Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Skripsi, Monumen Intelektual Seorang Sarjana

18 Mei 2023   07:25 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:12 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Muhammad Julijanto

Setiap sarjana diwajibkan menulis skripsi atau tugas akhir untuk membuktikan kompetensi, kapasitas, dan kemampuan lulusan.

Bagi sebagian mahasiswa menulis skripsi atau tugas akhir itu memacu andrenalin menantang menjadi triger mewujudkan etos kerja, etos belajar, etos konsisten, etos Intelektual, dan etos sosial.

Rencana menulis skripsi diawali dengan pengumpulan data literatur,  buku-buku yang relevan dibaca sesuai dengan bidang keilmuan yang menjadi minat keahlian di masa depan sebagai landasan teori dan buku-buku standar penelitian harus mulai dibaca dan diidentifikasi.

Karena menulis merupakan kerja intelektual yang membutuhkan daya imajinasi serta kemampuan merefleksi kembali seluruh pengetahuan yang berada di memori otak.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menulis, pertama sesuatu yang akan ditulis merupakan permasalahan yang paling kita kuasai dan benar-benar tahu.

Kedua, penguasaan data yang dimiliki adalah lengkap valid serta data tersebut berasal dari sumber primer.

Ketiga, kemampuan analisa. Analisa sebagai ujung tombak pembahasan suatu permasalahan, seorang penulis dituntut untuk mampu menganalisa secara tajam dari analisa akan muncul penyelesaian masalah, paling tidak orang menjadi paham terhadap pemaparan yang kita lakukan. Analisa menggunakan pendekatan apa yang dilakukan?

Metode analisa sebagai alat untuk mendekati permasalahan yang sedang dibahas.

Selain perlengkapan-perlengkapan di atas dokumen yang lengkap sangat membantu seorang penulis dalam menggali bahan-bahan yang telah lama sebagai perbandingan, redaksional bahasa, kronologis dan kehadiran hati sang penulis terhadap apa yang ditulisnya.

Skripsi Sarajana UIN Raden Mas Said Surakarta. Dokrpi.
Skripsi Sarajana UIN Raden Mas Said Surakarta. Dokrpi.

Sehingga karyanya benar-benar ungkapan jiwa dan merupakan panggilan jiwa untuk mengungkapkan fenomena tersebut sebagai tanggung jawab sosial seorang intelektual untuk pencerahan.

Apa yang ditulis dari hati akan masuk kepada hati dan pikiran untuk direnungkan dan untuk action berikutnya.

Ketika kita menulis menemukan sesuatu yang mentok, habis ide, maka perlu penambahan ide dengan berbagai diskusi dan kajian untuk membuka ide yang terpendam, agar mengalir keluar dengan deras dan genuine orisinil fresh from Oven. Ambil udara segar, jalan-jalan santai di sekitar, melihat lingkungan sekitar, dan kembali ke ruang baca dan menuliskan apa yang belum lengkap.

Strategi ketika menulis skripsi di antaranya adalah membaca berbagai literatur sumber bacaan jurnal buku yang relevan dengan tema skripsi, jangan lupa juga untuk membuat draft rancangan secara garis besar dari pendahuluan sampai daftar pustaka isi secara konseptual terlebih dahulu. Dari terus disempurnakan, hingga menjadi panduan ketika menulis.

Alokasikan waktu yang pas untuk fokus bisa malam hari bisa pagi hari bisa setelah tidur secara disiplin waktu itu digunakan secara Istiqomah konsisten sehingga setiap hari harus ada progres penambahan jumlah halaman dalam menulis menambah referensi menambah bacaan menambah wawasan sehingga ketika menuliskan kembali menjadi lancar dan tidak ada hambatan.

Ketika menulis skripsi, saya juga menjadi seorang pengurus di organisasi mahasiswa tingkat cabang, sehingga waktu saya gunakan dengan berbagi menjadi aktivis mahasiswa ketika pukul 06.00 sampai pukul 18.00 sore adalah waktu untuk menjadi aktivis mahasiswa dengan berbagai kegiatan dan diskusi memimpin rapat menghadiri rapat dan berbagai acara di organisasi mahasiswa. 

Sedangkan pukul.18.00 sampai pukul 06.00 pagi adalah waktu saya untuk menulis skripsi termasuk juga waktu istirahat saya gunakan secara fokus untuk membaca menulis berdiskusi tentang tema-tema skripsi yang sedang saya tulis.

Ketika saya menulis skripsi saya mengalami perubahan judul pada awalnya. Saya menulis tentang fiqih lingkungan atau isu-isu tentang hukum lingkungan karena pada saat itu saya banyak mengikuti kajian dan diskusi tentang hukum lingkungan dan berbagai aktivitas di organisasi mahasiswa yang terkait dengan gerakan lingkungan hidup. Sehingga saya mencoba untuk menggali disiplin keilmuan saya dengan isu-isu di masalah lingkungan.

Isu ini saya kembangkan dan akhirnya saya coba menyusun proposal dan bertemu dengan pembimbing. Namun karena pembimbing itu bukan ahli dalam masalah hukum lingkungan, akhirnya proposal saya tidak saya lanjutkan karena diskusi secara akademik tidak terjadi dan pada saat itu memang belum ada ahli yang spesialis masalah lingkungan di kampus saya.

Kemudian yang kedua saya berubah untuk menulis tema-tema yang terkait dengan penasehat hukum atau advokat syariah bagaimana memberlakukan hukum acara pada peradilan agama terhadap isu-isu yang terkait dengan masalah hukum keluarga

Ketika mengumpulkan bahan-bahan untuk skripsi, saya menempuh beberapa cara di antaranya adalah ketika saya membaca buku maka saya buat beberapa kutipan yang saya Tuliskan di kartu seperti kartu nama. 

Satu paragraf yang saya kutip terkait dengan ide pokok yang relevan dengan skripsi, kemudian saya tulis sumber halaman buku judul artikel yang ada. Dari semua kartu yang saya miliki tentang tema-tema skripsi, lalu saya susun menjadi narasi dan saya kembangkan paragrafnya menjadi kalimat dan paragraf yang sempurna dan enak dibaca.

Saat itu saya masih menggunakan mesin ketik merek Brother dan pada saat itu awal-awal perkembangan komputer yang jadul dengan program WS. Kemudian tempat penyimpanan berupa disket dan ketika membaca itu juga waktunya lama sehingga bila ide itu berkembang dari dalam pikiran tidak bisa segera untuk dituliskan dengan cepat karena memori yang ada di komputer sangat lambat.

Menulis apa pun, skripsi, tesis, disertasi termasuk tugas akhir semuanya kembali kepada penulisnya. Kemampuan mengelola emosi, fokus pada target dan menjaga stamina intelektual menjadi kunci keberhasilannya.

Skripsi akhirnya menjadi puncak tangga intelektual sebagai monumen yang membanggakan sekaligus sebagai starting point untuk melanjutkan pengembaraan intelektual. 

Skripsi menjadi kenangan indah monumen intelektual seorang sarjana, apa pun bentuknya dan lucunya hasil karya kita itulah perasan keringat dan cucuran air mata kehidupan yang membahagiakan.

Kesarjanaan awal memasuki universitas kehidupan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun