Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Manajemen Destinasi Wisata Profesional dan Partisipatif

26 Desember 2023   11:43 Diperbarui: 27 Desember 2023   10:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Wisata Bali(Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf VIA KOMPAS.COM)

Salah satu dimensi manusia yang tidak bisa dilepaskan adalah kebutuhan batin dan spiritual, di samping kebutuhan jasmaniah dan badaniah. 

Kebutuhan rohani ketenangan iman dan kedekatan dengan sang pencipta tidak bisa dianggap remeh, bahkan menempati kebutuhan utama hidup. 

Karenanya kita bersyukur atas segala nikmat yang terlimpah kepada kita semua, sekalipun kita tidak secara detail atau rinci memohonnya, mungkin permintaan kita secara umum dan global.

Allah SWT sang pencipta sudah secara otomatis menganugerahkan semua kebutuhan manusia secara free dan cuma-cuma, kecuali bila Anda merasakan sakit, maka udara dan oksigen yang kita butuhkan harus beli, karena alat yang kita butuhkan buatan pabrikan yang merupakan rantai industri produksi dan distribusi kepada semua konsumen.

Alhamdulillah nikmat apa lagi yang kalian ingkari?

Suatu pertanyaan fundamental dan reflektif bagi kita agar selalu memberikan feedback kepada kesyukuran atas aneka nikmat yang begitu lengkap. Bahkan ketika kita sakit pun kita masih bisa bersyukur karena keparahan sakit kita bisa dibandingkan dengan pasien lain yang lebih parah dari kita. Itu pun juga bagi yang sangat parah masih juga bersyukur, karena belum diberi kita mati kehidupan ini.

Sungguh luar biasa kehidupan bila dijalani dengan syukur yang ada adalah keberkahan bukan tuntutan kesempurnaan, kita berdoa berjuta kali, namun semua akan diserahkan kepada sang pencipta dengan qada dan qadarnya yang menentukan segala sesuatu, manusia berusaha sesuai dengan hukum keberhasilan dan sunnatullah dalam alam semesta ini.

Menuju Wisata Inklufi. Dokumen Unesco.
Menuju Wisata Inklufi. Dokumen Unesco.

Pariwisata Berkelanjutan

Salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan rohaninya, adalah ketenangan dan kedamaian, kedamaian dan kebahagiaan dapat terwujud melalui upaya berwisata yang sehat dan mendatangkan kebahagian dan kedamaian bersama semua anggota keluarga atau bersama keluarga besarnya dan komunitas yang kita miliki. 

Berwisata bisa memberikan efek fresh dalam pikiran dan tindakan kita. Maka pariwisata yang berkualitas adalah destinasi wisata yang bisa memberikan kebahagiaan kepada para wisatawan.

Ketika berkunjung kepada lokasi yang dituju, ada perasaan bahagia yang masuk ke dalam diri kita. Sekalipun perjuangan yang ditempuh ke lokasi membutuhkan tenaga ekstra, kepadatan lalu lintas yang menyesakkan dada. 

Kepadatan jalur yang ditempuh padat dan merayap, namun pasti bisa ditempuh dengan jarak dan waktu yang lumayan banyak.

Obyek-obyek wisata yang tersaji di depan kita ada beberapa model dan tipenya, seperti wisata alam, yang itu merupakan karunia murni dari Allah SWT dengan kondisi alam yang sudah  tersedia.

Namun juga ada upaya manusia melalui pemerintah daerah atau stakeholers yang mendesain dan menjadikan destinasi wisata lebih iconic dan memberikan efek sensansional dengan dukungan kreativitas dan dukungan infrastruktur lain yang dapat mendukung pembangunan wisata yang berkelanjutan, dengan memperhatikan partisipasi semua komponen masyarakat terlibat secara aktif sebagai bagian dari industr pariwisata yang sustainable.

Maka perlu adanya konsolidasi pariwisata yang lebih mantap, sehingga semuanya saling bersinergi menjadi daya dukung pengelolaan pariwisata menjadi pariwisata yang berkelanjutan, terus lestari dan saling memberikan kontribusinya terbaik.

Masyarakat Lokal Mendapatkan Manfaat 

Keterlibatan masyarakat menjadi kunci kemajuan pariwisata, sebab masyarakat lokal langsung mendapatkan manfaat tambahan dari keberadaan destinasi wisata yang ada di daerahnya, mereka akan terus ikut menjaga karena mendapat manfaat secara langsung.

Dengan menjadi pelaku pariwisata, sebagai pemandu wisata, menjadi pelaku UMKM yang menyediakan segala kebutuhan para wisatawan yang berkunjung, mengembangkan aplikasi pariwisata yang memanjakan para turis nikmati kekayaan destinasi wisata. 

Masyarakat lokal menjadi pelaku industri pariwisata dari kuliner, transportasi, akomodasi, penginapan dan paket bermalam secara lengkap fasilitasnya, mengembangkan industri kreatif, mencipta souvenir yang unik khas destinasi wisata.

Semakin detail masyarakat lokal terlibat dalam pengelolaan objek wisata, masyarakat akan semakin mendapat manfaat langsung dan berdampak pada terjaganya pariwisata yang berkualitas.

Aneka Desa Wisata Bisa Dikunjungi

Bukit Sekipan, Kali Pucung, Bukit Kemuning, Jumog dan lain sebagainya. Desa-desa tersebut merupakan pengelola Badan Usaha Milik Desa yang mempunyai destinasi wisata yang berjalan dengan baik dan sukses.

Maka pemberdayaan masyarakat dengan pendidikan kepariwisataan dengan baik, akan bertambah nilai manfaat yang dipetik masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata yang lebih baik, maka pelatihan-pelatihan yang dapat diaplikasikan terus diupayakan untuk mendatangkan layanan prima dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. 

Prinsipnya dalam pengelolaan industri pariwisata yang profesional datangkan keingingan masyarakat untuk bisa berkunjung ke tujuan wsata secara terus menerus

Tidak hanya sekali datang selanjutnya kapok, namun destinasi yang terkesan dan bisa mendatangkan wisatawan datang kembali berkali-kali dengan rombongan yang sama maupun rombongan yang berbeda dari efek kenyaman dan kebahagiaan yang dirasakan.

Ada ungkapan, "Kalau saudara puas, kabarkan kepada yang lain, bila Anda kecewa, cukuplah anda saja yang merasakan. Kami segera perbaiki lebih baik lagi".

Kesan Saat Berkunjung

Banyak kategori yang dibuat untuk menyatakan bahwa objek yang kita kunjungi membuat hati merasa puas dan bahagia, antara lain:

  • Banyak pengunjung yang ke sana,
  • Banyak event yang ada di sana, 
  • Banyak manfaat yang diperoleh, 
  • Mayoritas pengunjung merasa puas atas semua layanan yang ada, bahkan mereka dimanjakan dengan layanan kemudahan fasilitas dan akomodasi yang terjangkau, 
  • Kuliner yang memanjakan lidah dan selera rasa, 
  • Penginapan yang bersih dan eksotik, 
  • Ramah masyarakat pelaku industri pariwisatanya, 
  • Bila ajukan negosiasi harga bisa digoyang dan sedikit membahagiakan karena ada bonus spesial bagi wisatawan sebagai kenangan yang indah di lokasi.

Di setiap destinasi wisata, tentu ada sosok-sosok tokoh lokal yang mempunyai pengaruh akan kerhasilan destinasi wisata tersebut. 

Subyek di balik keberhasilan manajemen destinasi wisata tentu adalah para pelaku wisata yang secara langsung berhadapan dengan layanan pariwisata, seperti tour leader, pemandu wisata, pemilik penginapan, penyedia konsumsi dan berbagai kebutuhan pokok para pengunjung. Dan Masyarakat setempat yang akomodatif dan responsif.

Edukasi dan Dukungan Masyarakat Lokal

Pariwisata yang berasal dari produk lokal, namun terasa sensasinya kepada semua masyarakat global, maka promosi dan pemajuan industri pariwisata yang marketable dikelola dengan manajemen yang profesional mendatangkan pendapatan asli daerah yang mendukung pembangunan.

Perubahan nyata dilakukan bila sudah mengalami penurunan layanan, pudarnya jiwa pelaku pariwisata, maka segera dievaluasi dengan menghadirkan bagaimana inovasi harus terus dilakukan dengan segenap kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Pelatihan dan sertifikasi terus dilakukan, sehingga pelaku wisata mempunyai kapasitas dalam memberikan layanan yang lebih baik. Mereka tidak hanya dapatkan secara turun temurun atau paket. Namun mendapatkan sentuhan yang profesional.

Tentu layanan pariwisata yang inklusif menjadi kebutuhan untuk semua wisatawan tanpa kecuali, termasuk wisatawan difabel yang juga mempunyai kebutuhan yang sama dengan warga negara yang lain dalam menikmati destinasi wisata yang inklusif. 

Pengelola dengan senang hati mewujudkan kebutuhan semua lapisan masyarakat tanpa kecuali, sehingga terbangun industri pariwisata yang inklusif.

Muhammad Julijanto, Dosen Hukum Ekonomi Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun