Mohon tunggu...
Khasbi
Khasbi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cerita Kehidupan

Mahasiswa IAINU Kebumen. Suka membaca, menulis dan diskusi. Penyuka wacana kritis yang progresif-revolusioner. Aktif di organisasi PMII dan juga salah satu penggagas Institut Literasi Indonesia (ILI).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sapuan Angin Selatan

24 Juli 2019   03:15 Diperbarui: 24 Juli 2019   19:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mungkinkah itu suatu pertanda?" ucapku dalam hati.

Malam ini terasa begitu dingin menusuk tulang. Ah, sial! Aku tiba-tiba ingin buang air kecil. Entah itu kebetulan atau bukan, di waktu dingin, manusia pasti akan dilanda beser berkepanjangan.

Saat aku berdiri, temanku tiba-tiba berkata, "Mau ke mana?"

Lalu aku menjawab, "Pingin pipis."

"Aku ikut, dong!"

Akhirnya, aku dan temanku pergi ke WC. Selesai pipis, kita memutuskan untuk kembali ke tempat duduk.

Temanku berkata, "Heh! Kamu merasa aneh nggak?"

"Aneh gimana?" jawabku.

"Ya aneh! Tadi waktu ada angin. Angin itu  membuatku sangat merasa dingin sekali. Apakah kamu merasakan itu juga?"

"Hem..."

Dalam hati, aku menjawab, "Aku juga merasa merinding. Sebab, menurut orang, Kyai Tarom punya karomah yang luar biasa. Aku berpikir kalau Pak Kyai Tarom benar-benar hadir pada acara rutinan ini. Sebab, pengajian sama dengan mencari ilmu. Dalam Islam biasa disebut sebagai majelis ilmu atau raudhatul min riyadhil jannah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun