Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mario Dandy, Medsos, UU Perlindungan Anak

4 Maret 2023   15:32 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:37 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pengungkapan kasus ini memang terasa lambat. Kemarin, 3 Maret, "fakta baru" mencuat dari kuasa hukum AG, yaitu hp AG mungkin sekali "dikuasai" tersangka Mario Dandy saat berinteraksi dengan korban D sebelum peristiwa keji itu. Tersangka Mario, bahkan menipu korban David Ozora dengan menggunakan hp AG agar mau keluar menemuinya. Setelah tertangkap, tersangka Mario diduga keras mendikte AG mengenai apa yang harus dikatakannya pada polisi.

Beberapa hari setelah peristiwa ini terjadi, nyaris tidak ada keterangan apapun yang diberikan dari pihak AG dan keluarganya. Padahal netizen sudah ramai membagikan berbagai informasi negatif seputar AG yang masih perlu dikonfirmasi. Perangai netizen memang seperti itu sebagaimana dijelaskan oleh berbagai survei atau riset sains. Media sosial "membantu" berbagai misinformation beredar lebih cepat 6 kali daripada information yang bisa dikonfirmasi atau valid (baca di sini artikel mengenai itu)

Sekali lagi terlihat bagaimana netizen mampu meyakini sesuatu yang belum ada konfirmasinya atau masih simpang-siur. Pada kasus Richard Eliezer ramai beberapa minggu lalu, ada netizen yang sejak awal meyakini Richard adalah pembunuh berdarah dingin. Tentu netizen mengabaikan soal kejiwaan seorang bawahan terhadap atasannya yang dominan (Sambo), atau mengabaikan "aturan" di kepolisian, bahwa bawahan tanpa banyak tanya harus patuh pada atasan. Cerita fiktif tentangnya dengan cepat beredar di medsos. Informasi negatif tentang Richard terus bergema di medsos, bahkan setelah hakim menjatuhkan vonis 1,5 tahun dan Sambo mendapat hukuman mati.

Itu hukuman yang terlalu ringan untuk seorang pembunuh sahabat sendiri (Brigadir Joshua). Itu salah satu hujatan yang beredar di medsos untuk Richard. Padahal Richard dibela oleh ratusan pakar hukum Indonesia yang menyebut diri mereka 'sahabat pengadilan'. Hingga hari ini, hujatan untuk Richard masih terus bergema, padahal dasar hujatan itu cuma misinformation yang tentu saja kurang berdasar.

Itulah bahaya medsos, karena mengeskalasi misinformation atau disinformation 6 kali lebih cepat (baca artikel yang berkaitan di sini)

Sekarang di kasus AG, netizen ramai menghujatnya sebagai anak remaja dengan berbagai sebutan yang cukup mengerikan, padahal berdasarkan informasi yang belum terkonfirmasi. Sebagaimana yang terjadi pada Richard, akhirnya saat persidangan digelar, banyak fakta baru yang bisa dikonfirmasi mencuat di persidangan, bahkan ratusan pakar hukum Indonesia "membela" Richard (baca artikel yang berkaitan dengan itu di sini).

Pelajaran Apa yang Bisa Diambil?

Kita tentu sedih dan prihatin pada kondisi korban David yang masih terbaring dan belum pulih dari penganiayaan Mario yang luar biasa keji itu. Semoga David cepat kembali pulih seperti sediakala. Dan semoga Mario mendapatkan hukuman yang berat.

Namun jika kita sedikit memanfaatkan sains untuk melihat kasus ini, maka kita akan melihat ada beberapa ciri psychopath melekat pada Mario Dandy. Apa artinya? Orang seperti ini bisa memiliki dominasi yang kuat pada orang-orang tertentu yang berada di dekatnya, seperti Shane & AG. Tentu itu bukan berarti Shane & AG bisa melenggang bebas dari tuntutan hukum. AG yang belum berusia 18 tahun (menurut definisi UU Perlindungan Anak) sekalipun tetap saja bisa diadili di peradilan anak.

Psychopathy lebih rumit daripada sekedar parenting yang salah. Psychopath terlahir begitu, alias otaknya memang sudah berbeda sejak lahir (lihat artikel mengenai itu di sini)

Parenting tentu memperburuk ciri negatif yang melekat pada seorang psychopath. Ciri psychopath bisa dilacak ke masa kecil dan masa remaja dengan cara mewancarai orang-orang yang mengenalnya. Atau bisa juga dengan mewancarai sang psychopath. Beberapa orang yang mengenal Mario sudah muncul ke media belakangan ini memberikan kesaksian yang "memastikan" ciri psychopath memang melekat pada Mario Dandy. Antara lain adalah kecenderungan untuk melanggar norma yang sering terlihat samar sekali (terutama untuk orang awam). Juga kecenderungan restless yang juga bisa samar terlihat. Juga termasuk gejala impulsivity.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun