Â
Oleh Muhammad Julijanto
Gerakan ekonomi kerakyatan berbasis desa terus dikembangkan. Saatnya pembangunan kota terintegrasi dengan pembangunan desa. Dana desa yang menjadikan potensi desa berkembang lebih pesat, tidak hanya dari sisi fisik infrastruktur, sarana prasarana desa yang semakin baik, tetapi bangunan mentalitas dan moral masyarakatnya tidak diperbaiki. Gerakan literasi desa menjadi tulang punggung perkembangan desa kreatif.
Karena gerakan literasi dan pendidikan politik sangat tergantung dari kreativitas, bila seseorang sudah kreatif tentu akan produktif, tidak ada produktivitas tanpa kreativitas. Upaya terus menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk perkembangan desa lebih baik.
Ada desa yang terus merugi dan bangkrut tidak pernah keluar dari kondisi apa adanya sejak dahulu.Â
Sejak zaman old penjajahan hingga zaman now masih saja seperti belum tersentuh pembangunan. Karena problem dasarnya adalah sumber daya manusia (SDM) pengelola desa, kondisi alam mereka mendorong mereka berpangku tangan, hanya pasrah pada nasib. Ini adalah persoalan mentalitas, sebaliknya faktor alam bisa membangkitkan kreativitas dan produktivtas yang bisa dikembangkan dari budaya dan karakter masyarakatnya.
Tuhan Yang Maha Esa tidak akan merubah suatu kaum, kalau kaum itu tidak mengubahnya sendiri. Masyarakat perlu dibantu, dibangkitkan dari mimpi-mimpi kesejahteraan tanpa ikhtiar, usaha dan kerja keras, merasa nyaman mendapatkan uluran dan bantuan tangan dari orang lain.
Mentalitas menerima harus diubah menjadi mental memberi, sementara kemampuan memberi belum punya kekuatan, lalu harus mulai dari mana, menghidupkan ekonomi pedesaan.
Riset tentang desa sudah banyak dilakukan berkaitan dengan ekonomi pedesaan. Desa menjadi basis pengembangan ekonomi kerakyatan, banyak desa yang bisa keluar dari masalah ekonomi. Bila pembangunan sumber daya manusia desa dikembangkan dan diberikan skill khusus berkaitan dengan potensi alam yang bisa dikembangkan, sehingga sumber daya desa bisa dimanfaatkan dengan lebih baik.
Konsep tentang pembangunan desa semuanya padat modal. Seperti desa binaan, pertanian dan perkebunan desa, desa wisata, desa swasembada pangan, desaku maju rakyatku makmur.