Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Ronald Tannur Seorang Sociopath?

30 Juli 2024   13:44 Diperbarui: 30 Juli 2024   14:02 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini bukan berusaha membuat sebuah diagnosa klinis pada Ronald Tannur yang kasusnya ramai dibicarakan sejak tahun lalu. Kasusnya beberapa hari terakhir ini mencuat kembali di berbagai media, karena hakim di pengadilannya baru-baru ini, 24 Juli, memutus bebas tidak bersalah untuk Ronald Tanur, meski banyak pihak, bahkan Komisi 3 DPR menegaskan: seharusnya Ronald terbukti bersalah membunuh pacarnya Dini Sera Afrianti.

Berbagai media kembali ramai merinci kronologi dari peristiwa terbunuhnya Dini oleh Ronald di basement parkir mobil di Lenmarc Mall, Surabaya, 4 Oktober 2023. Intinya adalah Ronald sudah menganiaya Dini sejak masih di ruang karaoke hingga menuju basement. Ronald menendang Dini berkali-kali, bahkan memukul kepala Dini beberapa kali dengan botol minuman keras. Puncaknya adalah mobil Ronald melindas Dini hingga tewas. Hasil visum menunjukkan Dini tewas karena luka-luka yang diperolehnya dari Ronald. Namun hakim memutuskan Dini tewas, karena mengkonsumsi alkohol.

Hanya sociopath yang melakukan apa yang dilakukan Ronald saat itu. Orang normal punya empathy, orang normal takut konsekuensi dari perbuatannya, orang normal akan menyelesaikan persoalan dengan orang lain dengan akal sehat, bukan dengan kekerasan, orang normal menghindari mabuk-mabukan, dan lain-lain.

Apa itu Sociopath?

Sebutan sociopath sudah digunakan sejak tahun 1930 oleh George E. Partridge (American psychologist). Lalu kemudian muncul pula sebutan lain, yaitu: ASPD (AntiSocial Personality Disorder) yang didasarkan pada beberapa kriteria DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder yang sekarang sudah direvisi menjadi 5th edition di 2013). DSM-5 ini dirancang oleh American Psychiatric Association.

George E. Partridge mendefinisikan sociopath: "anything deviated or pathological in social relations." Cara pandang seorang sociopath pada orang lain itu merugikan orang lain dalam konteks relationships.

Sebutan ASPD kurang populer, mungkin karena terlalu akademis. Dari sebutan ASPD ini setidaknya ada 3 sebutan populer yang sering digunakan orang di berbagai media, yaitu psychopath, narcissist, dan sociopath.

Ketiga personality disorder itu memiliki kesamaan yang mendasar seperti tersebut di DSM-5. Perbedaannya hanya sedikit, misalnya pada narcissit: ciri grandiosity-nya menonjol. Psychopath menonjol dengan kekerasan atau pembunuhannya yang kejam. Sociopath menonjol dengan "toxic"-nya yang menyasar orang dekat atau lingkungan tempatnya beraktivitas atau lebih luas, yaitu masyarakat.

Jadi dalam artikel ini, ketika saya menyebut kata sociopath, maka saya bermaksud menyebut ASPD.

Kata AntiSocial di ASPD menggambarkan karakter utama dari sociopath, yaitu menentang social norms, atau prinsip utama yang dipegang oleh masyarakat secara universal, seperti bekerja-sama, saling berbagi, saling melindungi, saling mencintai, memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan, dll.

Namun sociopath tidak berpegang pada social norms. Ia melihat dirinya: lebih sebagai predator yang berkuasa atas berbagai macam mangsanya yang ada di sekitarnya. Namun agar mangsanya tidak mudah lari, sociopaths bisa sangat manipulative, seolah bukan pemangsa, tetapi seorang yang mulia, baik, hebat, pintar, bahkan suci.

Sayangnya, karena kekurangan wawasan mengenai sociopath, maka kebanyakan orang mengasosiasikannya dengan para penjahat yang suka melakukan kekerasan fisik, hingga pembunuhan, kriminal atau juga serial killers. Padahal kebanyakan sociopaths tidak melakuan itu. Mereka bisa berpendidikan tinggi, terhormat, dan berwujud agamawan, spiritualist, dermawan, politisi, anggota DPR, polisi, dokter, tentara, akademisi, pemimpin atau tokoh masyarakat, guru, atau siapa saja.

Jumlah sociopath bisa mencapai 17% di populasi dengan berbagai tingkatan sociopathy. Untuk tingkatan yang paling ekstrim, jumlah mereka mencapai 4%. Sedangkan di dalam penjara jumlah mereka mencapai 30%.

Karena wawasan soal sociopathy yang tidak tersosialisasi di masyarakat, maka Dini Sera Afrianti tidak cepat menghindari orang yang memiliki ciri sociopath, hingga tahu-tahu peristiwa tragis menimpanya.

Dini mengira mitos seperti berikut ini berlaku buat semua orang, padahal tidak berlaku bagi mereka yang memiliki ciri sociopath:
1. There's good in everyone.
2. Everyone deserves a second chance.
3. Treat everyone the way you want to be treated.

Menurut riset, otak sociopath itu berbeda dengan orang normal. Kerja otaknya pun menjadi berbeda, karena interaksi antar bagian tertentu dari otaknya berbeda dengan orang normal. Misalnya bagian otak yang bernama amygdala lebih kecil dan kurang aktif. Bahkan bagian otak yang bertanggungjawab menghasilkan executive function juga lebih kecil, sehingga menurunkan: empathy, morality, focus, emotion regulation, creativity, productivity, pikiran waras, dll. Itu belum termasuk bagian insula yang berbeda dengan orang normal yang membuat sociopath bisa tidak merasa disgust pada beberapa hal, seperti mayat, darah, luka, kekerasan, dll.

Meski demikian jangan lupa, bahwa sociopath bisa memiliki kemampuan untuk sangat manipulative, sehingga terlihat normal, hebat, pintar, suci, atau mulia.

Jadi Apa Saja Ciri Sociopath yang Utama?

Ada banyak psychologysts yang mencoba menyusun daftar ciri utama sociopath. Saya tampilkan satu saja yang mungkin mewakili banyak daftar yang telah disusun oleh para psychologysts lainnya (lihat gambar di bawah ini).

Gambar: MindJournal.com
Gambar: MindJournal.com
Sekali Anda membaca apa yang ditemukan oleh riset sains seputar sociopathy, maka Anda akan terperanjat, karena mereka ada di dekat Anda, di rumah Anda, di lingkungan kerja, di masyarakat, di posisi pucuk organisasi atau perusahaan, juga lembaga keagamaan/spiritual, di berbagai posisi strategis di pemerintahan atau di lembaga perwakilan rakyat, dll.

Jika Anda memahami ciri utama sociopath, maka Anda akan menjadi lebih waspada untuk tidak masuk dalam jerat mereka, sehingga Anda tidak perlu mengalami kerugian, tidak perlu celaka, atau bahkan tidak perlu tewas seperti Dini Sera Afrianti.

Apakah Ronal Tanur seorang sociopath? Silakan Anda menjawabnya sendiri.

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun