Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Paling Nyaman di Rumah

16 Maret 2024   13:51 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:53 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngabuburit Sambil Ikut Taklim. Dokpri

Ngabuburit Paling Nyaman di Rumah

Oleh Muhammad Julijanto

Apa yang dicari orang berpuasa. Setelah setengah hari bergelut dengan lapar dan dahaga. Saat indah betapa keringnya kerongkongan di bawah suhu 29 derajat cencius cerah terik matahari yang panas, bayangan yang indah adalah es the, es dawet ayu, es bubur kacang ijo, es cendol, es campur, es teler, es mixcu, atau sekedar air putih satu gelas terasa dahaga seharian sirna. Apalagi ditemani menu favorit yang menggoda nafsu makan.

Orang yang menunaikan puasa, mereka akan mendapatkan dua kebahagiaan, kebahagiaan pertama saat adzan maghrib berkumandang untuk segera berbuka puasa, tenggorokkan yang kering dan pahit getir dengan berbuka terasa nikmat sekali. Kebahagiaan yang kedua, saat bertemu dengan Allah Swt kelak setelah semua kehidupan mati dan pertanggunh jawaban amal perbuatan manusia.

Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman: "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Ketika kita mencari tempat ngabuburit yang favorit tentu bagi saya, yang pertama adalah buka puasa Bersama keluarga. Di rumah apa saja tersedia, menu sesuai selera dan sesuai dengan standart keluarga. Di rumah makan berapapun tersedia dan merdeka waktunya, flexible menggunakan waktu, mau makan yang manis dulu dan ringan-ringan seperti kurma, air putih, atau teh, susu, es dawet dulu oke.

Atau mau langsung kelas berat, makan nasi Bersama sayur dan lauk andalan juga oke. Kemerdekaan betul-betul terasa, karena semua anggota keluarga berkumpul, mereka memilih menu andalannya sendiri-sendiri, terlihat semua anggota keluarga lahap, makan yang ada di rumah, tanpa kekhawatir berapa buget dompet harus keluar. Belum lagi kalau terkait dengan waktu yang nyaman untuk shalat di rumah atau di masjid dekat rumah. Dan Kembali melanjutkan menu yang belum disantap hingga batas tertentu sesuai kondisi masing-masing, tidak boleh terlalu kenyang, sehingga menyebabkan menunaikan shalat tarwih terasa berat badan bertambah, dan mulai ngantuk.

Itu beberapa keunggulan ngabuburit di rumah, bisa sambil melihat siaran TV yang sesuai dengan program yang dipilih. Atau sambil menunggu menu bisa membaca Alquran dulu, lihat program Tv yang menarik dan edukatif buat keluarga. Bahkan bisa mendiskusikan materi ceramah di TV.

Sementara kalau ikut Ngabuburit di luar rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan disiapkan, antara lain:

Bila Ngabuburit Bersama teman-teman sekantor, alumni sekolah atau kuliah, tentu sudah membayar iuran atau sudah menyiapkan buget sesuai tarif yang sudah disesuaikan oleh panitia, biasanya sudah transfer dulu, atau bayar on the sport. Menu sudah ditentukan sesuai buget yang sudah ditentukan. Memang sensasinya asyik bertemu dengan teman lama dan kolega. Kelemahannya biasanya antri Panjang pada jam saat bedug maghrib berkumandang, sajian menu yang dipesan biasanya belum kelar terdistribusi kepada semua peserta. Bahkan biasaya ada yang belum dapat kiriman menu, baik minuman maupun makanan dan menu tambahannya. Belum lagi nanti setelah menyantap buka Bersama, adalah saat akan menunaikan shalat maghrib, tempat yang disediakan oleh pihak Restoran mushola sempit dan kadang air wudhu ngadat atau ngalir tapi kecil. Sehingga menambah daftar antri yang lama.

Tempat ngabuburit yang lain adalah buka puasa Bersama di Masjid. Di sini jamaah lebih banyak lagi, silaturrahmi dan interaksi dengan jamaah dan sabahat lain makin Panjang dan nikmat. Waktu juga dibatasi karena akan segera digunakan sebagai tempat Shalat Maghrib. Sehingga kebersihan tempat harus dijaga dengan baik.

Ngabuburit yang paling enak adalah di rumah bersama istri dan anak makan bareng dan makan yang enak serta bisa bertukar pikiran bisa memanfaatkan kesempatan untuk lebih dekat dan lebih akrab lebih banyak transformasi nilai-nilai bersama keluarga

Kalaupun akan mencari tempat ngabuburit yang baik itu recommended harus memperhatikan pertama menunya harus Oke halal dan thoyib yang kedua tempatnya recommended karena menyediakan tempat shalat untuk bisa berjamaah minimal 10 orang, yang ketiga aman bagi keluarga dan teman-teman. Keempat Menu makanan yang dijajakan adalah menu yang halal yang tersertifikasi oleh MUI.

Karena setiap produsen sudah menjadi kewajiban bagi para produsen dan para pedagang untuk menjajakan produknya dengan memperhatikan sertifikasi halal yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam, sehingga akan menyelamatkan dan memberikan keberkahan kepada orang yang makan dan orang yang berbisnis.

Oleh karena itu setiap produsen memperhatikan sertifkasi halal, Kewajiban produsen yang menjual makanan halal kepada konsumen memiliki beberapa aspek penting. Berikut adalah beberapa poin yang perlu diperhatikan:

Pertama, Sertifikasi Halal: Produsen wajib memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan memenuhi standar kehalalan. Ini termasuk mendapatkan sertifikat halal dari otoritas yang berwenang, seperti Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) atau lembaga serupa di negara lain (halalmui.org). Sertifikasi ini menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan dan proses produksinya sesuai dengan prinsip-prinsip halal.

Kedua, Label Halal: Produsen harus mencantumkan label halal pada kemasan produk dengan jelas dan akurat. Label ini memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan kehalalan.

Ketiga, Proses Produksi: Produsen harus memastikan bahwa seluruh tahap produksi, mulai dari bahan baku hingga pengemasan, dilakukan dengan mematuhi ketentuan kehalalan. Ini termasuk memastikan bahwa tidak ada bahan haram yang tercampur dalam produk.

Keempat, Transparansi Informasi: Produsen memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada konsumen tentang komposisi produk, bahan-bahan yang digunakan, serta proses produksi yang telah dijalankan.

Kelima, Kualitas dan Keamanan: Selain kehalalan, produsen juga bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dan keamanan produk. Ini termasuk mengikuti standar sanitasi dan menjaga kebersihan fasilitas produksi.

Keenam, Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH): Di Indonesia, UU JPH mengatur tentang kewajiban produsen untuk memastikan produknya halal. Karena itu, produsen harus mematuhi peraturan yang ada dan menjadikan kehalalan sebagai bagian integral dari proses produksi.

Dengan memenuhi kewajiban ini, produsen dapat memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli adalah halal dan aman untuk dikonsumsi.

Dengan tegas Konsumen yang Ngabuburit di Restoran tersebut terjaga kehalalannya dan menjadi berkah semua makanan dan minuman yang disajikan, tersedia tempat salat., aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun