Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menunda Menikah Antara Dampak dan Masalahnya

18 Februari 2024   16:40 Diperbarui: 18 Februari 2024   16:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan Ayu dan Roni. Dokpri

Ketiga, karir yang awalnya sebagai batu loncatan untuk mencari dan mendapatkan cinta dari pasangan di tempat kerja, namun tidak kunjung datang, sekalipun di tempat kerja juga ada laki-laki maupun perempuan yang sudah punya posisi jabatan di tempat kerja, dan sesama rekan selalu memperbincangkann dan berusaha mempertemukan, namun di antara mereka merasa belum ada kecocokan.

Keempat, bila ada laki-laki dan perempuan yang sudah cukup usia, mempunyai karir yang bagus, maka harus ada pihak ketiga yang bisa memfasilitasi atau mempertemukan mereka untuk saling berjodoh, dalam hal ini untuk suksesnya hubungan orang yang akan dipertemukan harus melepaskan keikhlasan dan mencoba menerima hadirnya orang yang akan menjadi pasanganya, meskipun awalnya belum mencintai.

Nnamun intinya masing-masing calon pasangan adalah membuka diri dan membuka hati agar bisa menerima kehadiran calon pasangan dalam kehidupan dirinya. Kemudian menurunkan standar yang tinggi calon ideal pasangan dengan realistis sesuai dengan usia yang terus menua.

Sungguh tidak nyaman bila setiap ketemu dengan orang-orang yang peduli kepada kita, akan selalu menanyakan kapan menikah, apalagi orang tua yang sangat berharap bila putra putrinya sudah usia dewasa dan pendidikan sudah ditempuh, bahkan sudah punya pekerjaan yang baik sesuai bidang keahlian dan ilmu yang dipelajari, maka apalagi yang ditunggu dan dicari, kecuali membangun keluarga dan memberikan ketenagan kepada orang tua, yang mempunyai tanggung jawab untuk menikahkan putrinya.

Dengan menikahnya putra putrinya orang tua akan terlepas dan beban dan tanggung jawab, karena Ketika akad nikah, maka peralihan tanggung jawab dan seorang tua kepada calon mempelai laki-laki yang menikah dengan putrinya. 

Semuanya beralih tanggung jawab dari orang tua kepada menantu pria. Keluarga Sakinah mawadah wa Rahmah, orang tua menjadi bangga dan terharu meliha keberhasilan putra putrinya membangun wisma Sejahtera.

Bila pernikahan sudah berlangsung, maka komitmen menjaga rumah tangga yang Sejahtera Bahagia lahir dan batin menjadi perjuangan yang akan ditempuh selama kehidupan bersama. 

Kesadaran akan makna akad nikah menjadi pengikat yang kokoh. Sehingga setiap pasangan harus menyadari tujuan pernikahan dan upaya meraih kemulian di dalamnya.

Apapun alasannya menunda menikah tetap tidak nyaman. Idealnya setiap orang mempunyai pasangannya masing-masing. Kesiapan membuka diri, membuka hati, dan bersedia menerima pinangan atau meminang adalah cara cerdas menyelesaikan masalah kehidupan rumah tangga. 

Banyak keuntungan dalam membangun keluarga yang itu semua sebagai kenikmatan surgawi sekaligus perjuangan yang indah dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Kekuatan cinta akan menjadi indah dalam keluarga sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun