Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Meraih Sehat Mulia di Bulan Berkah

14 April 2023   09:31 Diperbarui: 14 April 2023   09:38 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Kertas Segar. Dokpri  

 Oleh Muhammad Julijanto

 Alhamdulillah kita sudah berada di bulan Ramadhan hari yang ke 23, bulan ibadah, bulan penuh amal. Tergantung setiap diri akan mewarnai dan mengisi bulan ini dengan berbagai amal dan kegiatan yang bermanfaat.

 Kerinduan Ramadhan memberikan semangat juang menegakkan nilai-nilai kemuliaan, nilai-nilai keimanan yang menghunjam dalam lubuk hati yang terdalam. Sungguh nikmat yang luar biasa yang dapat kita rasakan. Ramadhan kali ini merupakan momentum terbaik untuk merubah main side kita dalam berpikir tentang kehidupan di dunia, kehidupan kelak di akherat. Jalan yang terbaik untuk mengakhiri segala bentuk kemaksiyatan, baik yang dilakukan secara personal-individual, maupun kemaksiyatan yang dilakukan secara bersama-sama.

 Apa amalan di bulan Ramadhan sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad Saw?

 Amalan yang dianjurkan dalam mengisi Ramadhan antara lain:

 Menjalankan berbagai ibadah dengan ikhlas semata mengharap rahmat Allah Swt imanan wah tisaban.

 Memperbanyak membaca Alquran, menelaah, mengamalkannya dalam kehidupan baik secara individu, keluarga dan masyarakat secara luas, sehingga akan tercipta resonansi positif dalam kehidupan masyarakat, akan tercipta keberkahan hidup, akan tercipta keadilan sosial dari nilai-nilai Alquran yang diimplementasikan di tengah masyarakat.

 Allah berfirman dalam surat Al Baqarah [2] ayat 185:

 Bulan Ramadlan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). 

 Menunaikan ibadah puasa, puasa sebagai ibadah yang luar biasa, secara jasmani maupun rohani, secara spiritual orang yang berpuasa akan selalu dekat dengan sang Pencipta, karena tidak ada rahasia lagi antara seorang hamba dan khloiq penciptanya. Ibadah yang sangat rahasia diketahui oleh manusia. Sehingga hanya diketahui orang yang berpuasa sendiri dengan Allah Swt, apakah dia benar-benar berpuasa atau hanya berpura-pura puasa di depan manusia sementara bermaksiat ketika tidak ada orang lain selain dirinya.

 Secara rasional puasa dapat dijelaskan demikian: direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow Dr Yuri Nikolayet menyatakan bahwa puasa dapat membuat orang yang melakukannya menjadi awet muda. Menurutnya hal ini adalah penemuan terbesar pada abad ini yaitu kemampuan seseorang untuk membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional.

 Allan Cott M D pakar kesehatan Amerika Serikat menemukan beberapa manfaat puasa setelah menghimpun pengamatan dan penelitian para ilmuwan dari berbagai negara. Puasa mengandung banyak sekali manfaat di antaranya:

 Puasa memberikan perasaan lebih baik secara fisik dan mental (to feel better physically and mentally) dan terlihat lebih awet muda (to look and feel younger), dapat mebersihkan badan (to clean out the body), menurunkan tekanan darah dan kadar lemak (to lower blood pressure and cholesterol levels), membuat pelakunya bisa mengendalikan seks (to get more out of sex), membuat badan sehat dengan sendirinya (to let the body health itself), mengendorkan ketegangan jiwa (to relieve tentsion), menajamkan fungsi indrawi (to sharp the senses), mengasah kemampuan pengendalian diri (to gain control of oneself), dan memperlambat proses penuaan (to slow the aging process).

 Puasa adalah metode terbaik untuk memperindah tubuh dan merawat kecantikan wanita secara alami. Puasa dapat memperkuat pesona dan daya pikat. Puasa mampu menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the laidies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour) demikian hasil penelitian Alvenia M Fulton direktur Lembaga Makanan Sehat Fultonia di Amerika Serikat.

 Puasa dapat mengatur pola makan yang lebih seimbang dan mulai membiasakan diri untuk berpuasa. Puasa memberi kesempatan kepada organ penceranaan untuk beristirahat, mencegah alergi dalam tubuh, mengurangi berat badan, detoksifikasi, relaksasi mental dan emosi, merubah kebiasaan pola makan yang buruk menjadi lebih baik dan seimbang, serta meningkatkan imunitas tubuh. Puasa bahkan dapat juga mengobati beberapa penyakit seperti influenza, panas, bronkhitis, diare, konstipasi, alergi makanan, asma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung,sakit mental, angina pectoris (nyeri dada), dan insomia.

 Dari hasil penelitian beberapa pakar tersebut semakin meyakinkan bahwa puasa memiliki beberapa manfaat praktis bagi mereka yang melakukannya. Puasa dapat membantu kita menjaga kesehatan, mempercepat penyembuhan dari sakit, merawat kecantikan tubuh, menambah kecerdasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, bahkan meningkatkan kecerdasan moral dan kepekaan sosial.

 Secara syar'i tujuan puasa adalah agar kita menjadi pribadi muttaqien, seorang pribadi yang mempunyai talenta moral, spriritual dan sosial sekaligus, sebaik-baik manusia adalah yang jasmani dan rohaninya seimbang, orang yang mampu memaksimalkan potensinya untuk kabaikan, kedamaian, ketentraman, kesejahteraan, kebahagiaannya dunia dan akherat.

 Karakter muttaqien adalah karekater lengkap, sempurna dan luar biasa pesonya. Laksana lebah keberadaannya selalu memberikan manfaat yang terbaik dimana saja berada, karakter orang yang bertakwa adalah khoirun nas anfa'uhim linnaas- yaitu sebaik-baik manusia yang selalu memberikan manfaat bagi yang lainnya. Pantang merugikan orang lain sekalipun dirinya mendapatkan keuntungan.

 Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah ber'itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, 'Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan."

 Rasulullah bersabda: jika engkau memasuki waktu sore, janganlah menunggu waktu pagi, dan jika engkau memasuki waktu pagi, janganlah menuggu waktu sore. Ambillah kesempatan dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk matimu (HR Bukhari).

 Memperbanyak sedekah, membayar zakat baik zakat maal maupun zakat fitrah. Perumpaan orang yang mengeluarkan sedekah laksana 1 benih tumbuh 7 tangkai, tiap tangkai mengeluarkan 100 biji. Allah melipat gandakan harta bagi mereka yang gemar bersedekah. Matematika sedekah mungkin tampak tidak masuk akal. Namun demikian Allah Swt berfirman dalam surat Al Baqarah [2] ayat 261:

"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di Jalan Allah adalah bagaikan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah Melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui".

 Dalam ayat yang lain Al Baqarah [2]: 245

  "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah berupa pinjaman yang baik. Maka Allah akan Melipatgandakan pembayaran untuknya dengan pelipatgandaan yang banyak. Dan Allah Menyempitkan dan Melapangkan. Dan hanya kepada-Nya-lah kalian dikembalikan".

 Kebaikan yang berlipat ganda adalah balasan bagi hamba Allah yang rela menabur kebaikan kepada sesamanya. Dalam surat Al An'am ayat 160 Allah juga berfirman tentang masalah ini,

 "Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepeluh kalilipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)".

 Digambarkan oleh Allah Swt dalam Hadis Qudsi dari riwayat yang bersumber dari Abi Hurairah RA.:

"Apabila hamba-Ku merencanakan melakukan satu kejahatan, janganlah kalian tuliskan atasnya sebelum dilaksanakan. Sekiranya ia laksanakannya (yakni satu). Dan jika ditinggalkan kehendak jahat itu karena Aku, tuliskan baginya satu kebajikan". 

 Hadis Qudsi tersebut memberitakan kepada kita bahwa apabila seorang hamba merencanakan berbuat baik atau kebajikan tetapi belum atau tidak dikerjakan karena sesuatu sebab, Allah akan memerintahkan menuliskan satu kebaikan baginya. Dengan demikian diharapkan manusia selalu senang memikirkan hal-hal yang terbaik, selalu berniat untuk berbuat baik dan puncaknya memproduksi hal-hal kebaikan. Apabila Allah Swt telah memberikan taufik kepada seseorang, sehingga orang itu langsung berbuat baik, Allah Swt berkenan menuliskan sepuluh kebajikan bagi orang itu.

Allah Swt memberikan rahmat berupa pahala yang banyak kepada orang yang berbuat baik tergantung kepada derajat keikhlasannya. Pahala yang diterima mungkin sepuluh kali lipat, seratus kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan mungkin lebih banyak lagi.

Al Hasan Al Bashri menggambarkan orang yang meneladani Tuhan sehingga mencapai tingkat takwa sebenarnya dengan ungkapan: "Anda akan menjumpai orang tersebut; teguh dalam keyakinan, teguh tapi bijaksana, tekun dalam menuntut ilmu, semakin berlimu semakin merendah, semakin berkuasa semakin bijaksana, tampak wibawanya di depan umum, jelas syukurnya di kala beruntung, mononjol qana'ah (kepuasan)-nya dalam pembagian rizki, senantiasa berhias wapaupun miskin, selalu cermat, tidak boros walau kaya, murah hati dan murah tangan, tidak menghina, tidak mengejek, tidak menghabiskan waktu dalam permainan, dan tidak berjalan membawa fitnah, disiplin dalam tugasnya, tinggi dedikasinya, serta terpelihara identitasnya, tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak menahak hak orang lain. Kalau ditegur ia menyesal, kalau bersalah ia istighfar, bila dimaki ia tersenyum sambil berkata: 'Jika makian anda benar, maka aku bermohon semoga Tuhan mengampuniku. Dan jika makian anda keliru, maka aku bermohon semoga Tuhan mengampunimu".

 Kesimpulan

 Marilah kita optimalkan ibadah dalam bulan suci Ramadhan, sehingga kita termasuk hamba Allah Swt yang muttaqien, sukses di dunia dan selamat di akherat kelak.

 Takwa dengan makna mengendalikan diri dari segala perbuatan yang akan menyesatkan diri, takwa dalam arti menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan, takwa dalam makna mengoptimalkan potensi hanya semata-mata mengharap ridha dan inayah Allah Swt. Segala aktivitasnya semata ditujukan untuk meraih keridhaan Allah Swt, bukan karena pamrih di mata manusia atau mencari popularitas duniawi, tetapi optimalisasi diri guna meraih kemuliaan hidup hakiki. Semoga kita bisa menyiapkan hidup yang terbaik dari sisa kehidupan ini. 

Waman yarju liqaa rabbihi fal ya'mal 'amalan shalikhan. Wala yusrik bi rabbihi ahad.

 Daftar Pustaka

 M. Mansur Huda, Ibadah Terdasyat di Sisi Allah, Jakarta: Qultum Media, 2011.

 M Ali Usman, AA Dahlan, MD Dahlan, Hadits Qudsi Firman Allah Yang Tidak Dicantumkan Dalam Alquran Pola Pembinaan Akhlak Muslim, Bandung: Diponegoro, 2008.

 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al Quran Fungsi dan Pern Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1992

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun