Pilpres tinggal beberapa bulan lagi. Begitu juga pileg, dan pilkada. Saya bukan politisi, dan juga samasekali bukan pengamat politik, apalagi kepingin menjadi politisi.Â
Saya lebih suka disebut netizen, atau citizen journalist, atau juga citizen scientist, karena saya rajin menulis artikel seputar sains dan teknologi, terutama yang berkaitan dengan neuroscience.
Sejak 2015 saya menulis secara teratur ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan (lihat di sini:Â https://kompasiana.com/mjr).Â
Namun beberapa tahun terakhir ini beberapa puluh artikel yang saya tulis ternyata menyerempet politik, padahal puluhan artikel itu mengenai neuroscience.
Artikel yang Anda sedang baca ini juga mengenai neuroscience yang menyerempet soal politik. Pasti artikel ini berbeda dengan lainnya, karena jarang ada yang menulis soal neuroscience di Indonesia, apalagi yang menyerempet politik.
Neuroscience sebenarnya sudah pasti memiliki kaitan dengan dunia politik, sebagaimana terlihat nanti di bagian bawah tulisan ini, yaitu dalam daftar beberapa puluh artikel yang sudah saya tulis sejak beberapa tahun terakhir untuk menyambut tahun politik 2024.
Neuroscience baru berkembang beberapa dekade terakhir, sehingga beberapa topik yang berkaitan dengan neuroscience masih jarang dibahas di Indonesia, misalnya topik ASPD (AntiSocial Personality Disorder). Lalu berkat berkembangnya neuroscience yang dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi di berbagai peralatan kedokteran, maka bahasan ASPD akhir-akhir ini bisa semakin lebih mendalam lagi dan mencengangkan. Apalagi topik ASPD pasti menyerempet politik.
Di bawah ini beberapa contoh dari apa yang dibahas semakin mendalam oleh neuroscience:
1. Mengamati bagian tertentu di otak yang bisa berubah, karena beberapa aktivitas tertentu, seperti olahraga, meditasi, dll.
2. Mengamati kaitan antara apa yang terjadi di otak dan kesehatan tubuh.
3. Mengamati kaitan antara beberapa hormon dengan emotions, perilaku atau kecenderungan/karakter (traits). Hormon itu antara lain: cortisol, adrenaline, dopamine, serotonin, oxytocin, endorphins, dll.
4. Mengamati kaitan di antara: mind-wandering, ADHD, ASPD, sociopathy, perilaku atau kecenderungan/karakter (traits).
5. Teknologi seperti fMRI, Artificial Intelligence, dll. dapat melihat perbedaan di bagian tertentu dari otak mereka yang misalnya memiliki ciri ASPD, atau bagian mana yang lebih aktif.
Dalam konteks tahun politik 2024, neuroscience amat dibutuhkan masyarakat dalam menyediakan cara baru (yang berdasarkan sains) untuk memilih capres, caleg, cagub, dll. sebagaimana sudah saya bahas dalam puluhan artikel dalam beberapa tahun terakhir ini.
Di bawah ini adalah daftar puluhan artikel yang sudah saya tulis untuk membahas neuroscience, namun menyerempet politik 2024. Jumlahnya 50 lebih, namun sebenarnya lebih banyak daripada itu. Sebagian lagi tidak saya masukkan ke dalam daftar, karena ada pengulangan atau kemiripan isinya dengan artikel yang lain.
1.
22 Agustus 2023
"Jadi Apa Jokowi setelah Pilpres 2024?"
Ringkasan:
Banyak yang berharap atau mendorong Jokowi bisa menjadi Sekjen PBB setelah tidak lagi menjabat Presiden RI. Namun zaman sudah berubah. Ada tugas yang jauh lebih penting yang sebaiknya diemban oleh Jokowi, yaitu mendorong Indonesia menjadi lebih kompetitif lagi. Tugas apa itu?
2.
20 Agustus 2023
"Apa Kata Gibran soal Capres Hitam dan Capres Baik?"
Ringkasan:
Sebenarnya tidak banyak yang dikatakan oleh Gibran, namun ia mendorong agar strategi kampanye harus digodok dengan matang. Semua itu berkaitan dengan perubahan zaman yang terjadi karena datangnya era medsos yang sudah dilengkapi dengan AI.
3.
16 Agustus 2023
Mengapa Ganjar Bisa Kalah di Pilpres 2024?
Ringkasan:
Era medsos baru berlangsung 2 dekade, dan setidaknya sudah ada 3 kali pilpres diselenggarakan di era baru ini. Kita semua melihat bagaimana kampanye hitam digunakan dan bagaimana medsos punya peran penting dalam setiap election di manapun di seluruh dunia. Kita bahkan mulai melihat peran penting AI dalam beberapa tahun terakhir ini, karena AI menjadi bagian penting medsos. Sayangnya timses Ganjar tidak terlihat beradaptasi pada perubahan zaman.
4.
10 Agustus 2023
"Apa Isi Ceramah Rocky Gerung?"
Ringkasan:
Bagi mereka yang serius berada di dunia sains, atau dunia intelektual, isi ceramah Rocky Gerung tidak sebanding dengan isi ceramah akademis, ceramah sains, ceramah intelektual yang tersedia seperti banjir di Internet. Meski begitu Rocky malah disebut oleh beberapa orang sebagai filsuf.
5.
8 Agustus 2023
"Kemerdekaan dan Revolusi Mental yang Terbengkalai"
Ringkasan:
Bangsa Indonesia sudah merdeka, namun lupa membangun mentalnya, sehingga kesehatan mental menjadi batu sandungan yang besar untuk melesat maju. Jika dibiarkan, maka Indonesia bakal tertinggal, apalagi terlihat Indonesia terlihat tertinggal dalam pengembangan AI.
6.
8 Agustus 2023
"Mengapa Rocky Gerung Menghina Jokowi?"
Ringkasan:
Orang normal tidak akan melakukan penghinaan kepada orang lain. Itu ada penjelasan sainsnya. Bagaimanapun cara Rocky Gerung mencoba membela dirinya, namun penjelasan sains tentu lebih memuaskan.
7.
6 Agustus 2023
"Ujung dari Riwayat Rocky Gerung"
Ringkasan:
Rocky Gerung sering menampilkan diri sebagai pembela bangsa, pembela negara, pembela kaum buruh atau pekerja. Namun ia tidak mampu menyembunyikan kedekatannya dengan konglomerat atau sisa-sisa penguasa Orde Baru atau Cendana. Itu menjadikan Rocky mungkin tidak mampu bertahan lama di dunia politik.
8.
1 Agustus 2023
"Rocky Gerung dan Dunia Politik di Era AI"
Ringkasan:
Rocky Gerung, Jumhur Hidayat, adalah representasi dari politisi yang sebentar lagi bakal meredup. Dunia politik memang bakal meredup, karena AI bakal menggantikan segalanya. Namun para politisi yang ada sekarang malah mengira mereka punya peluang untuk melesat menjadi besar.
9.
22 Juli 2023
"Sehatkah Pemimpin, Anggota DPR Indonesia?"
Ringkasan:
Tahun politik 2024 menjadi ajang kompetisi para politisi dan parpol. Namun politisi apa yang tersedia bagi masyarakat untuk dipilih? Kesehatan mental para politisi tidak terlihat terjamin memuaskan, seperti diberitakan mengenai berbagai peristiwa yang terjadi, seperti korupsi, arogansi, skandal sex, judi online, narkoba, dll.
10.
20 Juli 2023
"Menkominfo Tifatul Sembiring hingga Budi Arie"
Ringkasan:
Kementerian Komunikasi dan Informasi punya peran strategis di era di mana AI telah menyusup melalui medsos menuju langsung ke urat syaraf (neurons di otak) para pengguna medsos. Namun jelas itu tidak disadari oleh kebanyakan orang, apalagi oleh Menteri yang telah dipilih secara politis baru-baru ini.
11.
16 Juli 2023
"Pemenang di Tahun Politik 2024 Berhadapan dengan Tantangan AI"
Ringkasan:
AI sudah masuk dalam daftar teratas dari Global Issues, namun masih belum banyak dibicarakan oleh para politisi di negara maju sekalipun, apalagi di Indonesia. Padahal AI harus ada aturannya dalam pengembangannya atau penggunaannya.
12.
6 Juli 2023
"Apa Pentingnya Pengelolaan Emotions?"
Ringkasan:
Mungkin sekali pengelolaan emotions dianggap tidak penting di dunia politik, padahal minimnya pengelolaan emotions menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan mental yang bisa merugikan masyarakat atau negara. Pada beberapa orang, gangguan pada pengelolaan emotions-nya sangat jelas atau kentara sekali, namun pada beberapa orang lainnya sangat tersembunyi.
13.
4 Juli 2023
"Generasi Paling Tersesat di Tahun Politik 2024"
Ringkasan:
Berdasarkan tahun kelahiran, setiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda karena pengaruh teknologi yang berkembang di masa kecil hingga masa perkembangan selanjutnya. Mereka yang lahir sepanjang 3 dekade terakhir, menurut riset adalah yang paling rentan disesatkan di berbagai aspek kehidupannya, terutama soal pilihan politiknya. Semakin muda, semakin mudah disesatkan. Melalui apa mereka disesatkan?
14.
28 Juni 2023
"Bagaimana Akhir dari Sirkus Al-Zaytun?"
Ringkasan:
Ada 5 artikel yang membahas Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun dan kaitannya dengan beberapa topik menarik seperti: cult, sekte, ajaran sesat, sociopathy (pemimpinya), serta kemiripannya dengan ideologi politik fascism. Membahas Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun menjadi cukup penting, karena Ponpes Al-Zaytun adalah miniatur dari sebuah negara di mana masyarakatnya mudah sekali disesatkan oleh para pemimpin politiknya. Padahal para pemimpin politik ini bisa saja mereka yang memiliki ciri utama sociopath.
15.
23 Juni 2023
"Bola Liar Panji Gumilang & Al-Zaytun"
Ringkasan:
Ada 5 artikel yang membahas Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun dan kaitannya dengan beberapa topik menarik seperti: cult, sekte, ajaran sesat, sociopathy (pemimpinya), serta kemiripannya dengan ideologi politik fascism. Membahas Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun menjadi cukup penting, karena Ponpes Al-Zaytun adalah miniatur dari sebuah negara di mana masyarakatnya mudah sekali disesatkan oleh para pemimpin politiknya. Padahal para pemimpin politik ini bisa saja mereka yang memiliki ciri utama sociopath.
16.
22 Juni 2023
"Al-Zaytun, Sekte, Fasisme, dan Sosiopat"
Ringkasan:
Ada 5 artikel yang membahas Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun dan kaitannya dengan beberapa topik menarik seperti: cult, sekte, ajaran sesat, sociopathy (pemimpinya), serta kemiripannya dengan ideologi politik fascism. Membahas Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun menjadi cukup penting, karena Ponpes Al-Zaytun adalah miniatur dari sebuah negara di mana masyarakatnya mudah sekali disesatkan oleh para pemimpin politiknya. Padahal para pemimpin politik ini bisa saja mereka yang memiliki ciri utama sociopath.
17.
19 Juni 2023
"Apakah Ponpes Al-Zaitun Sebuah Sekte?"
Ringkasan:
Ada 5 artikel yang membahas Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun dan kaitannya dengan beberapa topik menarik seperti: cult, sekte, ajaran sesat, sociopathy (pemimpinya), serta kemiripannya dengan ideologi politik fascism. Membahas Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun menjadi cukup penting, karena Ponpes Al-Zaytun adalah miniatur dari sebuah negara di mana masyarakatnya mudah sekali disesatkan oleh para pemimpin politiknya. Padahal para pemimpin politik ini bisa saja mereka yang memiliki ciri utama sociopath.
18.
22 Juli 2023
"Serangan Balik Panji Gumilang"
Ringkasan:
Ada 5 artikel yang membahas Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun dan kaitannya dengan beberapa topik menarik seperti: cult, sekte, ajaran sesat, sociopathy (pemimpinya), serta kemiripannya dengan ideologi politik fascism. Membahas Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun menjadi cukup penting, karena Ponpes Al-Zaytun adalah miniatur dari sebuah negara di mana masyarakatnya mudah sekali disesatkan oleh para pemimpin politiknya. Padahal para pemimpin politik ini bisa saja mereka yang memiliki ciri utama sociopath.
19.
29 Mei 2023
"Cegah Lahirnya Hitler Baru di 2024"
Ringkasan:
Dalam catatan sejarah ada orang-orang yang diberi gelar diktator, pemimpin otoriter, pemimpin revolusi, kaisar, pemimpin spiritual, dll. Mereka menumpahkan darah rakyatnya atau rakyat negeri lain dan mereka kerap mengkampanyekan diri mereka sebagai pembela negara, pembela rakyat, pembela kaum pekerja, pembela orang tertindas, dll. Bagaimana mereka bisa menipu atau memanipulasi begitu banyak orang, termasuk para intelektual atau akademisi?
20.
16 Mei 2023
"Personal Development di Era AI"
Ringkasan:
Salah satu yang tidak pernah dibicarakan oleh para capres adalah AI (Artificial Intelligence) yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Dan yang kedua adalah mental health. Bahkan Jokowi sendiri kurang membicarakan keduanya. Padahal AI & mental health itu seperti climate change, global warming, nuclear war, dll. yang berada di urutan atas dari global issues. Entah kenapa?
21.
10 Mei 2023
"Sociopath di Antara Calon Ini-itu"
Ringkasan:
Ilmu yang mempelajari ASPD (AntiSocial Personality Disorder) terus berkembang, apalagi setelah neuroscience juga berkembang pesat. Sebutan populer dari ASPD ini adalah sociopath, psychopath, narcissist, dark triad personaliy. Para ahli mempelajari siapa saja dalam catatan sejarah dunia yang memiliki ciri-ciri utama dari ASPD yang mudah menumpahkan darah, memicu konflik atau perang. Juga mengapa para tokoh-tokoh ASPD itu sering keliru diglorifikasi sebagai orang besar, brilian, pintar, hebat, mulia, spiritualist, dll.
22.
3 Mei 2023
"Spiritualisme di Jaman AI Masih Ada?"
Ringkasan:
Disruption yang ditimbulkan oleh berkembangnya AI menyasar banyak aspek kehidupan, salah satunya adalah spiritualisme. Apakah spiritualisme akan terkikis, punah atau malah meningkat? Neuroscience memberi jawaban yang pasti mengejutkan banyak orang.
23.
20 April 2023
"Peringatan dari Masa Depan: The AI Dilemma"
Ringkasan:
1. Ancaman dari bad actors, misalnya politisi hitam yang menggunakan AI untuk tujuan jahat.
2. Ancaman dari medsos pada masyarakat berupa: kesehatan mental, polarisasi yang ekstrim, menurunnya produktivitas.
3. Pentingnya rembug nasional untuk mendiskusikan potensi positif dan potensi negatif dari AI.
24.
8 April 2023
"Cek Kosong untuk Ganjar?"
Ringkasan:
Sebagaimana kita ketahui bersama, tidak ada parpol yang sempurna, termasuk juga politisinya. Korupsi menjadi bagian dari setiap parpol yang ada. Masyarakat harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk ikut mendorong dunia politik menjadi lebih baik.
25.
5 April 2023
"Najwa & Ganjar: Politisi Tertambat di Tahun 60an"
Ringkasan:
Indonesia dalam 1 dekade terakhir ini jelas sekali menunjukkan telah melesat jauh daripada di era pemerintahan manapun sejak merdeka pertama kali di tahun 1945. Sayangnya perubahan positif itu hanya dimotori oleh 1 orang saja, yaitu Jokowi, bukan oleh yang lain, apalagi politisi Indonesia. Dalam wawancara Najwa & Ganjar, kita bisa melihat Ganjar yang mewakili politisi Indonesia nampak tertinggal dalam soal pemikiran seputar tantangan besar bagi Indonesia, terutama di masa depan yang dekat.
26.
4 April 2023
"Gamal Abdel Nasser dalam Pusaran Piala Dunia U-20?"
Ringkasan:
Jasmerah, kata Bung Karno. Namun menjadi ironi, karena jasmerah malah mendorong kita untuk tidak mengikuti langkah usang dari politisi era kuno. Zaman terus berubah dan menjadi kewajiban kita semua untuk mempelajari hal-hal baru atau beradaptasi dengan yang baru agar tidak menjadi bangsa yang tergilas di masa depan. Dalam konteks ini kita patut merenungkan peran Gamal Abdel Nasser yang pengaruhnya masih terasa dalam politik luar negeri Indonesia saat ini.
27.
2 April 2023
"Menolak Israel, karena Alasan Kemanusiaan, Katanya?"
Ringkasan:
PDIP menolak Israel, karena alasan kemanusiaan? Berdasarkan definisi kemanusiaan yang disusun oleh sains, PDIP cuma melemparkan jargon politiknya, seperti biasa. Malah terlihat sikap menolak Israel ditujukan untuk menjaga elektabilitas di tahun politik 2024.
28.
30 Maret 2023
"Sepak Bola, Indonesia, Israel, Humanisme, FIFA, Teroris"
Ringkasan:
Masyarakat itu mudah sekali ditipu atau dimanipulasi oleh politisi. Kasus ditolaknya Timnas Israel di U20 yang tadinya akan digelar di Indonesia menggambarkannya dengan gamblang. Seolah politisi itu pembela bangsa & negara, padahal pembela elektabilias saja.
29.
14 Maret 2023
"Anies Baswedan dan ABC News Australia Mengungkap Sesuatu?"
Ringkasan:
Jejak digital bisa digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih capres. Wawancara Anies Baswedan dan ABC News Australia ini salah satu yang bisa menjadi jejak digital yang mengungkap sesuatu yang penting, yaitu ciri utama dari personality disorder.
30.
25 Februari 2023
"Memahami Dark Triad Personality pada Sosok-sosok Arogan"
Ringkasan:
Artikel ini cukup panjang, karena ditulis agar bisa menjadi panduan yang cukup lengkap dalam menganalisa siapapun, terutama politisi, capres atau calon-calon lain seperti anggota DPR, gubernur, walikota, bupati, dll. Apakah mereka itu seorang yang berpotensi menjadi ancaman bagi masyarakat atau kemanusiaan?
31.
19 Februari 2023
"Peran Medsos Meruncingkan Pro-Kontra Skandal Sambo"
Ringkasan:
Apa contoh yang paling terang dari dampak buruk adanya medsos? Jawabannya: Kasus Sambo. Sambo terbukti di pengadilan membunuh Brigadir Joshua, namun medsos malah mengeskalasi penyebaran disinformation & misinformation seputar kasus itu. Itu yang terjadi di tiap musim election di manapun di dunia, tidak terkecuali tahun politik 2024 di Indonesia.
32.
15 Februari 2023
"Benarkah Ada 10 Ciri Psikopat pada Sambo?"
Ringkasan:
Bagaimana mendeteksi capres yang berbahaya, atau calon-calon lain, termasuk calon anggota DPR? Sebenarnya cukup mudah, karena sudah tersedia berbagai artikel ilmiah, juga buku, apalagi ceramah ilimiah dalam bentuk video. Artikel ini adalah salah satu yang mencoba membuat panduannya bagi masyarakat.
33.
16 Oktober 2022
"Pelayan Masyarakat dan Kesehatan Mental"
Ringkasan:
Kesehatan mental ada di urutan atas dari daftar global issues. Badan Dunia untuk urusan kesehatan, WHO menyediakan banyak halaman di websitenya untuk membahas mengenai kesehatan mental dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. Artikel ini juga membahas pentingnya kesehatan mental di dunia politik.
34.
8 September 2022
"Short Video di Medsos Berbahaya atau Merugikan?"
Ringkasan:
Tiktok adalah platform media sosial (medsos) yang berisi berbagai video pendek. Tingkat popularitas video pendek menyebar ke berbagai medsos lainnya. Hampir semua medsos menyediakan video pendek. Namun kita bisa melihat hampir semua medsos kedodoran dalam mengontrol isi dari video pendek yang dibuat oleh users. Disinformation & misinformation merajalela di medsos melalui video pendek. Apa dampaknya pada tahun politik 2024?
35.
31 Agustus 2022
"Sambo Membuka Beberapa Borok di Polri?"
Ringkasan:
Bagaimana neuroscience menjelaskan mental disorder yang dimiliki oleh pejabat negara dan wakil rakyat? Apakah mental disorder bisa dicegah atau bagaimana cara mencegah mereka agar tidak menduduki posisi strategis di pemerintahan?
36.
25 Agustus 2022
"Pintarkah Ferdy Sambo?"
Ringkasan:
Mereka yang terlihat brilian, pintar, berkarier moncer, atau flamboyan nampaknya mesti justru harus lebih berhati-hati, karena bagi neuroscience justru itu adalah red flags yang harus dicermati oleh masyarakat. Bagaimana cara mencermatinya?
37.
17 Agustus 2022
"Skandal Duren Tiga & The Social Media"
Ringkasan:
Tanpa adanya tahun politik 2024, kesehatan mental dan produktivitas masyarakat akan selalu terancam oleh adanya medsos. Beberapa kasus besar seperti kasus Sambo mengeskalasi dampak negatif dari medsos. Tahun politik 2024 akan jauh lebih buruk daripada saat kasus Sambo sedang menyeruak di tengah masyarakat.
38.
14 Agustus 2022
"Kesehatan Mental, Personality Disorder, dan Skandal Duren Tiga"
Ringkasan:
Personality Disorder adalah salah satu sebutan populer untuk menyebut mereka yang bisa menjadi toxic bagi orang di sekitarnya atau bagi masyarakat. Artinya juga: mereka bisa merugikan orang lain atau masyarakat. Toxic ini bisa dilihat oleh masyarakat sebagai orang besar, pemimpin besar, pejabat negara, atau lainnya, padahal ia bisa merugikan atau mengancam masyarakat/kemanusiaan. Bagaimana cara mereka meniti kekuasaannya hingga berada di puncak?
39.
23 Mei 2022
"Kemenangan Bongbong Marcos, Alarm bagi Indonesia"
Ringkasan:
Kompas pada 16 Mei 2022 lalu melaporkan bagaimana Bongbong Marcos terpilih menjadi presiden Filipina. Menurut Kompas, keberhasilan Bongbong berkaitan dengan penggunaan medsos untuk kampanye Bongbong. Tentu itu sebuah pekerjaan besar, mengingat Bongbong adalah putera dari mantan diktator dan koruptor Filipina yang tahun 1986 lalu minggat ke Amerika.
40.
17 Mei 2022
"Tulisan Kedua Soal Bahaya Medsos di Tahun Politik 2024"
Ringkasan:
"The Social Dilemma" adalah salah satu documentary yang membahas tentang dampak buruk medsos. Ada banyak buku, artikel atau ceramah lain yang mengulas dengan dalam kemunculan medsos dan pengaruhnya dalam peradaban manusia. Artikel ini mengulas apa saja ancaman medsos yang utama.
41.
12 Mei 2022
"Bahaya Narcissism di Tahun Politik 2024"
Ringkasan:
Sebuah artikel yang lumayan panjang, karena isinya harus komprehensif tentang narcissism. Meski narcissism hanya sebuah sebutan populer, namun ciri utama dari narcissism banyak melekat pada politisi atau orang-orang terkenal, bahkan termasuk pemuka agama atau spiritualist.
42.
4 Mei 2022
"Luhut BP Bertemu Elon Musk? Angin Segar atau Bencana?"
Ringkasan:
Kebetulan sosok Elon Musk adalah sosok yang populer dan kontroversial atau eksentrik. Namun neuroscience memperingatkan masyarakat agar berhati-hati pada Elon, karena Elon memiliki banyak ciri narcissist, bahkan sociopath.
43.
21 April 2022
"Yuk Mengenal Narcissism!"
Ringkasan:
Setiap sociopath atau psychopath pasti memiliki ciri narcissist. Diagnosa resmi untuk semua personality disorder itu adalah ASPD (AntiSocial Personality Disorder). Di negeri-negeri yang tidak menerapkan demokrasi, maka "pengidap" ASPD yang menduduki posisi strategis bisa tidak terkendali atau bakal merugikan masyarakat hingga kemanusiaan.
44.
18 April 2022
"Media Sosial, Sebuah Dilema Baru dalam Peradaban?"
Ringkasan:
Segera setelah bom atom dijatuhkan di 2 kota Hiroshima dan Nagasaki dunia tersentak kaget dan terteror. Begitu mudahnya dunia ini lumat oleh satu sentuhan jari pada 1 tombol untuk menembakkan bom nuklir. Sekarang bukan hanya bom nuklir yang dikuatirkan oleh para ahli, tetapi medsos juga. Mengapa medsos mengancam kemanusiaan?
45.
13 April 2022
"Menuju Tahun Politik 2024: Pengeroyokan akan Terus Terjadi?"
Ringkasan:
Politisasi agama tidak terjadi di berbagai negeri di dunia. Politisasi agama hanya terjadi di negeri seperti Indonesia yang belum benar-benar mempraktikkan demokrasi secara penuh. Politisinya enak saja memilih jalan yang lebih instan untuk memenangkan pemilihan. Apa penjelasan neuroscience mengenai fenomena politisasi agama ini?
46.
14 Maret 2022
"Churchill, Hitler, Putin"
Ringkasan:
Catatan sejarah dunia memberi pelajaran penting tentang bagaimana orang yang sebelumnya disangka hanya orang biasa, lalu bisa melesat ke puncak kekuasaan dan menumpahkan darah hingga puluhan juta orang. Hitler adalah salah satu contohnya.
47.
2 Maret 2022
"Bela Rusia atau Bela Ukraina? Bela Kemanusiaan Dong!"
Ringkasan:
Fenomena 'mengagumi Vladimir Putin', pemimpin Rusia ini tentu menarik untuk dicari akarnya. Masyarakat mudah saja disesatkan oleh gelora geopolitics science yang membagi dunia dengan 2 kutub saja. Masyarakat juga mudah disesatkan oleh disinformation & misinformation yang beredar di medsos. Padahal ada sains baru, yaitu neuroscience, untuk mencermati setiap langkah seorang pemimpin dunia. Jadi, siapa Putin, menurut neuroscience?
48.
27 Februari 2022
"Putin, Narcissist atau Psychopath?"
Ringkasan:
Apa kata neuroscience tentang personality Vladimir Putin? Tentu itu sebuah sudut pandang baru dalam melihat situasi dunia saat ini dan perkiraan apa yang bakal terjadi. Pemimpin dengan model seperti Putin tentu pantas diwaspadai kemunculannya di tahun politik 2024.
49.
24 Februari 2022
"Ketakutan Seputar Pembangkit Energi Nuklir"
Ringkasan:
Pembangkit Energi Nuklir pantas untuk didiskusikan oleh para capres. Tentu saja itu untuk melihat seberapa dalam wawasan capres dalam global issues. Argumen apa yang digunakan seorang capres untuk menolak pembangkit energi nuklir? Atau sebaliknya.
50.
15 Februari 2022
"GPT-3, AI dan Dunia yang Berubah Cepat"
Ringkasan:
Artikel ini ditulis di awal tahun 2022, saat ChatGPT belum diluncurkan (di akhir 2022). Di dunia sudah marak berbagai diskusi seputar AI. Mereka membahas potensi positifnya dan sekaligus juga potensi negatifnya. Namun sejak awal tahun 2023 ini para ahli yang berkaitan dengan AI menjadi cemas, karena pengembangan AI terlalu cepat. Perkembangan seputar AI itu menjadi sangat penting, sehingga para capres perlu menajamkan wawasannya soal itu. Bisakah?
51.
23 Desember 2021
"Tahun Baru 2022, AI, dan Masa Depan Otak Manusia"
Ringkasan:
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah seorang pengusaha yang berkecimpung di bidang industri aplikasi. Namun nampaknya beliau tidak terdorong untuk menyemarakkan diskusi seputar AI di Indonesia. Padahal kegiatan diskusi seperti itu penting untuk menghidupkan kesadaran masyarakat tentang adanya perkembangan AI di dunia.
52.
20 Desember 2021
"Medsos Menurut Maria Ressa (Nobel Peace Prize Laureate 2021)"
Ringkasan:
Ini salah satu bukti medsos membuat kuatir mereka yang peduli pada kemanusiaan: Maria Ressa, penerima Nobel Peace Prize prihatin dengan keberadaan medsos di dunia. Itu dituangkan oleh Maria Ressa dalam ceramahnya saat menerima Hadiah Nobel di Oslo, 10 Desember 2021.
53.
2 Februari 2021
"World Happiness Report? Apa Itu?"
Ringkasan:
Banyak hal-hal baru yang berkembang di dunia, namun tetap saja tidak tersosialisasi di Indonesia. World Happiness Report (WHR) adalah salah satunya. WHR adalah sebuah cara baru untuk mengukur tingkat kemajuan sebuah negeri. Jika sebelumnya ada Human Development Index (HDI), sekarang ada WHR yang memiliki lebih banyak pengukur atau indikator.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H