Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Nyambung Balung Pisah Minta Maaf Vs Memaafkan

20 April 2023   04:26 Diperbarui: 20 April 2023   04:34 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: "Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku". Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832).

Begitu dekat hamba dengan sang kholiq Allah Swt, apabila hamba-hambanya menjaga silaturrahmi, menjalih hubungan yang baik dengan yang lain, saling bekerja sama dan tolong menolong dalam bebaikan dan takwa, maka keberkahan akan selalu diberikan oleh Allah Swt. bahkan Allah Swt menjadi yang ketiga bila seorang anak manusia bersyerikat dan bekerjasam sama dalam akad muamalah Allah yang memberikati hubungannya, namun bisa mereka berkonflik Allah meninggalkannya.

Kesimpulan

Mari kita makmurkan kehidupan keagamaan kita dengan silaturrahmi.  Silaturrahmi sebagai modal kehidupan di dunia dan modal kehidupan akhirat. Dunia adalah tempat kita beramal, tempat kita berbuat. Akhirat adalah tempat kita mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita. Siapa yang menanam besok akan memetik. Kalau bibit yang kita tanam saat ini adalah kejelekan, kejahatan, kemaksiatan, kemungkaran. Kelak di akherat akan menerima balasan sesuai dengan amal baktinya. sebaliknya bila kebaikan dan ketaatan yang ditanam, maka pahala dan balasan surga yang menanti dengan aneka nikmat terbaiknya.

Hidup adalah pilihan, semua pilihan akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak di akherat nanti. Pilihan kejahatan akan mendapatkan balasan dari perbauatan jahanya selama di di dunia. Pilihan melakukan perbuatan yang baik akan mendaptan balasan sepuluh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat hingga bilangan yang tidak terbatas atas kebaikan di dunia.

 Marilah saat ini kita mulai ukir lembaran hidup baru dengan amal yang bermutu, jangan sekali-kali bermain dengan api, sebab suatu saat bisa terbakar, jangan sekali-kali melanggar perintah agama karena kelak bisa masuk neraka. Jangan menyepelekan berbuat kemungkaran atau dosa, sebab kalau diterus-teruskan bisa saja kita terjerumus kepada dosan yang lebih besar dan kecekalaanlah yang akan kita terima.

 Mari yang muda yang tekun dalam belajar, tekun dalam bekerja, mencari bekal yang terbaik untuk mendapatkan nikmat yang terindah di masa yang akan datang. Berakit-rakit dahulu bersenang-senang kemundian, barangsiapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapat. Surga Allah diraih dengan perjuangan. Nikmat Allah diraih dengan pengorbaban. Tidak ada kebahagian yang diperoleh tanpa kerja keras dan perjuangan keras. Kemerdekaan di raih dengan perjuangan para pahlawan bangsa. Manfaatkan usiamu sebelum masa sakitmu, manfaatkan kesempatanmu sebelum masa sibukmu, manfaatkan ilmumu sebelum matimu, manfaatkan nikmatmu sebelum anda tidak bisa menikmati. Beribadah;ah seikhlas mungkin sebelum maut menjemputmu. Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan beriman kepada Allah Swt-wala tamutunna illa wa antum muslimun.

Dalam suasana yang fitri marilah kita saling memaafkan atas segala kekhilafan dalam bergaul, bermuamalah, bertatap muka, bekerjasama, berbicara, bersilaturrahmi. Semoga kesalahan sesama bisa lebur pada hari ini. Sedangkan dosa dengan Allah Swt diampuni dengan berikrar taubatan nashuha yang tidak akan mengulangi lagi di masa yang akan datang. Sehingga barangsiapa yang menunaikan ibadah syiam ramadhan dan amaliyahnya dengan imanan wah tisaban-semata mengharap ridha Allah Swt akan diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang, kita kembali dalam keadaan fitrah. Taqabbalallahu minna waminkum taqabal ya kariim.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun