Mohon tunggu...
M Key Arsha
M Key Arsha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikas Universitas Padjadjaran

Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi PSDKU Pangandaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Teknologi dalam Penangkapan Ikan: Peluang dan Tantangan di Timur Pangandaran

29 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 29 Desember 2023   21:35 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan mesin diesel (holler) | Dok Pribadi

Di zaman modern ini, kemajuan teknologi telah mengurangi hambatan tradisional di berbagai industri, termasuk pengolahan ikan. Teknologi seperti Global Positioning System (GPS), komunikasi satelit, dan penangkapan ikan modern telah mengubah paradigma penangkapan ikan sehingga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap industri perikanan.

Teknologi telah merambah ke dunia penangkapan ikan di Timur Pangandaran, membawa peluang besar namun juga menantang. Perairan di Samudera Indonesia menjanjikan potensi luar biasa dengan teknologi penangkapan yang beradaptasi pada perubahan daerah dan jenis ikan targetnya. 

Namun, ada tantangan signifikan dalam memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Sementara teknologi satelit dan sistem informasi perikanan menawarkan keamanan dan efisiensi, tantangan terletak pada integrasi yang tepat dalam usaha perikanan skala kecil. Peluang besar terbuka lebar, namun tantangan adaptasi dan penggunaan teknologi secara inklusif masih menjadi fokus utama di Pangandaran.

Nelayan di Pantai Timur Pangandaran masih mengandalkan tradisi dalam menangkap ikan, mempertahankan warisan pengetahuan lokal yang kaya namun juga menghadapi sejumlah tantangan. 

Dalam realitas di mana teknologi modern semakin mengintegrasikan diri, sebagian nelayan masih setia pada alat tangkap tradisional seperti jaring arad dan bagang. Meskipun demikian, ketidaktahuan akan teknologi modern seperti GPS, sistem informasi perikanan, dan alat tangkap mekanisasi dapat menjadi hambatan dalam mengoptimalkan hasil tangkapan dan keberlanjutan usaha perikanan.

Pantai Timur Pangandaran, tempat di mana hamparan laut yang luas bertemu dengan kisah hidup nelayan yang penuh perjuangan. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil penangkapan ikan dan menjawab panggilan keberlanjutan, teknologi telah menjadi mitra tak terpisahkan di perairan ini.

Meskipun teknologi modern telah merevolusi cara menangkap ikan, namun sebagian nelayan di Pantai Timur Pangandaran masih mempertahankan tradisi menggunakan alat tangkap konvensional. Alat seperti jaring arad, dan bagang masih menjadi pilihan untuk menangkap ikan di perairan tersebut, mempertahankan warisan sekaligus mencerminkan kearifan lokal dalam aktivitas perikanan.

Beberapa nelayan di Timur Pangandaran masih menggunakan alat konvensional untuk menangkap ikan, biasanya para nelayan bergotong royong untuk menarik jaring yang dilepas ditengah laut.

Walaupun sebagian nelayan tetap menggunakan cara tradisional untuk menangkap ikan, tetapi seiring berjalannya waktu, para nelayan di Pangandaran pun membuat terobosan baru agar proses penarikan jaring bisa lebih mudah dan efisien dengan penggunaan mesin. Uniknya, mereka memanfaatkan mesin diesel yang didesain untuk menarik jaring.

Naisa (64), salah satu nelayan pangandaran yang sudah 50 tahun berlayar mengatakan bahwa penggunaan (holler) mesin diesel untuk menarik jaring dapat mempermudah pekerjaannya sebagai nelayan. Namun, belum semua nelayan menggunakannya, dikarenakan mengingat modal yang tidak sedikit untuk membeli dan mendesain mesin penarik jaring tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun