Sayangnya, karena kekurangan wawasan mengenai sociopath, maka kebanyakan orang mengasosiasikan sociopath dengan para penjahat yang suka melakukan kekerasan fisik, hingga pembunuhan, kriminal atau juga pembunuh berantai. Padahal kebanyakan sociopaths tidak melakukan itu. Mereka bisa berpendidikan tinggi, terhormat, dan berwujud agamawan, spiritualist, dermawan, politisi, anggota DPR, polisi, dokter, tentara, akademisi, pemimpin atau tokoh masyarakat, guru, atau siapa saja.
Jumlah sociopath bisa mencapai 17% di populasi dengan berbagai tingkatan sociopathy. Untuk tingkatan yang paling ekstrim, jumlah mereka mencapai 4%. Sedangkan di dalam penjara jumlah mereka mencapai 30%.
Karena wawasan soal sociopathy yang tidak tersosialisasi di masyarakat, maka Dini Sera Afrianti tidak cepat menghindari orang yang memiliki ciri sociopath, hingga tahu-tahu peristiwa tragis menimpanya.
Dini mengira mitos seperti berikut ini berlaku buat semua orang, padahal tidak berlaku bagi mereka yang memiliki ciri sociopath:
1. There's good in everyone.
2. Everyone deserves a second chance.
3. Treat everyone the way you want to be treated.
Menurut riset, otak sociopath itu berbeda dengan orang normal. Kerja otaknya pun menjadi berbeda, karena interaksi antar bagian tertentu dari otaknya berbeda dengan orang normal. Misalnya bagian otak yang bernama amygdala lebih kecil dan kurang aktif. Bahkan bagian otak yang bertanggungjawab menghasilkan executive function juga lebih kecil, sehingga menurunkan: empathy, morality, focus, emotion regulation, creativity, productivity, pikiran waras, dll. Itu belum termasuk bagian insula yang berbeda dengan orang normal yang membuat sociopath bisa tidak merasa disgust pada beberapa hal, seperti mayat, darah, luka, kekerasan, dll.
Meski demikian jangan lupa, bahwa sociopath bisa memiliki kemampuan untuk sangat manipulative, sehingga terlihat normal, hebat, pintar, suci, atau mulia.
Jadi Apa Saja Ciri Sociopath yang Utama?
Ada banyak psychologysts yang mencoba menyusun daftar ciri utama sociopath. Saya tampilkan satu saja yang mungkin mewakili banyak daftar yang telah disusun oleh para psychologysts lainnya (lihat gambar di bawah ini).
Sekali Anda membaca apa yang ditemukan oleh riset sains seputar sociopathy, maka Anda akan terperanjat, karena mereka ada di dekat Anda, di rumah Anda, di lingkungan kerja, di masyarakat, di posisi pucuk organisasi atau perusahaan, juga lembaga keagamaan/spiritual, di berbagai posisi strategis di pemerintahan atau di lembaga perwakilan rakyat, dll.
Tapi jangan lupa sociopathy memiliki berbagai tingkatan dari yang paling ekstrim hingga yang ringan. Namun semuanya bisa dirasakan sebagai racun atau parasit, atau juga merugikan, bahkan berbahaya.
Jika Anda memahami ciri utama sociopath, maka Anda akan menjadi lebih waspada untuk tidak masuk dalam jerat mereka, sehingga Anda tidak perlu mengalami kerugian, tidak perlu celaka, atau bahkan tidak perlu tewas seperti Dini Sera Afrianti.