Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Nyambung Balung Pisah Minta Maaf Vs Memaafkan

20 April 2023   04:26 Diperbarui: 20 April 2023   04:34 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturrahmi Kampus Duta Bangsa Wonogiri. Dokpri  

Oleh Muhammad Julijanto

Puji syukur atas segala nikmat kesehatan, kesempatan, keimanan dan ketakwaan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan apapun. Dengan kesempatan sekecil apapun peluang harus menghasilkan manfaat. Jangan lewatkan hari-hari kita tanpa makna dan hampa nikmat.

Salawat dan salam teruntuk Rasulullah Muhammad Saw, meneladani dan mengikuti sunnahnya. Barang siapa yang mengikuti sunnah Nabi tidak akan tersesat selamanya.

Mari kita saling berwasiat iman dan takwa, takwa sebagai modal kehidupan dan amalan shaleh. Takwa menjadi model manusia pilihan.

Bagaimana silaturrahmi bisa menjadi modal dalam membangun kerukunan dan kualitas kehidupan umat?

Hikmah silaturrahmi

Setiap orang merindukan kedamaian, ketenteraman, kerukunan, persatuan, hanya orang-orang tertentu saja yang menghendaki perselisihan, pertentangan itupun hanya sesaat karena ada udang di balik batu, artinya ada tujuan tertentu untuk mendapat keuntungan sesaat. Tetapi hakikatnya setiap manusia menghendaki kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan, persatuan serta kebersamaan.

Silaturrahmi adalah menyambung hubungan yang pedot, mengumpulkan balung pisah-menyatukan kembali keluarga yang terpisah, merekatkan yang kendor, menyatukan yang terpisah, setiap orang butuh jalinan kasih sayang, dengan kasih saya hidup akan lebih berarti, naluri manusia untuk saling berbagi cinta, berbagai kasih dan sayang, hidup tanpa cinta terasa sepi, cinta kepada sesama, cinta kepada keluarga, sayang kepada sanak saudara, sayang kepada yang lain, dan menjaga harmoni alam semesta.

Silaturrahmi menjadi perekat, menjadi obat rindu antara kita, obat kasih sayang, membangkitkan nostalgia masa lalu, sebagai titik tolak kesyukuran atas anugrah yang terlimpah kepada kita sekalian. 

Silaturrahmi memaafkan dan meminta maaf atas khilaf selama ini, apa yang menjadi penghalang komunikasi, penghalang hubungan yang dulunya pernah terjalin, kini terpisah kembali. maka dengan silaturrahmi akan membuka keran komunikasi, membangun hubungan kembali, mengakui kesalahan dan memaafkan yang lain. dengan berjabat tangan terbangun kembali hubungan yang terputus, tidak halangan lagi, yang adalah rasa menyesal dan kembali bersatu, apa yang dulu sebagai penghalang sirna, yang adalah kebersamaan, rasa belas kasihan, rasa kasih sayang, rasa rindu bersama kembali.

Silaturrahmi adalah reuni, menyatukan kembali, mengembalikan kepada asal kelahiran, asal hubungan darah, asal hubungan kekerabatan, hubungan persaudaraan, asal muasal kita.

Surat An Nisaa' [4]: ayat 1-2  "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".

Membangun kerukunan

Hidup tanpa kerukunan sebagai hidup dalam bahaya, sebab siapa saja dianggap sebagai musuh, hidup yang banyak musuh pasti tidak damai, sebaliknya banyak kawan dan saudara hidup semakin damai dan tentram. Kerukunan menjadi modal dalam membangun masyarakat. Kerukunan menjadi kekuatan suatu bangsa. Bangsa yang rukun antar warganya pembangun berjalan dengan baik dan lancar. sebaliknya masyarakat yang dirundung konflik, sumbu pendek, mudah emosional, maka hidupnya selalu dalam bayang-bayang ketakutan dan kekhawatiran, karena konflik setiap saat bisa menyala. 

Membangun kerukunan dibutuhkan jiwa besar dan berpikir positif, menghargai kearagaman dan keberadaan yang lain, dan selalu berusaha mencari titik temu perbedaan untuk membangun kebersamaan dalam harmoni hidup bermasyarakat.

Meningkatkan kualitas kehidupan umat

Hidup yang indah adalah hidup yang sesuai dengan tuntunan hidup. Karena sesuai dengan pesanan sang Pencipta, hidup yang sesuai dengan fitrahnya, hidup yang sesuai dengan garis-garis besar haluan hidup manusia. Hidup yang sejati adalah hidup yang penuh makna dan berarti bagi yang lain. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling memberi manfaat bagi yang lain. Seperti tawon atau lebah di mana berada selalu memberikan manfaat yang sebesar-besar bagi yang lainnya. 

Sebaliknya pantang membuat kerusakan di mana berada. Hidupnya selalu mengambil bibit-bibit kebaikan yang terbaik dan menghasilkan amal yang terbaik bagi lingkungannya. Hidup seperti semut selalu bekerja sama dan saling bahu membahu, tolong menolong, di mana saja berada dan kapanpun. Tidak pernah membuat kerusuhan dan keonaran masyarakatnya.

Hidup yang berarti adalah hidup yang bermutu dan berkualitas. Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt adalah orang yang bertakwa. Orang yang selalu mendayagunakan segala potensi untuk kemanfaatan dan kesejahteraan hidup.

Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala". (HR. Muslim).

Gambaran sodaqoh yang begitu luas, membangun silaturrahmi dengan siapa saja adalah sodaqoh, memaafkan atas kesalahan orang lain adalah sodaqoh, bermuka yang menyenangkan bila bertemu adalah sodaqoh, hingga cabang iman yang paling sederhana adalah menyingkirkan duri di tengah jalan adalah cabang iman yang paling ringan.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: "Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku". Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832).

Begitu dekat hamba dengan sang kholiq Allah Swt, apabila hamba-hambanya menjaga silaturrahmi, menjalih hubungan yang baik dengan yang lain, saling bekerja sama dan tolong menolong dalam bebaikan dan takwa, maka keberkahan akan selalu diberikan oleh Allah Swt. bahkan Allah Swt menjadi yang ketiga bila seorang anak manusia bersyerikat dan bekerjasam sama dalam akad muamalah Allah yang memberikati hubungannya, namun bisa mereka berkonflik Allah meninggalkannya.

Kesimpulan

Mari kita makmurkan kehidupan keagamaan kita dengan silaturrahmi.  Silaturrahmi sebagai modal kehidupan di dunia dan modal kehidupan akhirat. Dunia adalah tempat kita beramal, tempat kita berbuat. Akhirat adalah tempat kita mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita. Siapa yang menanam besok akan memetik. Kalau bibit yang kita tanam saat ini adalah kejelekan, kejahatan, kemaksiatan, kemungkaran. Kelak di akherat akan menerima balasan sesuai dengan amal baktinya. sebaliknya bila kebaikan dan ketaatan yang ditanam, maka pahala dan balasan surga yang menanti dengan aneka nikmat terbaiknya.

Hidup adalah pilihan, semua pilihan akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak di akherat nanti. Pilihan kejahatan akan mendapatkan balasan dari perbauatan jahanya selama di di dunia. Pilihan melakukan perbuatan yang baik akan mendaptan balasan sepuluh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat hingga bilangan yang tidak terbatas atas kebaikan di dunia.

 Marilah saat ini kita mulai ukir lembaran hidup baru dengan amal yang bermutu, jangan sekali-kali bermain dengan api, sebab suatu saat bisa terbakar, jangan sekali-kali melanggar perintah agama karena kelak bisa masuk neraka. Jangan menyepelekan berbuat kemungkaran atau dosa, sebab kalau diterus-teruskan bisa saja kita terjerumus kepada dosan yang lebih besar dan kecekalaanlah yang akan kita terima.

 Mari yang muda yang tekun dalam belajar, tekun dalam bekerja, mencari bekal yang terbaik untuk mendapatkan nikmat yang terindah di masa yang akan datang. Berakit-rakit dahulu bersenang-senang kemundian, barangsiapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapat. Surga Allah diraih dengan perjuangan. Nikmat Allah diraih dengan pengorbaban. Tidak ada kebahagian yang diperoleh tanpa kerja keras dan perjuangan keras. Kemerdekaan di raih dengan perjuangan para pahlawan bangsa. Manfaatkan usiamu sebelum masa sakitmu, manfaatkan kesempatanmu sebelum masa sibukmu, manfaatkan ilmumu sebelum matimu, manfaatkan nikmatmu sebelum anda tidak bisa menikmati. Beribadah;ah seikhlas mungkin sebelum maut menjemputmu. Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan beriman kepada Allah Swt-wala tamutunna illa wa antum muslimun.

Dalam suasana yang fitri marilah kita saling memaafkan atas segala kekhilafan dalam bergaul, bermuamalah, bertatap muka, bekerjasama, berbicara, bersilaturrahmi. Semoga kesalahan sesama bisa lebur pada hari ini. Sedangkan dosa dengan Allah Swt diampuni dengan berikrar taubatan nashuha yang tidak akan mengulangi lagi di masa yang akan datang. Sehingga barangsiapa yang menunaikan ibadah syiam ramadhan dan amaliyahnya dengan imanan wah tisaban-semata mengharap ridha Allah Swt akan diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang, kita kembali dalam keadaan fitrah. Taqabbalallahu minna waminkum taqabal ya kariim.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun