Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengokohkan Silaturahmi

6 April 2023   00:06 Diperbarui: 6 April 2023   00:06 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturrahmi Alumni IAIN Walisongo di Surakarta 1992-1993. Dokpri.

Kerukunan menjadi modal yang sangat utama dalam setiap partisipasi masyarakat, kerukunan menjadi kebutuhan mutlak yang harus diciptakan, sebab konflik sering terjadi diakibatkan hilangnya rasa kerukunan di antara anggota masyarakat, sehingga setiap diri harus mengembangkan jiwa besar dan berpikir positif.

Dengan mengembangkan sikap berjiwa besar akan memberikan rasa yang saling membutuhkan dan menghormati keberadaan yang lain, bisa saling menahan amarah, baik yang ditimbulkan dari sikap yang tidak suka kepada yang lain, sikap permusuhan dan sikap tidak mengharga, menjadi sikap yang terpuji, berkomitmen menjaga kebersamaan, sebab kebersamaan itu mahal harganya, sehingga setiap orang harus menundukkan kepentingan egonya sendiri dan meleburkan diri kepada kepentingan yang lebih luas, atau dalam bahasa agama adalah mencapai kemaslahatan bersama. Sehingga sikap toleran terhadap sikap orang lain selama tidak menyimpang dan mengganggu kepentingan umum masih bisa diakomodir.

Berpikir dan bersikap positif menjadi penting dalam kita menjaga kerukunan, memang dalam pergaulan bersama ada etika atau sopan santun yang harus dijaga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Terjalin silaturrahmi yang kokoh, paseduluran selawase-persaudaraan selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun