Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan di Panggung Politik

3 Januari 2023   04:02 Diperbarui: 3 Januari 2023   04:44 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di balik kesuksesan suami dalam memimpin suatu kelompok masyarakat, terdapat perempuan hebat yang menginspirasi dan mendampingi menjadi nahkoda organisasinya. Demikian juga di balik perempuan hebat yang memimpin suatu kelompok masyarakat, terdapat laki-laki hebat yang mendampingi dan menginspirasi. Hubungan relasional yang indah dalam membangun kemitraan dan kesederajatan peran perempuan di dunia publik.

Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Saat ini tahun baru 2023, sekaligus memperingati hari Ibu 22 Desember lalu menjadi momentum untuk kebangkitan politik perempuan dalam berkiprah di dunia publik. Peran politik perempuan menjadi saluran aspirasi bagi masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak warga negara yang adil dan merata isu kesetaraan dan keadilan gender menjadi kunci untuk pemerataan dan pemberdayaan kesempatan yang diberikan kepada perempuan dalam tampil di dunia publik memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan untuk semuanya.

Realitas empiris masih jauh api dari panggangnya, di mana peran-peran perempuan dalam dunia publik masih belum secara optimal dirasakan bagi masyarakat. Bahkan yang terjadi adalah peran politik perempuan di dunia publik bukan menjadi suatu keteladanan, teladan dan model dalam kepemimpinan nasional namun justru yang terjadi adalah terjadi korupsi dan abuse of power-penyalahgunaan kekuasaan dari apa yang dimiliki oleh peran perempuan di sektor publik.

Sebagai contoh beberapa kepala daerah yang tersangkut masalah politik dan korupsi di daerah masing-masing. Itu menunjukkan rekam jejak yang negatif terhadap memori publik terkait peran perempuan dalam membangun politik yang santun dan berbudi luhur. Lalu apa yang menjadi problem yang diharapkan bahwa perempuan dalam peran politiknya bisa menyelesaikan masalah-masalah sosial manajerial secara umum.

Apakah hutang Budi terhadap stakeholder lain yang sangat berpengaruh terhadap kemenangan dalam politik praktis menyandera langkah-langkah mulia mereka dalam terjun di dunia politik atau karena adanya politik oligarki yang mengantar mereka ke puncak kepemimpinan di levelnya masing-masing. Hal inilah yang menjadi pembelajaran bagi partai politik untuk menghasilkan kader-kader negarawan yang bisa tampil ke publik dan menjadi leader bagi masyarakat secara prima yang menunjukkan integritas profesionalitas dan aspirasi yang terserap dengan baik.

Bukan justru menghasilkan kader-kader pemimpin yang culas dan terhadap kepemimpinan yang dibawakan sehingga menghasilkan jejak yang negatif dalam pembangunan politik nasional. Momentum peringatan Hari Ibu menjadi lompatan terhadap pembangunan sumber daya manusia perempuan dalam berkiprah di dalam dunia kepemimpinan bangsa ini bahkan lebih jauh lagi kepemimpinan global di bawah leader perempuan yang menunjukkan sikap dan pribadi keibuan yang selalu mengayomi membimbing dan memenuhi segala aspirasi dari masyarakat secara luas.

Ketika perempuan hadir di sektor publik, maka urusan domestik sudah selesai, mereka bisa mengatur sedemikian rupa peran-peran domestik sudah final dan kini saatnya berperan lebih luas dalam membangun struktur dan kultur budaya yang lebih adil dan lebih beradab. Nilai-nilai keperempuanan yang selalu mengayomi, melindungi, menyayangi, memenuhi, mengasihi, melayani, menghibur, membersamai, selalu hadir dalam suka dan duka bersama masyarakat.

Politik Perempuan

Beberapa studi tentang peran politik perempuan telah banyak dilakukan, salah satunya adalah studi yang dilakukan Dorothy W Cantor dan Tobi Bernay dalam karyanya Women In Power: The Secret of Leadership yang diterjemahkan Kiprah Wanita dalam Dunia Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998. Resep kekuasaan dan kemimpinan para politikus Wanita menyadarkan bahwa tidak ada jalan bebas hambatan untuk menjadi politikus atau pemimpin yang berhasil. Sebaliknya jalan tersebut bercabang-cabang, terjal dan berbatu. Namun kita bisa belajar dengan memahami bagaimana mereka mempelajari resep kepemimpinan dan bagaimana mereka mempraktikkan resep tersebut pada masa kini.

Dengan pengetahuan yang kita peroleh dari para tokoh perempuan yang terjun dalam dunia politik, kita bisa mengembangkan kemampuan untuk memimpin orang lain, baik dalam bidang dunia politik, bisnis, Pendidikan, maupun semua bidang kehidupan yang kita sukai. Mengapa peran politikus perempuan memilih jalur karier yang tidak biasa dan kekuatan internal apa yang membuat mereka berhasil dalam bidang yang didominasi kaum pria?.

Pusat Wanita dan Politik Amerika (PWPA) di Universitas Rutgers memperkirakan bahwa berdasarkan julah Wanita yang terpilih pada tahun-tahun terakhir ini, dibutuhkan 410 tahun agar proporsi Wanita dalam Kongres setara dengan prosentasi Wanita dalam populasi penduduk. Dimana jumlah wnaita terpilih pada tingkat lokal dan tingkat negara bagian meningkat. Setelah Pemilu 1990 PWPA melaporkan bahwa Wanita meraih 17 % posisi eksekutif tingkat pusat dan sekitar 18 % posisi legislative negara bagian, kendatipun jumlah 18 % posisi legislative negara bagian masih jauh di bawah prosentasi populasi wanita jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 1973 yang hanya mencapai 7 %.

Berdasarkan penemuan mereka bahwa jumlah Wanita anggota parlemen negara bagian mengalami kenaikan satu % sepanjang Pemilu 1973-1990, PWPA  memperkirakan pada tahun 2054, setengah dari jumlah anggota parlemen negara bagian adalah Wanita (Dorothy W Cantor dan Toni Bernay, 1998: 7-8).

Penelitian tersebut awalnya bermaksud mengesampingkan Wanita yang memperoleh jabatan yang ditinggalkan oleh suaminya atau yang mempunyai ayah politikus kawakan, karena wanita yang berhasil dari keluarga politikus tentu mempunyai keunggulan psikologis karena dibesarkan dalam dunia politik yang nyata. Namun keluarga politikus kawakan di belakang nama pribadi tentu memberi nilai lebih dari pada seorang Wanita yang berasal dari keluarga biasa, atau bukan dari trah darah biru politikus.

Formulasi kepemimpinannya menjelaskan bahwa kepemimpinan sama dengan kompetensi diri ditambah agresi kreatif dan kekuasaan Wanita. Kompetensi diri Wanita adalah kekuatan untuk mengatasi masa sulit dan berjuang mencapai visi misi dan program kerjanya, mewujudkan impiannya. Agresi kreatif dalam bentuk kemampuan mengambil inisiatif dalam kepemimpinan orang lain dan menyatakan sikap positif dalam kepemimpinannya.

Agresi kreatif menurut Karen Horney merupakan kemampuan untuk bekerja, mempunyai inisiatif, berusaha keras, menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, mempunyai ambisi, mempunyai prinsip hidup membela dari bila diserang, mempunyai pandangan orisinil dan mengemukakannya, mempunyai tujuan hidup dan mampu membuat rencana berdasarkan tujuan tersebut ( Dorothy W Cantor dan Tobi Bernay, 1998: 34).

Dalam konteks Indonesia beberapa contoh keberhasilan kepemimpinan perempuan sebagai kepala daerah seperti; Bupati Kebumen Dra Hj Rustriningsih, M Hum karirnya hingga menjadi wakil gubernur Jawa Tengah mendampingi Ganjar Pranowo pada periode awal 2008-2013. Bupati Karanganyar Dra Hj Rina Iriani, S. Pd., M. Hum. Gubernur Banten Atut Chosiyah.

Sementara di Jawa Tengah total ada 21 daerah yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 dan ada 11 orang perempuan sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, 7 orang sebagai kepala daerah dan 4 orang sebagai wakil kepala daerah (https://news.detik.com. 2020).

Kini bupati Klaten Sri Mulyani, Bupati Eni Suryani, SH., MH., Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni, Bupati Tegal, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Sri Sumarni Bupati Kabupaten Grobogan, Eistianah Bupati Demak, Laila Fadia Bupati Pekalongan.

Perempuan yang duduk di posisi wakil kepala daerah ada empat orang di Kabupaten Kebumen Ristawati Purwaningsih, Wakil Bupati Kabupaten Blora Tri Yuli Setyowati, Kabupaten Purworejo Yuli Hastuti, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Sementara di tingkat nasional Pilkada tahun 2018 kandidat kepala daerah perempuan menang du 14 daerah baik tingkat kota, kabupaten maupun provinsi, seperti Dewi Hanjani Bupati Tanggamus Provinsi Lampung, Ade Munawaroh Yasin Kabupaten Bogor, Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta, Ade Uu Sukaesih Wali Kota Banjar, Umi Azizah Bupati Tegal, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Puput Tantriana Sari Bupati Kabupaten Probolonggo, Mundjidah Wahab Bupati Jombang, Anna Mu'awanah Bupati Bojonegoro, Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto, Iti Octavia Jayabaya Bupati Lebak Banten, Paulinan Haing -Bullu Bupati Rote Ndao Nusa Tenggara Timur, Erlina Bupati Mempawah Kalimantan Barat, Tatong Bara merupakan Wali Kota Kotamobagi Sulawesi Utara (https://nasional.kompas.com. 2018 ).

Beberapa perempuan menjadi kepala daerah melanjutkan karir politik suaminya atau keluarganya seperti Erlina Bupati Mempawah merupakan istri Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo merupakan istri Bupati Probolinggo sebelumnya Hasan Aminuddin, Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta merupakan istri Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Sukoharjo Etik Suryani Bupati Sukoharjo istri Bupati sebelumnya Wardoyo Wijaya, Sri Mulyani Bupati Klaten istri Bupati periode sebelumnya Sunarno, Kusdinar Untung Yuni Bupati Sragen putri Bupati Sragen periode sebelumnya Untung.

Kepemimpinan politik perempuan diharapkan membawa angin perubahan terhadap tingkat kesejahteraan dan kemajuan masyarakatnya, sehingga momentum politik perempuan ini menjadi berkah bagi bangsa. Selamat tahun Baru. Perempuan sukses keluarga Bahagia, bangsa Makmur. aamiin.

Muhammad Julijanto, Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta. Mahasiswa Program Doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun