Sungguh membuat mata terbelalak memandang keindahan semacam ini. Memang pasar ini adalah Pasar Lowak, tapi serba ada, kok! Tidak hanya sepeda semacam ontlong itu, ada juga sepeda anak, mini dan ada juga bibit pohon serta handphone bekas. Lengkap, deh!
Aku dan Himil kemudian memutuskan untuk berjalan kaki dari Pasar Koplak menuju sekolah. Sayang, aku juga harus berpisah dengan Himil karena dia kelas dua belas, sementara aku kelas sebelas. Kita pun berpisah.
Aku masuk kelas dan melihat teman-temanku sudah duduk di bangkunya masing-masing. Aku kemudian bersalam-salaman dengan temanku.
Baru beberapa teman yang aku salami bel tanda masuk berbunyi. Tak butuh waktu lama, Pak Guru pun datang dan mengucapkan, "Assalamualaikum!"
Kami menjawab, "Waalaikumussalam. Ada apa pak?"
"Yaa Pak Guru ke sini mau memberitahukan kepada murid kelas XI TKRO E bahwa satu minggu yang akan datang, kita libur!"
"Weeeeeeee libur..." seketika kelas ramai-ramai bersorak.
"Apa iya pak libur emang ada acara apa pak?" aku mencoba memburu.
"Tapi bo'ong hhhhhhh," ucap Pak Guru sambil tertawa-tawa.
"Anjir! dewek dilemboni bro, antemi bae apa yuh gurune," ucapku.
"Yuhh antemi gurune!" yang lain setuju.