Oleh Muhammad Julijanto
Puji syukur atas segala nikmat kesehatan, kesempatan, keimanan dan ketakwaan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan apapun. Dengan kesempatan sekecil apapun peluang harus menghasilkan manfaat. Jangan lewatkan hari-hari kita tanpa makna dan hampa nikmat.
Salawat dan salam teruntuk Rasulullah Muhammad Saw, meneladani dan mengikuti sunnahnya. Barang siapa yang mengikuti sunnah Nabi tidak akan tersesat selamanya.
Mari kita saling berwasiat iman dan takwa, takwa sebagai modal kehidupan dan amalan shaleh. Takwa menjadi model manusia pilihan.
Bagaimana silaturrahmi bisa menjadi modal dalam membangun kerukunan dan kualitas kehidupan umat?
Hikmah silaturrahmi
Setiap orang merindukan kedamaian, ketenteraman, kerukunan, persatuan, hanya orang-orang tertentu saja yang menghendaki perselisihan, pertentangan itupun hanya sesaat karena ada udang di balik batu, artinya ada tujuan tertentu untuk mendapat keuntungan sesaat. Tetapi hakikatnya setiap manusia menghendaki kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan, persatuan serta kebersamaan.
Silaturrahmi adalah menyambung hubungan yang pedot, mengumpulkan balung pisah-menyatukan kembali keluarga yang terpisah, merekatkan yang kendor, menyatukan yang terpisah, setiap orang butuh jalinan kasih sayang, dengan kasih saya hidup akan lebih berarti, naluri manusia untuk saling berbagi cinta, berbagai kasih dan sayang, hidup tanpa cinta terasa sepi, cinta kepada sesama, cinta kepada keluarga, sayang kepada sanak saudara, sayang kepada yang lain, dan menjaga harmoni alam semesta.
Silaturrahmi menjadi perekat, menjadi obat rindu antara kita, obat kasih sayang, membangkitkan nostalgia masa lalu, sebagai titik tolak kesyukuran atas anugrah yang terlimpah kepada kita sekalian.Â
Silaturrahmi memaafkan dan meminta maaf atas khilaf selama ini, apa yang menjadi penghalang komunikasi, penghalang hubungan yang dulunya pernah terjalin, kini terpisah kembali. maka dengan silaturrahmi akan membuka keran komunikasi, membangun hubungan kembali, mengakui kesalahan dan memaafkan yang lain. dengan berjabat tangan terbangun kembali hubungan yang terputus, tidak halangan lagi, yang adalah rasa menyesal dan kembali bersatu, apa yang dulu sebagai penghalang sirna, yang adalah kebersamaan, rasa belas kasihan, rasa kasih sayang, rasa rindu bersama kembali.