Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagaimana Akhir dari Sirkus Al-Zaytun?

28 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 6 September 2023   16:28 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian di tahun 1981, tiba-tiba Rajneesh Ashram dipindahkan dari India ke wilayah terpencil di Antelope, Oregon, Amerika, di atas wilayah peternakan yang dibelinya seluas 260 km persegi. Di Oregon, Rajneesh membuat masalah serius dengan penduduk dan otoritas setempat yang tidak menyukai aktivitas Rajneesh dan pengikutnya yang dirasakan melanggar norma.

Namun Rajneesh malah berhasil mengambilalih wilayah Antelope dan mengganti namanya menjadi Rajneeshpuram. Bahkan kemudian kelompok Rajneesh dengan berbagai cara yang melanggar hukum malah berusaha mengambil alih Wasco County, wilayah yang lebih besar daripada Antelope. Sheela yang menjadi presiden Rajneesh Movement meracuni penduduk setempat dan mencoba membunuh jaksa wilayah Oregon. Sejumlah kejahatan lainnya juga dilakukan oleh Sheela, seperti pembakaran bangunan county office, hingga mengganggu masyarakat sekitar.

Lalu kemudian karena cemas posisinya sebagai presiden Rajneesh Movement terancam diganti oleh Rajneesh, Sheela mencoba membunuh dokter pribadi Rajneesh di tahun 1985, namun gagal.

Sheela kemudian kabur dari Rajneeshpuram ke Jerman. Namun pemerintah Jerman mengekstradisi Sheela ke Amerika untuk menjalani hukuman dari pemerintah Amerika.

Gara-gara Sheela kabur, lalu Rajneesh yang sedang menjalani "nyepi" selama 3,5 tahun, tiba-tiba muncul di hadapan pengikutnya dan sejumlah media. Rajneesh menuduh Sheela membawa kabur jutaan dolar dan menyebutnya bitch yang sedang mabuk narkoba. Ia juga menuduh Sheela melakukan kejahatan lainnya. Akibatnya FBI memiliki dasar hukum untuk memeriksa seluruh kompleks Ashram itu. Beberapa pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Rajneesh pun terbuka, seperti immigration fraud, dll.

Sementara itu Sheela dalam bukunya, "Don't Kill Him! The Story of my Life with Bhagwan Rajneesh", menyatakan:
Osho extremely charismatic, brilliant, inspiring, powerful and loving and also being ridiculously manipulative, vengeful, self-serving and hurtful.

Dalam documentary berjudul "Wild Wild Country" terlihat Rajneesh sangat marah dan menggunakan pilihan kata yang kasar untuk Sheela. Tentu itu mencengangkan, karena ia mempromosikan dirinya sebagai guru spiritual, namun bisa marah dan kehilangan kontrol atas emosinya.

National guard bahkan diturunkan untuk membantu FBI menangkap Rajneesh yang ternyata dijaga oleh puluhan pasukan terlatih bersenjata lengkap yang mampu "berperang" selama berminggu-minggu jika dibutuhkan.

Namun Rajneesh ternyata tidak memilih bertempur sampai mati dengan National Guard dan FBI. Rajneesh memilih kabur dengan 2 pesawat jet bersama dengan puluhan pembantunya, juga bersama dengan barang-barang mewahnya dan uang tunai yang banyak.

Pesawat Rajneesh dicegat FBI di Charlotte, North Carolina, lalu Rajneesh dikirim kembali ke Oregon untuk menjalani persidangan yang panjang. Namun pengacaranya menganjurkan Rajneesh untuk mengaku bersalah saja, sehingga Rajneesh bisa dideportasi keluar Amerika tanpa menjalani hukuman penjara.

Di umurnya yang belum mencapai 55 tahun, kesehatan Rajneesh ternyata sangat rapuh. Ia berjalan tertatih-tatih seperti orang yang berusia 90 tahun lebih. Tidak mungkin Rajneesh mampu menjalani persidangan yang panjang dan melelahkan. Ia pun akhirnya mengaku bersalah. Lalu Rajneesh mencoba untuk tidak pulang ke India, namun ditolak oleh 21 negara, Rajneesh pun pulang ke India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun