Guru sumber inspirasi awal bagi anak, Ketika belum punya kemampuan dan kompetensi dasar pengetahuan. Membangun basis intelektual dengan asupan pengetahuan dan cara belajar yang benar yang ditransformasikan oleh guru kepada murid-muridnya. Hingga posisi guru menjadi fasilitator untuk mengembangkan potensi keunggulan anak dalam berbagai bidang sesuai dengan kecenderungan dan potensi dasar anak.
Maka guru melakukan asessment dan membangun komunikasi dengan guru dengan berbagai media yang disepakati oleh guru dan orang tua wali murid dalam berkomunikasi. Ada dengan menghimpun para wali murid dalam satu grup bersama guru wali kelas, agar dapat menginformasikan perkembangan anak, baik di sekolah maupun Ketika ada di rumah, serta kecenderungan dan kegiatan yang dilakukan.
Bila ada kendala-kendala yang tidak wajar dalam pertumbuhan dan peristiwa yang dihadapi, mempunyai sikap negative yang nampak dalam pola kehidupan sehari-hari di sekolah, seperti suka menyendiri, terlihat kurang antusias dalam belajar, sering berangkat ke sekolah terlambat, anak jarang masuk ke kelas, padahal selalu pamit dengan orang tua berangkat belajar. Namun guru kelas memberikan informasi keberadaan Ananda ternyata tidak di sekolah.
Setelah konfirmasi dan bertukar informasi dengan guru, orang tua menyampaikan data-data kebiasaan anak Ketika di rumah. Bila melakukan perbuatan yang menyimpang segera juga berikan info kepada sekolah, sehingga guru bisa memberikan asessment dan memberikan penanaman nilai yang luhur, sehingga anak merasa mendapatkan perhatian dan tambahnya pengetahuan yang lebih baik.
Tradisi belajar yang kuat menjadi budaya akademik siswa di kelas, lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga yang sudah tertata dengan baik.
Kolaborasi orang tua dan guru
Kolaborasi orang tua dan guru untuk mencapai optimalisasi potensi anak tumbuh kembang. Mendidik merupakan pekerjaan mulia, karena mentransformasikan nilai-nilai kebaikan dalam perubahan sikap mental dan integritas kepada anak.Â
Kerja sama yang kompak antara guru dan orang tua, akan menentukan kesuksesan anak dalam bidang kehidupan. Guru memberikan informasi kondisi anak ketika di sekolah. Sementara anak memberikan dengan rela, masukan dan perbaikan pemahaman serta sikap mental yang tanamkan pada generasi muda.
Bentuk kolaborasi yang dapat menelorkan putra terbaik bangsa. Antara cobaan, dengan Ikhlas dijalankan dan insya Allah, bahwa ini perjalanan ini akan lebih baik.
Keterbukaan, dan kebisaan berdialog akan memberikan bobot kualitas kepada narasumber. Bila orang tua tidak mau berkolaborasi dengan semua orang tua wali, dengan harapan mendapat masukan yang lebih serius.
Mengkomunikasikan masalah anak kepada guru wali atau wali kelasnya, wali asramanya. Mendiskusikan masa depan anak bersama anak, di tempat makan saat makan bersama adalah asyik menggali keinginan dan harapan anak, anak bisa menceritakan dan menyampaikan gagasannya, atau saat setelah melakukan pekerjaan bareng saat rehat di tempat makan saat yang tepat bincang santai setelah makan.Â