Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumlah Neurons di Otak Manusia adalah 86 Miliar bukan 100 Miliar

25 Oktober 2022   17:24 Diperbarui: 28 September 2024   10:29 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.nybooks.com/

Sejak lama saintis menghitung, bahwa otak manusia memiliki jumlah neurons yang lebih banyak daripada otak primata atau mamalia lain. Itulah yang membuat otak manusia lebih cerdas. Benarkah demikian? Berapa sebenarnya jumlah neurons di otak manusia? Bagian manakah dari otak di mana terdapat neurons paling banyak?

==o==

Sebelumnya para ahli menduga, volume otak menentukan jumlah neurons di otak. Kita tahu otak manusia lebih besar daripada otak primata lainnya, meski ada banyak mamalia lain yang memiliki volume otaknya jauh lebih besar daripada manusia. Ternyata volume otak tidak menentukan jumlah neurons, dan keduanya tidak menentukan kecerdasan.  

Volume otak gajah Afrika hampir mencapai 5 kg dan memiliki jumlah neuron yang sangat besar, yaitu sekitar 250 miliar. Jumlah neurons sebanyak itu tidak membuat gajah Afrika menjadi lebih cerdas. Itu terlihat juga pada otak simpanse dan otak sapi yang sama besarnya, namun ternyata simpanse jauh lebih cerdas. 

Jika jumlah neurons yang membuat otak menjadi lebih cerdas, maka ada banyak hewan dengan otak yang jauh lebih besar & neurons-nya lebih banyak daripada manusia, namun ternyata tak ada yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi daripada manusia.

Mengapa Otak Manusia Lebih Spesial?

Setidaknya ada 3 points yang mengindikasikan otak manusia lebih spesial: 1. Proporsi berat tubuh dan berat otak, 2. Jumlah neuorons di cerebral cortex, 3. Otak manusia membutuhkan lebih banyak energi (kalori).

Perbandingan otak manusia dan hewan lain: https://neurotray.com/
Perbandingan otak manusia dan hewan lain: https://neurotray.com/

1. Proporsi

Otak manusia 1,5 kg dan otak Gorilla hanya 0,5 kg. Padahal tubuh manusia hanya sekitar 70 kg, dan gorilla bisa sekitar 200 kg. Proporsi tubuh dan otak mamalia lain memang terlihat jomplang.

Berat otak manusia sekitar 1,5 kg, sementara itu otak gajah sekitar 5 kg. Namun kita tahu kemampuan kognitif gajah hampir sama dengan hewan lain. Volume otak secara keseluruhan memang bukan yang menentukan kecerdasan.

Gajah Afrika memiliki jumlah neurons terbanyak: https://dinoanimals.com/
Gajah Afrika memiliki jumlah neurons terbanyak: https://dinoanimals.com/

2. Jumlah neurons terbanyak ada di cerebral cortex.

Sebelumnya para ahli menyangka jumlah neurons di otak manusia adalah 100 miliar. Namun tak seorang pun tahu darimana angka ini muncul, atau bagaimana cara menghitungnya. 

Suzana Herculano (klik di sini) memiliki cara yang akurat untuk menghitung jumlah neuron di berbagai otak (berbeda spesies), termasuk bagian-bagian yang berbeda di otak. Riset Suzana Herculano menemukan, bahwa cerebral cortex adalah bagian dari otak yang paling banyak mengandung neurons. Sebagaimana kita tahu cerebral cortex adalah bagian otak yang berkaitan dengan kecerdasan.

Gambar: https://commons.wikimedia.org/
Gambar: https://commons.wikimedia.org/
Menurut Suzana Herculano, total jumlah neurons di otak manusia adalah 86 miliar, bukan 100 miliar. 16 miliar neurons ada di cerebral cortex. Secara proporsional cerebral cortex manusia memiliki jumlah neurons terbesar di antara primata, apalagi mamalia lain (lihat di sini).

Gambar: https://finance.yahoo.com/
Gambar: https://finance.yahoo.com/
3. Otak Manusia Membutuhkan Lebih Banyak Energi

Mengapa otak manusia membutuhkan begitu banyak energi? Menurut riset sains, 1 miliar neurons membutuhkan 6 kalori per hari.
86 milyar neurons = 516 kalori (baca di sini).

Perbandingan tubuh dan otak manusia adalah: otak hanya 2% daripada tubuh manusia. Namun otak manusia membutuhkan 500 kalori per hari, yaitu sebesar 25% dari kebutuhan kalori setiap hari. Sementara itu rata-rata manusia membutuhkan sebesar 2.000 kalori setiap hari. Jika 500 kalori itu sama dengan 1 piring makanan, maka otak membutuhkan 1 piring makanan setiap hari, padahal otak cuma memiliki berat 1,5 kg saja, sementara tubuh memiliki berat sekitar 70 kg.

Jumlah neurons yang lebih banyak di otak manusia didukung oleh jumlah kalori yang bisa kita pasok ke otak. Jumlah kalori yang begitu besar itu diperoleh dari makanan yang berbeda dengan makanan yang dikonsumsi oleh spesies yang berbeda (hewan lain). Makanan manusia berbeda karena makanan manusia dimasak terlebih dahulu sehingga bisa lebih cepat diproses oleh sistem pencernaan manusia. Itu sebabnya usus manusia lebih pendek daripada usus primata atau mamalia lain, karena bekerja lebih ringan. Primata mengkonsumsi makanannya selama 8 jam per hari. Sedangkan manusia hanya sekitar 1 jam saja. 

Tentang peran makanan yang dimasak yang telah membuat peradaban manusia berkembang ditulis dalam 1 buku bagus di bawah ini.

Gambar: https://en.wikipedia.org/
Gambar: https://en.wikipedia.org/

Penutup

Namun tahukah Anda, bahwa volume otak manusia mulai mengecil sejak 3.000 tahun lalu. Namun itu bukan berarti kecerdasannya berkurang, karena peradaban manusia terlihat berkembang sangat pesat dalam 3.000 tahun terakhir ini. 

Meski banyak pencapaian yang tinggi dari otak manusia dalam 3.000 tahun terakhir ini, namun otak manusia mengurangi kerjanya (bebannya) yang sebelumnya satu otak manusia (satu individu) dibebani oleh banyak urusan dalam satu waktu yang sama, seperti beternak, bertani, berburu, melakukan barter, memasak, mendidik anak, bersosialisasi, merawat rumah, menjaga kesehatan, menjaga keamanan diri & keluarga, dan lain-lain. Dulu semua itu harus dipikirkan semuanya oleh satu individu. Namun setelah 3.000 tahun lalu manusia mulai melakukan spesialisasi dalam berbagai bidang. Beternak, bertani, menjaga kesehatan, dilakukan oleh orang-orang tertentu, demikian juga pekerjaan lainnya.

Nampaknya volume otak manusia akan terus mengecil, karena peran collective thinking di masa 3 milenium terakhir, apalagi nanti setelah artificial intelligence (AI) menjadi nyata sebentar lagi. Akan banyak (mungkin semuanya) pencapaian manusia dalam kemajuan peradaban akan dikerjakan oleh AI, bukan lagi oleh otak manusia secara individu atau collective. Otak manusia akan semakin lebih banyak "beristirahat" di masa mendatang.

Apakah otak manusia masih akan dibutuhkan di masa AI "merajalela"?

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun