Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kekerasan Domestik, Problem Akut Keluarga dan Cara Mengatasinya

19 Desember 2023   20:57 Diperbarui: 20 Desember 2023   14:57 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan rumah tangga (thinkstock via kompas.com)

Di era digital kekerasan dalam bentuk apa pun segera menyebar masuk ke ruang-ruang domistik kita, melalui media internet dapat merasuk melalui berbagai jaringan media sosial. Oleh karena itu semua lapisan masyarakat saling bekerjasama dalam membangun lingkungan untuk tumbuh kembang anak secara optimal.

Kekerasan domestik tidak layak untuk dimaafkan, karena itu suatu kejahatan yang sangat memprihatinkan. Tidak ada alasan pemaaf bila kejadiannya sebagai suatu rencana terhadap kekerasan yang dilakukan. Apalagi kekerasan itu dilakukan kepada darah dagingnya sendiri. 

Anak yang bagi sebagai orang menjadi permata hidup, menjadi harapan masa depan bangsa, menjadi pelanjut kebaikan keluarga dan orang tuanya.

Takmir Masjid SMB Berdiksusi Upaya atasi KDRT. Dokpri
Takmir Masjid SMB Berdiksusi Upaya atasi KDRT. Dokpri

Pelaku pantas mendapatkan sanksi yang berat, karena martabat manusia lebih mulia, dalam ajaran Islam membunuh satu manusia sama saja dengan membanuh manusia semuanya, maka tidak ada kesempatan kedua bagi pelaku kejahatan untuk menghindari dari hukuman. 

Sekalipun memang dalam ruang rohaniah seseorang ada celah suatu penyesalan atas perbuatannya, bila dilakukan karena gelap mata, Ketika terjadinya tindak pidana seseorang berapa pada titik nadir dari kesadarannya sebagai manusia normal dan berakal sehat.

Memang manusia tempat salah dan lupa, namun tidak semua kesalahan dan kelupaan ditegakkannya suatu hukum kepada yang bersangkutan pelaku tindak pidana. Hukum sewajarnya diberikan sesuatu dengan derajat kejahatannya yang dilakukan, adil dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Aksi tindak pidana pembunuhan kepada anak kandung sendiri, sangat mengganggu harmoni sosial, menjadi rasa resah dan takut masyarakat, karena predator anak, begitu bebas melakukan aksi kekerasan kepada keluarganya. 

Tentu ada berbagai faktor yang mempengaruhi, dan itu menjadi ranah kepolisian untuk mengungkap tabir motivasi kejahatan yang dilakukan. Terus proses hukum berjalan untuk memberikan rasa keadilan yang tercerabut dari akar kehidupan sosial. 

Kesehatan mental anggota keluarga menjadi penting untuk selalu dijaga dengan kualitas masing-masing anggota keluarga, kemampuan menahan amarah, kemampuan menahan emosi, kemampuan mengendalikan diri, kemampuan mengelola stres merupakan potensi individu yang terus dijaga dan dikembangkan.

Karena nilai-nilai moral mudah sekali larut dalam dinamika sosial, bahkan tidak mampu menjadi garda terdepan dalam penanganan problem sosial mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun