Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan di Panggung Politik

3 Januari 2023   04:02 Diperbarui: 3 Januari 2023   04:44 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan penemuan mereka bahwa jumlah Wanita anggota parlemen negara bagian mengalami kenaikan satu % sepanjang Pemilu 1973-1990, PWPA  memperkirakan pada tahun 2054, setengah dari jumlah anggota parlemen negara bagian adalah Wanita (Dorothy W Cantor dan Toni Bernay, 1998: 7-8).

Penelitian tersebut awalnya bermaksud mengesampingkan Wanita yang memperoleh jabatan yang ditinggalkan oleh suaminya atau yang mempunyai ayah politikus kawakan, karena wanita yang berhasil dari keluarga politikus tentu mempunyai keunggulan psikologis karena dibesarkan dalam dunia politik yang nyata. Namun keluarga politikus kawakan di belakang nama pribadi tentu memberi nilai lebih dari pada seorang Wanita yang berasal dari keluarga biasa, atau bukan dari trah darah biru politikus.

Formulasi kepemimpinannya menjelaskan bahwa kepemimpinan sama dengan kompetensi diri ditambah agresi kreatif dan kekuasaan Wanita. Kompetensi diri Wanita adalah kekuatan untuk mengatasi masa sulit dan berjuang mencapai visi misi dan program kerjanya, mewujudkan impiannya. Agresi kreatif dalam bentuk kemampuan mengambil inisiatif dalam kepemimpinan orang lain dan menyatakan sikap positif dalam kepemimpinannya.

Agresi kreatif menurut Karen Horney merupakan kemampuan untuk bekerja, mempunyai inisiatif, berusaha keras, menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, mempunyai ambisi, mempunyai prinsip hidup membela dari bila diserang, mempunyai pandangan orisinil dan mengemukakannya, mempunyai tujuan hidup dan mampu membuat rencana berdasarkan tujuan tersebut ( Dorothy W Cantor dan Tobi Bernay, 1998: 34).

Dalam konteks Indonesia beberapa contoh keberhasilan kepemimpinan perempuan sebagai kepala daerah seperti; Bupati Kebumen Dra Hj Rustriningsih, M Hum karirnya hingga menjadi wakil gubernur Jawa Tengah mendampingi Ganjar Pranowo pada periode awal 2008-2013. Bupati Karanganyar Dra Hj Rina Iriani, S. Pd., M. Hum. Gubernur Banten Atut Chosiyah.

Sementara di Jawa Tengah total ada 21 daerah yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 dan ada 11 orang perempuan sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, 7 orang sebagai kepala daerah dan 4 orang sebagai wakil kepala daerah (https://news.detik.com. 2020).

Kini bupati Klaten Sri Mulyani, Bupati Eni Suryani, SH., MH., Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni, Bupati Tegal, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Sri Sumarni Bupati Kabupaten Grobogan, Eistianah Bupati Demak, Laila Fadia Bupati Pekalongan.

Perempuan yang duduk di posisi wakil kepala daerah ada empat orang di Kabupaten Kebumen Ristawati Purwaningsih, Wakil Bupati Kabupaten Blora Tri Yuli Setyowati, Kabupaten Purworejo Yuli Hastuti, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Sementara di tingkat nasional Pilkada tahun 2018 kandidat kepala daerah perempuan menang du 14 daerah baik tingkat kota, kabupaten maupun provinsi, seperti Dewi Hanjani Bupati Tanggamus Provinsi Lampung, Ade Munawaroh Yasin Kabupaten Bogor, Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta, Ade Uu Sukaesih Wali Kota Banjar, Umi Azizah Bupati Tegal, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Puput Tantriana Sari Bupati Kabupaten Probolonggo, Mundjidah Wahab Bupati Jombang, Anna Mu'awanah Bupati Bojonegoro, Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto, Iti Octavia Jayabaya Bupati Lebak Banten, Paulinan Haing -Bullu Bupati Rote Ndao Nusa Tenggara Timur, Erlina Bupati Mempawah Kalimantan Barat, Tatong Bara merupakan Wali Kota Kotamobagi Sulawesi Utara (https://nasional.kompas.com. 2018 ).

Beberapa perempuan menjadi kepala daerah melanjutkan karir politik suaminya atau keluarganya seperti Erlina Bupati Mempawah merupakan istri Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo merupakan istri Bupati Probolinggo sebelumnya Hasan Aminuddin, Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta merupakan istri Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Sukoharjo Etik Suryani Bupati Sukoharjo istri Bupati sebelumnya Wardoyo Wijaya, Sri Mulyani Bupati Klaten istri Bupati periode sebelumnya Sunarno, Kusdinar Untung Yuni Bupati Sragen putri Bupati Sragen periode sebelumnya Untung.

Kepemimpinan politik perempuan diharapkan membawa angin perubahan terhadap tingkat kesejahteraan dan kemajuan masyarakatnya, sehingga momentum politik perempuan ini menjadi berkah bagi bangsa. Selamat tahun Baru. Perempuan sukses keluarga Bahagia, bangsa Makmur. aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun