Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kuatir pada ChatGPT?

1 Februari 2023   20:54 Diperbarui: 28 Agustus 2023   11:43 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatiran yang sudah disebut di awal artikel ini adalah gambaran umum dari masyarakat pada lahirnya AI yang masih balita banget. Dr. Craig Kaplan, seorang praktisi AI yang telah berkecimpung sepanjang 30 tahun lebih di dunia pengembangan AI di Sillicon Valley, menyebut produk berbasis AI yang ada sekarang ini disebut idiot savant AI, karena masih Narrow AI. Apa yang dikatakan oleh Kaplan bisa di lihat di sini (klik di sini). Sebutan idiot savant diberikan karena bisa melakukan tugas tertentu atau spesifik dengan kualitas yang sangat bagus melebihi kualitas yang dihasilkan manusia.

Sedangkan Artificial General Intelligence (AGI) yang diimpikan sejak puluhan tahun lalu, yaitu yang pintar dalam segalanya, bahkan yang 'Godlike AI' belum tercipta. Namun beberapa futurists memperkirakan AGI akan tercipta dalam dekade ini, tak perlu menunggu di dekade mendatang. Perkiraan itu dibuat berdasarkan pencapaian computing power yang kekuatan dan kecepatan kerjanya bertambah ribuan kali lipat setiap tahun. Ada banyak perusahaan raksasa dunia yang terus mengembangkan computing power ini yang sudah saya sebut di artikel sebelum ini.

Kekuatiran pada pengembangan AI ini membuat banyak lembaga, pemerintahan, pemikir atau filsuf, hingga PBB menempatkan AI di urutan atas dari daftar persoalan dunia. Sehingga peran sebuah pemerintahan untuk ikut memberi perhatian pada persoalan dunia ini bisa menentukan kualitas pemerintahan itu. Di antara berbagai persoalan dunia itu antara lain: Artificial Intelligence (AI),  Climate change and global warming,  Poverty and income inequality, Political instability and conflict, Access to healthcare and education, dll.

Kekuatiran pada lahirnya AI atau ChatGPT secara khusus, bukan pada hal-hal yang sudah disebut di awal artikel ini, tetapi seharusnya pada beberapa kekuatiran atau tantangan di bawah ini, sebagaimana sering tersebut dalam berbagai artikel atau diskusi yang muncul di seluruh dunia untuk menyambut datangnya ChatGPT:

  • Job displacement
  • Bias and discrimination
  • Privacy concerns
  • Security risks
  • Lack of accountability and regulation.

Job Displacement

AI memang dapat mempengaruhi pasar tenaga kerja. Beberapa pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI meliputi tugas-tugas yang berulang dan mekanik, seperti data entry, analisis data, pengaturan peralatan, dll. Penerapan AI juga dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas, sehingga beberapa perusahaan mungkin akan memilih untuk menggunakan AI daripada pekerja manusia. Akibatnya, beberapa profesi tertentu mungkin akan hilang dan memerlukan adaptasi profesional untuk mempertahankan berbagai keterampilan yang relevan. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat pendidikan dan pelatihan untuk membantu pekerja mengatasi perubahan pasar kerja ini.

Bias and Discrimination

Bias dan diskriminasi, merupakan masalah yang potensial muncul dalam penerapan AI. Sebuah model AI dapat memperoleh informasi dan membuat keputusan yang dipengaruhi oleh data dan algoritma yang digunakan untuk melatihnya. Jika data yang digunakan untuk melatih sebuah model AI terdiri dari informasi diskriminatif atau memiliki bias (karena diberikan oleh manusia), model AI tersebut dapat meneruskan bias ini dalam keputusan yang diambil. Ini dapat mempengaruhi bagaimana individu diposisikan dalam masyarakat, misalnya dalam hal pekerjaan, kredit, dan pembiayaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk melatih model AI tidak diskriminatif dan memastikan bahwa algoritma tidak memperpetuasi bias sosial atau rasial.

Privacy Concerns

Privacy concerns adalah masalah potensial lain dalam penerapan AI. AI membutuhkan akses ke data pribadi individu untuk melatih model dan membuat keputusan. Jika data ini tidak diproteksi dengan benar, maka data itu dapat diakses secara tidak sah oleh pihak yang tidak berwenang, yang dapat menyebabkan kerugian atau penyalahgunaan informasi pribadi. Ini juga dapat mempengaruhi bagaimana individu mempertahankan kontrol atas informasi pribadi mereka dan bagaimana mereka diposisikan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa standar privasi yang tepat diterapkan dan data pribadi individu dilindungi dengan benar.

Security Risks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun