Mohon tunggu...
Khasbi
Khasbi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cerita Kehidupan

Mahasiswa IAINU Kebumen. Suka membaca, menulis dan diskusi. Penyuka wacana kritis yang progresif-revolusioner. Aktif di organisasi PMII dan juga salah satu penggagas Institut Literasi Indonesia (ILI).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sapuan Angin Selatan

24 Juli 2019   03:15 Diperbarui: 24 Juli 2019   19:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak seperti anak-anak jaman now yang malam minggunya di isi dengan kegiatan yang tidak penting. Aku justru lebih memilih untuk bergembira-ria dengan para perindu Nabi Muhammad Saw. Menikmati syahdunya malam bersama para perindu sejati.

Kegiatan tak penting semisal pergi ke alun-alun adalah hal yang sangat perlu aku jauhi. Sebab, di sana pasti banyak anak-anak muda yang sedang berkencan. Ya, seperti kasus yang banyak terjadi, berkencan atau berdua-duaan akan menjerumuskan kepada hal yang menyesatkan. Pokonya bahaya!

"Kan, hal itu tak diajarkan oleh agama islam, toh!"

Selain anak muda yang berkencan, banyak anak muda yang tergabung dalam komunitas-komunitas. Misalnya, komunitas motor. Mereka pun berkumpul untuk mengadakan 'Kopdar'.

"Iya, seperti yang kalian tebak. Bahwa, setiap perkumpulan anak-anak muda di luar jalur agama akan terjerumus juga kepada hal yang tak baik."

Mungkin, ada anak yang sedang berpesta minum-minuman keras di sana. Iya, begitulah!

Kenapa aku nyinyir seperti itu? Jelas, pertama karena aku tak punya pasangan alias jomblo, hehe. Kedua, aku tidak punya banyak uang seperti mereka-mereka.

Kini perjanjen telah usai.

Entah karena apa, Perjanjen kali ini begitu cepat selesai. Ternyata eh ternyata, setelah Perjanjenan selesai, kita diajak oleh Gus Lombo untuk pergi ke masjid mengikuti pengajian yang diadakan oleh Ranting NU Desa Trikarso. Tepatnya di Masjid Jami' Baiturrahman Desa Trikarso.

Mungkin, malam ini adalah malamku. Sebab, setelah aku dan beberapa anak Langgar Raudhatut Thalab sampai di masjid, pengajian baru saja dimulai. Kenapa aku menyebut malam ini adalah malamku? Sebab, aku ketiban rejeki nomplok. Apa itu? snack dibagikan sewaktu aku baru duduk, dan karena snack itu yang aku tunggu-tunggu kedatangannya. Tentunya selain keberkahan ilmu dari Pak Kyai yang sedang mengisi pengajian.

Seperti orang awam. Kalau pengajian, rasa ngantuk pasti menyerang badan. Benar sekali, setelah pegajian dimulai, lama-kelamaan aku juga merasa ngantuk juga. Tapi, di sela-sela ngantuk yang tak tertahankan itu, tiba-tiba ada angin kencang yang datang dari arah selatan. Aku kaget bukan kepalang, karena tiba-tiba ada angin kencang menyapu muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun