Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meneliti Habit Kemajuan Bangsa

6 Desember 2024   10:03 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:20 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sumber Pengetahuan dan Warisan Intelektual. Dokumen Pribadi

Meneliti Habit Kemajuan Bangsa
Oleh Muhammad Julijanto


Mengapa manusia selalu melakukan penelitian setiap waktunya? Manusia berusaha meneliti apa yang dibutuhkan, apa yang ada dan tersedia, mencoba mencari apa yang belum ada dalam kehidupan. Ujian coba dan percobaan terus dilakukan untuk memenuhi rasa tahun. Telah terbukti bangsa-bangsa besar dan maju. Terus mengembangkan riset dan penelitiannya dalam rangka memacu pertumbuhan dan perkembangan berbagai lini kehidupan. Teknologi, budaya, sosial, seni dan hukum terus dikaji untuk memberikan kontrubusi terdepan dalam kemajuan bangsa.


Lembaga-lembaga penelitian dan inovasi terus digenjot dalam rangka meroketkan perkembangan Masyarakat. Terutama Lembaga Pendidikan didorong untuk memberikan inovasi terbaik dalam mengembangkan layanan Pendidikan yang progresif. Peserta didik dilatih dan dibekali kemampuan dasar melakukan pengkajian dan pengembangan. Kurikulum Pendidikan sudah dikenalkan dengan kemerdekaan berpikir, kemerdekaan melakukan kreativitas tanpa batas, mengeksplorasi potensi dan kemampuan anak untuk meningkatkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan pembelajaran Merdeka. Etos belajar dan kreativitas terus diasah dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan (habit research).


Sementara tradisi riset dan pooling hanya ramai  saat menjelang pemilu dan menjelang pilkada. Dalam bidang yang lain jarang hasil riset dipromosikan, menjadi bahan omon-omon, apalagi sidang DPR, DPD, DPRD belum terdengar para peneliti kita memberikan paparan hasil risetnya di ruang sidang mulia. Padahal kebijakan-kebijakan strategis nasional sudah banyak hasil riset dan dikompetisikan di perguruan tinggi untuk mendapatkan grand funding. 


Inilah perlunya kolaborasi antara Lembaga Pendidikan, Lembaga penelitian dan pengembangan, Lembaga riset, Lembaga pengkajian dan Lembaga thinktank yang dibuat oleh berbagai institusi memberikan kontribusinya dalam pembangunan bangsa. Demikian hampir di semua Lembaga, institusi, organisasi, hingga Lembaga negara mempunyai divisi penelitian dan pengembangan, namun kadang hasil penelitian atau cakupan kajian yang dilakukan belum memberikan kontribusi yang nyata untuk mengembangkan dan memberikan inovasi bagi kemajuan Lembaga tersebut. Atau justru Lembaga tersebut sama sekali tidak menjalankan fungsinya dalam struktur Lembaga. Keberadaannya sama dengan ketiadaannya. Dalam Bahasa lain wujuduhu ka'adamihi-eksistensinya dianggap tidak ada.

Mengapa manusia terus mengembangkan rasa ingin tahunya tentang fenomena kehidupan, tentang fenomena alam, tentang kehidupan Rohani dan spiritual. Dunia hingga sampai saat ini menikmati kemajuan dan perkembangan teknologi yang luar biasa pesat. Karena perkembangan dunia penelitian. Riset adalah menjawab berbagai pertanyaan manusia tentang berbagai hal. Rasa tahu manusia akan berbagai fenomena sosial yang ada.

Sebagai akademisi secara otomatis sebagai peneliti, karena setiap dosen dalam menjalankan profesinya mencakup Tridharma Perguruan Tinggi, Di mana civitas akademika menjalankan tiga fungsi; Pengajaran atau Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pendidikan maupun pengajaran dijalankan dengan mengadopsi semua hasil penelitian dan pengabdian, sehingga dalam pembelajaran yang dilakukan dosen mampu mentransformasikan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada peserta didik atau mahasiswa, yang diharapkan mahasiswa mempunyai kompetensi dan mampu mencapai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) di mana mahasiswa mempunyai skill sebagaimana profil lulusan pada program studi yang dipilihnya. Hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada Masyarakat yang berbasis pada tindak lanjut hasil penelitian akan semakin memantapkan pembelajaran dan pendidikan yang dijalankan, sehingga sumber daya unggul dapat dicapai.


Dunia riset di Indonesia
Indonesia saat ini sangat haus akan sumber daya manusia unggul yang mempunyai kaya pengetahuan dan skill tinggi yang dapat mentransformasi pengetahuan dan keahliannya menjadi budaya peradaban tinggi bangsa, sehingga meneliti dan mempublikasikan hasil riset menjadi tuntutan dalam dunia Pendidikan dan profesional.


Data-data negara-negara maju yang mengembangkan tradisi penelitian dalam pendidikannya menujukkan UNESCO Institute for Statistics (UIS) periode 2016-2018 merilis jumlah penelitiandi Indonesia sekitar 216 orang pers 1.000.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan Negara Maju seperti Amerika Serikat memiliki 3.000 peneliti per 1.000.000 penduduk. Jumlah tersebut jauh tertinggal dengan Cina (1.307), Rusia (2.784), Jepang (5.331), dan Korea Selatan (7.980). (Nasional.kompas.com). Sementara jumlah publikasi ilmiah tahun 2020 mencatat 46.513 publikasi ilmiah dalam negeri.

Hal tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk terus berbenah mengejar ketertinggalan dalam dunia Pendidikan dan riset, yang menjadi jantungnya peradaban maju dan peradaban ilmu pengetahuan.

Pengalaman Berkesan Selama Meneliti
Rasa ingin tahulah yang menuntut manusia untuk menggali pengetahuan, melalui awal masa kanak-kanak, Ketika seorang anak tumbuh dengan sejuta pertanyaan di kepalanya. Apa saja yang dilihat mengundang pertanyaan, dari pertanyaan dasar; apa itu, siapa itu, kapan itu terjadi, Bersama siapa, bagaimana, mengapa menjadi puncak pertanyaan untuk mendapatkan pengetahuan mendalam dan kemampuan berpikir kritis dan analisis, yang mampu menghadirkan rasa puas dan mengundang rasa penasaran Kembali (quiriustity).

Lahirnya para Champion ilmu pengetahuan dan funding fathers ilmu pengetahuan lahir karena rasa ingin tahun yang tinggi terhadap berbagai fenomena dan masalah kehidupan yang dihadapi, mendorong untuk melakukan pendalaman, penelitian dan pengkajian secara terus menerus, jawab yang sudah ditemukan menjadi landasan gagasan untuk melakukan penelitian berikutnya hingga saat ini berjuta masalah mengantri untuk dikaji dan diteliti hingga dunia menjadi pengetahuan yang tersusun rapi.

Awal meneliti secara formal ketika akan mengakhiri tugas belajar di Tingkat sarjana, kampus memberikan bimbingan mata kuliah metodologi penelitian yang mengajarkan berbagai metode penelitian, mahasiswa dilatih untuk terampil melakukan penelitian untuk berbagai kepentingan dari kepentingan untuk menyelesaikan studi hingga upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Kepentingan studi dari sarjana, magister, dan hingga program doktor tugas penelitian menjadi syarat wajib sebelum mahasiswa bisa lulus. Kemampuan melakukan riset sangat mempengaruhi kualitas dirinya dalam mengembangkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang mengasyikkan. Mahasiswa dituntut untuk menghasilkan pengetahuan baru dan sekaligus pengalaman belajar secara langsung dalam menjawab aneka masalah kehidupan yang diformulasikan secara akademik menjadi proposal penelitian skripsi, tesis dan disertasi.


Tantangan terbesar dalam melakukan penelitian adalah ketika peneliti berburu data yang  akurat dan berasal dari sumber primer yang ada di lapangan, baik di laboratorium maupun di lapangan penelitian yang berjumpa dengan berbagai rintangan, hambatan baik internal maupun eksternal, terutama kemampuan menjalin dan membangun relasi sosial dengan berbagai kepentingan yang ada di lapangan, agar mendapatkan data utama.


Kadang menghadapi tembok besar untuk mendapatkan data orisinal, namun begitu sulit menemui orang-orang key informan person- tokoh kunci. Data utama akan menentukan kualitas hasil penelitian. Lika-liku bahkan akan menyentuh bahaya bagi dirinya seorang peneliti lapangan. Kemampuan sosial sangat diperlukan, tidak hanya modal keberanian. Dari sinilah pengalaman yang asyik menantang dan sekaligus membentuk mental dan karakter peneliti yang tangguh.


Sehingga hasil riset memberikan kontribusi baik secara akademik maupun dunia praktis yang memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan Masyarakat lebih baik. Hanya saja hasil penelitian belum bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi dunia industri maupun dunia usaha untuk memanfaatkannya.


Maka perlu dibangun kolaborasi antara Lembaga dan instansi Pendidikan dan dunia usaha, untuk saling berkontribusi memajukan dunia penelitian yang outputnya dalam temuan teknologi tepat guna, mengembangkan peradaban dan menjawab aneka kebutuhan kehidupan.

Penelitian menjawab masalah kehidupan

Setiap manusia selalu menghadapi masalah kehidupan yang berbeda-beda. Demikian juga setiap orang sebenarnya selalu melakukan penelitian dan pengkajian, hanya saja tidak terkelola secara formal dan dikontruksi secara akademik, namun proses hingga mampu menjawab dan memecahkan masalah sudah dilakukan. Seperti halnya Ketika kita menghadapi masalah, terus berupaya mengumpulkan data-data yang relevan, mencari literasi, berkunjung kepada tokoh atau orang-orang kepercayaan kita, berdialog dengan teman sejawat, keluarga dan siapa saja yang dianggap mampu memberikan sumbang saran pemikiran atas masalah yang dihadapi. 

Dari berbagai informasi yang dikumpulkan lalu diolah dengan analisis sederhana, lalu menyimpulkan dan mengambil Keputusan dilakukan guna menjawab masalah tersebut. Solusi telah ditemukan dan dilaksanakan sebagai bahan praktis kehidupan.
Pola ini terus terulang, dan terus dilakukan setiap masalah yang dihadapi. Maka dalam dunia ilmu pengetahuan sebagai proses berpikir ilmiah dikenal sebagai metode ilmiah, prosedur berpikir dan memecahkan masalah kehidupan.

Penelitian mengembangkan ilmu pengetahuan
Masalah-masalah kehidupan ditemukan dan dikumpulkan untuk diteliti dan dicari jawabannya. Di mana hasil akhirnya menjadi kontribusi pemikiran dan hasil temuan teknologi yang memudahkan kehidupan manusia. Berbagai cara untuk memecahkan masalah dilakukan, dengan bantuan metode penelitian, maka masalah yang dihadapi manusia dapat dipecahkan dan mendapatkan jawaban yang melalui tahapan berpikir. Organisasi pemikiran sedemikian rupa, sehingga ditemukan jawaban yang meyakinkan. Setiap hasil penelitian menjadi bahan bagi penelitian berikutnya yang akan terus menerus berkembang.


Prosedur penelitian kualitatif menghasilkan pemikiran, menghasilkan jawaban dan memenuhi rasa ingin tahun manusia. Sementara penelitian kuantitatif akan menjadi berbagai kebutuhan manusia dalam mengatasi masalahnya secara kuantitatif. Keduanya dibutuhkan oleh manusia dalam memecahkan masalah, sesuai karakter jawaban yang ingin dicari. Kedua alat tersebut akan memudahkan manusia menggali Mutiara yang adalah di semesta alam ini, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.


Penelitian menjadi habit kehidupan
Pendidikan memainkan peran vital dalam membangun budaya riset, budaya meneliti, budaya rasa ingin tahu yang tinggi. Maka Upaya harus dimulai dari Pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi dengan melatih kemampuan anak-anak belajar mengembangkan rasa ingin tahu, guru menjadi mentor yang elementer untuk menamakan jiwa rasa ingin tahun akan, demikian dengan kolaborasi orang tua murid di rumah mendukung dan memfasilitasi anak untuk tumbuh kembang secara optimal.


Semua jenjang Pendidikan mempunyai visi yang sama membangun sumber daya manusia unggul. Sehingga kurikulum Pendidikan dan sistem pembelajaran juga terus melakukan inovasi yang sema dengan dinamika Pendidikan di Indonesia. Rekayasa pendidikan untuk menghasilkan Pendidikan yang berdaya dan unggul, berkarakter dan berintegritas, seiring dengan objektivitas ilmiah. Serta keperpihakan kepada kebenaran yang otoritatif.  

Dr. Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag. Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun