Kemalikussalehan di Samudra Pasai: Warisan Sejarah yang Tetap Relevan di Era Modern
Samudra Pasai, salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara, selalu menarik perhatian para sejarawan, arkeolog, dan masyarakat umum. Terletak di pesisir utara Sumatra, kerajaan ini menjadi saksi awal penyebaran Islam di Indonesia. Namun, ada satu konsep menarik yang melekat erat pada Samudra Pasai, yakni kemalikussalehan. Apa itu kemalikussalehan, dan bagaimana relevansinya di era modern? Mari kita bahas secara santai namun tetap berbobot.
Kemalikussalehan: Lebih dari Sekadar Spiritualitas
Secara sederhana, kemalikussalehan dapat dimaknai sebagai paduan antara kesalehan individu dan kolektif dalam kehidupan bermasyarakat. Di Samudra Pasai, konsep ini merujuk pada penerapan nilai-nilai Islam secara utuh, mencakup lima pilar utama: akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan ukhuwah.
Dalam sejarah, Samudra Pasai menjadi pusat pembelajaran Islam. Para ulama dan cendekiawan dari berbagai belahan dunia datang ke sini untuk berdiskusi, berbagi ilmu, dan menyebarkan ajaran Islam. Raja-raja Pasai pun dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi prinsip kemalikussalehan, menjadikan kerajaan ini sebagai panutan bagi kawasan lain.
Relevansi Lima Pilar Kemalikussalehan
Meskipun zaman telah berubah, lima pilar kemalikussalehan tetap relevan hingga saat ini. Berikut adalah bagaimana pilar-pilar tersebut dapat diimplementasikan di era modern:
Akidah
Di tengah arus informasi global yang kadang membingungkan, memperkuat akidah atau keyakinan menjadi sangat penting. Nilai ini mengajarkan kita untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip agama meski dihadapkan pada berbagai tantangan.Ibadah
Modernitas sering kali membuat kita sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya. Namun, menjaga kualitas ibadah membantu kita tetap terhubung dengan Sang Pencipta, memberikan ketenangan batin di tengah kesibukan dunia.Akhlak
Dunia modern membutuhkan individu dengan akhlak mulia, terutama ketika media sosial sering kali menjadi arena pertikaian. Menjaga akhlak seperti kejujuran, kesabaran, dan empati adalah cara terbaik untuk menghadapi era ini.Muamalah
Dalam hal ini, muamalah tidak hanya terkait dengan transaksi ekonomi, tetapi juga cara kita berinteraksi dengan orang lain. Konsep ini relevan dalam dunia kerja, bisnis, hingga kehidupan bermasyarakat.Ukhuwah
Di tengah dunia yang semakin terhubung, ukhuwah atau persaudaraan menjadi nilai penting untuk membangun toleransi dan saling pengertian antarindividu maupun antarbangsa.
Inspirasi dari Masa Lalu untuk Masa Kini
Kemalikussalehan di Samudra Pasai adalah bukti bahwa integrasi antara agama dan kehidupan sosial dapat menciptakan masyarakat yang harmonis. Prinsip-prinsip yang mereka terapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menghadapi tantangan zaman modern.
Sebagai contoh, pendekatan mereka yang inklusif terhadap keberagaman bisa menjadi pelajaran berharga bagi dunia yang saat ini sering kali terpecah oleh isu-isu identitas. Kemalikussalehan mengajarkan kita bahwa kesalehan tidak hanya tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga bagaimana kita memperlakukan sesama manusia.
Penutup
Samudra Pasai mungkin tinggal dalam lembaran sejarah, tetapi nilai-nilai kemalikussalehan yang diwariskannya tetap hidup. Dengan memahami dan mengaplikasikan lima pilar tersebut, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih bermakna, baik secara individu maupun kolektif.
Di era modern ini, mari kita jadikan semangat kemalikussalehan sebagai panduan. Sebab, sebagaimana ajaran Islam yang menyeluruh, nilai-nilai ini tidak hanya untuk masa lalu, tetapi juga untuk masa kini dan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H