Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kuatir pada ChatGPT?

1 Februari 2023   20:54 Diperbarui: 28 Agustus 2023   11:43 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ChatGPT masih terus menjadi topik menarik di mana-mana. Salah satu sub-topik yang mengemuka di mana-mana, termasuk di Indonesia adalah kekuatiran pada penyalahgunaan ChatGPT dalam aktivitas di sekolah dan perguruan tinggi. Juga kekuatiran meningkatnya pelanggaran hak cipta, karena apa yang dihasilkan (berupa text) oleh ChatGPT adalah intisari dari berbagai karya atau hak cipta banyak orang. Jika Anda tidak bertanya pada ChatGPT tentang sumber ChatGPT saat menjawab pertanyaan Anda, maka ChatGPT tidak memberikannya.

Betulkah itu kekuatiran yang utama? Tentu tidak, karena ada lagi kekuatiran yang jauh lebih besar daripada itu.

Popularitas ChatGPT tentu ini tidak mengherankan, karena ChatGPT bisa disebut sebagai kelanjutan atau sebuah aplikasi (web-based) yang melengkapi keberadaan Google search engine selama ini. Bagi mereka yang bergerak di bidang riset atau yang senang mempelajari hal-hal baru, tentu kehadiran ChatGPT ini sebuah angin segar, karena selain mendapatkan berbagai links yang disediakan oleh Google, maka Anda juga bisa memperoleh semacam konsultasi "gratis" dari ChatGPT.

Bagi yang belum tahu apa itu ChatGPT yang baru diluncurkan 30 November 2022 lalu, ChatGPT adalah aplikasi (sebut saja begitu) dibuat oleh sebuah perusahaan yang awalnya nir-laba, OpenAI. ChatGPT adalah sebuah ChatBot, namun mereka yang berinteraksi dengan ChatGPT bisa merasa berinteraksi dengan manusia, meski ChatGPT adalah sebuah aplikasi yang berbasis artificial intelligence (AI). ChatGPT bahkan bisa menggunakan bahasa apapun, termasuk bahasa Indonesia. ChatGPT dan penggunanya berinteraksi dengan menggunakan text.

Kehadiran ChatGPT tentu saja menarik perhatian banyak kalangan, bahkan juga remaja atau mereka yang introvert, karena ChatGPT akan menjawab hampir semua pertanyaan. Meski ChatGPT tidak selalu menyediakan jawaban yang tepat atau akurat, karena beberapa alasan yang disebut oleh pembuatnya, OpenAI, namun ChatGPT disebut bisa menjadi "tempat curhat" bagi mereka yang ogah berinteraksi dengan manusia yang real.

Aplikasi paling laris sepanjang sejarah Internet

ChatGPT disebut sebagai aplikasi yang paling laris-manis, tanjung-kimpul, karena belum seminggu diluncurkan, penggunanya sudah mencapai 1 juta users. Sebelumnya, Instagram mencapai 1 juta users dalam waktu 2,5 bulan, Facebook 10 bulan, Twitter 2 tahun. Menurut prediksi OpenAI, di akhir tahun 2024 nanti, ChatGPT akan bernilai 1 miliar dolar.

Anda bisa membaca 2 artikel yang saya tulis sebelumnya yang membahas ChatGPT dan AI dari sudut pandang yang lebih ringan, yaitu apa gunanya bagi kebanyakan orang. Klik di sini untuk membaca 2 artikel itu. 

Sebagaimana sudah saya tulis sebelumnya, ChatGPT adalah salah satu produk yang dihasilkan dari 'pengembangan AI' oleh sebuah organisasi atau perusahaan bernama OpenAI. Ada beberapa produk lain dari OpenAI yang cukup terkenal, seperti GPT-3, CopyAI, dan DALL-E2. Semua produk yang dihasilkan OpenAI ini menakjubkan karena nyaris bisa melakukan semua yang dilakukan oleh manusia, seperti menulis artikel ilmiah, menulis novel, puisi, bahkan melukis seperti Salvador Dali, hingga merancang disain kendaraan, serta menulis coding, bahkan untuk menyempurnakan coding yang sudah ditulis manusia untuk membangun AI.

Tentu AI dikembangkan bukan hanya oleh OpenAI, namun ada banyak perusahaan raksasa lainnya yang mengembangkan AI. Di antaranya adalah: Google, IBM, Amazon, Baidu, dll. Namun ChatGPT, produk yang dihasilkan OpenAI ini menggemparkan dunia, meski sebelumnya, OpenAI juga sudah menghasilkan GPT-3 yang juga cukup menggemparkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun