorang yang memiliki pekerjaan dibidang tenaga pengajar, karyawan kantoran, atau bahkan orang-orang dengan jam kerja yang melebihi 8 jam. 

Tidak terlepas dari kegiatan yang monoton, lebih banyak menghabiskan waktu ditempat duduk, adanya persaingan yang ketat, kurangnya pergerakan pada tubuh, dan kurang waktu bercengkarama dengan keluarga atau bahkan tidak ada waktu untuk diri sendiri (me time).

Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis, sosial bahkan fisik atau biologis seseorang, hal ini dapat mengarah pada stress kerja sebagai kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan (Sarah, 2018). 

Setiap orang tentunya pernah merasakan stress, atau bahkan saat ini sedang merasa stress. stress sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki individu, semakin tinggi kesenjangan terjadi maka semakin tinggi pula stress yang di alami individu, dan akan merasa mengancam diri individu tersebut (Asih, 2018).

Tentunya seorang pekerja membutuhkan waktu untuk merileksasikan diri agar stress yang dirasa tidak semakin berdampak.

Pada kondisi kesehatan seseorang yang mengarah pada konsekuensi fisiologis seperti munculnya penyakit jantung dan stroke, osteoporosis, sakit kepala, magh, hipertensi, insomnia dan lain-lain. 

Hal ini dapat terjadi akibat dari ketidakseimbangan diri dalam merespon stress yang dirasakan dan dapat mempengaruhi kondisi emosi.

Serta dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas pekerja dilingkungan kerjanya seperti mudah marah atau bahkan menghindar dari lingkunga sosial, serta dapat pula meningkatkan resiko kecelakaan kerja (Halodoc, 2018).

Berdasarkan data yang dirangkum Perwakilan Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) untuk kondisi di Indonesia, sebesar 60,6% pekerja industri kecil menengah mengalami depresi dan 57,6%  mengalami insomnia (Primadi, 2017). 

Dengan demikian, seseorang yang mengalami stress pada kerjaan membutuhkan suatu pengalihan diri berupa coping stress untuk mengurangi gejala stress, dapat melakukan berupa kegiatan outdoor seperti berjalan-jalan alam, taman, atau bahkan piknik bersama keluarga untuk menjaga Kesehatan psikologisnya.

Coping stress ke Alam?

Stres tidak muncul secara tiba-tiba saja. Dalam model stress Selye's General Adaptation Syndrome (Ogden, 2012) stres terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap Alarm (peringatan), Resistant (bertahan), dan Exhaustion (kelelahan).

  • Tahap Alarm adalah saat hormon adrenalin melonjak di aliran darah, meningkatkan energi dan mempersiapkan diri untuk "menghadapi atau lari" (fight or flight) saat menghadapi stressor.
  • Tahap Resistant adalah saat stres tidak teratasi sehingga hormon stres (kortisol) tinggi sehingga tubuh bersiap untuk menghadapi stress lebih tinggi lagi. Bila tahap ini terus berlanjut tanpa jeda maka akan membawa seseorang ke tahap stres berikutnya.
  • Tahap Exhaustion. Tahap stres akhir ini terjadi akibat akumulasi stres yang tak teratasi, menyebabkan terkurasnya energi tubuh, kelelahan mental, emosi meningkat, burn out, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh yang membuat seseorang mudah terkena penyakit.

Perlu adanya coping terhadap stress yang muncul, Coping sendiri didefinisikan sebagai pikiran dan perilaku yang digunakan untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal dari situasi yang dinilai sebagai stress, coping yang dapat dilakukan seperti melakukan kegiatan di alam atau kegiatan outdoor. 

Kegiatan yang memanfaatkan berbagai media alam seperti aroma, pemandangan alam dan lain--lain dapat meningkatkan kekebalan tubuh manusia dan untuk meningkatkan kesehatan sekaligus cara diri untuk melakukan coping stress dari pekerjaan yang sangat memusingkan.

Kegiatan di alam yang dikenal sebagai Healing Forest atau terapi di hutan mulai mendapat perhatian masyarakat terutama pada pekerja yang membutuhkan ketenangan dan bersantai. 

Makin dekat interaksi manusia dengan alam tentunya secara fisiologis dan psikologis manusia akan merasa makin nyaman (Sari, 2021), wisata hutan untuk terapi kesehatan ini terbukti memberikan hasil positif bagi kesehatan fisik dan psikis manusia pada pekerja dengan jam kerja lebih dari 8 jam.

Istilah healing forest mulai berkembang dan menjadi trend di dunia ditengah gaya hidup manusia yang mulai menganut konsep "back to nature" yang mana mereka meyakini rutinitas yang penuh kesibukan akan meningkatkan stress dan menurunkan imun tubuh sehingga alam akan membantu memulihkan (Aris Sanjaya, 2022).

Penilaian terhadap diri (apakah anda butuh me time?)

Untuk mengetahui apakah kamu butuh istirahat dari pekerjaan, maka dapat menjawab pertanyaan dari Job Stress Scale (JSS) (DeCotiis, 1983) berikut dengan menjawab YA/TIDAK untuk setiap pertanyaannya.

  • Saya merasa gelisah atau gugup karena pekerjaan saya
  • Bekerja di sini membuat saya sulit menghabiskan waktu dengan keluarga
  • Pekerjaan yang diberikan kepada saya melebihi dari yang seharusnya
  • Saya terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat kerja sampai melupakan hal-hal kecil
  • Seringkali pekerjaan membuat saya melampaui batas kemampuan saya
  • Bekerja disini tidak dapat menyisakan sedikit waktu untuk kegiatan lain
  • Ketika saya berpikir mengenai pekerjaan, terkadang dada saya terasa sesak
  • Saya merasa seperti menikah dengan pekerjaan
  • Saya memiliki terlalu banyak pekerjaan dan terlalu sedikit waktu untuk melakukannya
  • Saya merasa bersalah ketika saya mengambil cuti dari pekerjaan
  • Saya terkadang merasa takut ketika telepon di rumah berdering, karena mungkin panggilan tersebut berkaitan dengan pekerjaan
  • Saya merasa seperti tidak pernah memiliki hari libur
  • Terlalu banyak orang yang setingkat dengan saya di kantor mengalami kelelahan karrena tuntutan pekerjaan

Jika anda menjawab YA sebanyak 6 atau lebih, mungkin anda harus memikirkan untuk melakukan tindakan yang dapat mengurangi stress yang anda rasakan. 

Tindakan yang dapat membawa dampak positif dan mengurangi ketegangan akibat stress kerja yang bisa berdampak pada kondisi fisiologis anda. 

Kegiatan yang mungkin dapat anda lakukan bisa dengan menghabiskan waktu berjalan-jalan di alam seperti piknik ke taman, camping di hutan, mendaki gunung atau bukit, ke air terjun, atau bahkan berendam di air panas.

Healing forest sebagai terapi Kesehatan

Stress kerja dapat mempengaruhi segala aspek baik dari fisiologis kita, psikologis, hingga sosial kita akan terganggu jika tidak ditangani dengan baik. 

Tubuh tentunya membutuhkan refresh kembali agar stress yang di rasa tidak sampai pada tingkat stress kronis yang akan banyak sekali memberikan konsekuensi pada tubuh, pikiran, dan emosi seseorang. 

Jika kamu masyarakat bandung dan sekitarnya, kamu dapat mencoba beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk meringankan stress yang dirasakan.

Kamu dapat menemukannya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menyuguhkan kegiatan berjalan di alam yang mana mencakup hutan, sungai, air terjun, bahkan wisata sejarah yaitu goa jepang dan goa belanda. Kamu juga dapat melakukan camping bersama keluarga di area tebing keraton.

Atau bahkan kamu ingin menikmati berendam di air hangat dengan pemandangan alam yang masih asri yang dapat di temukan disekitaran Jawa Barat seperti kawah wayang (pangalengan), talaga bodas (garut), dan lain sebagainya. 

Kegiatan healing forest dapat menjadi alternatif yang baik untuk diri sendiri atau bahkan membawa keluarga untuk berekreasi meluangkan waktu bersama.

Healing forest erat kaitannya dengan kegiatan rehabilitasi medis, misalnya terapi dengan berjalan di hutan, hal ini dapat bermanfaat bagi penyembuhan bagi penderita penyakit jantung.

Sebagai pencegahan untuk osteoporosis yang baik pula untuk kesehatan sendi dan tulang, meningkatkan kekebalan tubuh, dan juga akan membantu mengurangi insomnia  (Aris Sanjaya, 2022).

Terapi yang dapat dilakukan melalui healing forest yaitu Mindfulness Meditation and Acceptance/Commitment Therapy merupakan kegiatan yang mengajarkan teknik meditasi yang menggabungkan latihan konsentrasi dengan kesadaran atau perasaan sadar diri terhadap kondisi tubuh dan lingkungan sekitar.

Fokus pada saat ini dan menerima serta mengakuinya tanpa merasa menjadi terganggu atau tertekan oleh stress, selain dapat dilakukan di dalam ruangan kegiatan ini dapat dilakukan pula di ruang terbuka seperti di Alam (Taylor, 2018). 

Melakukan meditasi di alam akan memberikan kesegaran pikiran dengan mendengarkan suara angin yang terhempas kededaunan pohon, menghirup udara segar membantu melegakan pernafasan dan meringankan gejala stress, kegiatan ini dapat dilakukan sendiri untuk mengoptimalkan me time.

Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan adalah kegiatan Relaxation Training merupakan kegiatan pernapasan dalam, progresi, pelatihan relaksasi otot, imajinasi terbimbing, meditasi transendental, yoga, dan self-hypnosis.

Itu dapat dilakukan secara bersama-sama dengan professional. Kegiatan ini dapat dilakukan pula bersama-sama keluarga atau bersama rekan kerja.

Tentunya dalam mengefektifkan healing forest perlu adanya sosialisasi atau promosi terkait pentingnya alam bagi kehidupan dan kondisi psikologis seseorang, terutama untuk meredakan stress pada kerja yang ditargetkan untuk pekerja yang memerlukan healing atau me time. 

Dengan menjaga Kesehatan psikologis dapat membantu pula menjaga keseimbangan tubuh kita. Salam sehat. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun