Sementara dalam surat al-A'la Allah berfirman
Â
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman)," (QS. Al-A'la 87: Ayat 14).
Siapakah orang yang beruntung di antara kita? Berdasarkan ayat di atas orang yang beruntung adalah orang-orang yang mampu menyucikan jiwanya menyucikan dirinya dan senantiasa berbuat terbaik dalam amal salehnya di kehidupan dunia inilah sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala Bi qolbin Salim dengan hati yang bersih dengan hati yang tulus dengan segala amal terbaik kita masing-masing
Â
"Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat." (QS. Al-A'la 87: Ayat 15)
Dengan senantiasa berdzikir mengingat Allah dikala bersama-sama banyak orang dikala sendiri-sendiri di tengah sepi di tengah keramaian senantiasa Ingat kepada Allah SWT dan dengan Salat kita akan terformat terprogram aktivitas yang kita lakukan senantiasa dalam rangka untuk mensucikan jiwa agar senantiasa mendapatkan hidayah Allah SWT
Tafsir Al-AIa: 16 Sedangkan kamu, wahai kebanyakan manusia, lebih memilih kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Kalian melalaikan hal-hal yang menjamin kebahagiaanmu di akhirat dan terlena dengan gemerlap dunia.
Ayat 17 dijelaskan. Kamu lalai dari kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat it lebih baik dan lebih kekal. Kebahagiaan ukhrawi lebih murni dan tak berbatas, sedangkan kebahagiaan duniawi bersifat melenakan dan akan segera sirna.
Â
"dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan." (QS. Ad-Duha 93: Ayat 4)