Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumlah Neurons di Otak Manusia adalah 86 Miliar bukan 100 Miliar

25 Oktober 2022   17:24 Diperbarui: 28 September 2024   10:29 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.nybooks.com/

Namun tahukah Anda, bahwa volume otak manusia mulai mengecil sejak 3.000 tahun lalu. Namun itu bukan berarti kecerdasannya berkurang, karena peradaban manusia terlihat berkembang sangat pesat dalam 3.000 tahun terakhir ini. 

Meski banyak pencapaian yang tinggi dari otak manusia dalam 3.000 tahun terakhir ini, namun otak manusia mengurangi kerjanya (bebannya) yang sebelumnya satu otak manusia (satu individu) dibebani oleh banyak urusan dalam satu waktu yang sama, seperti beternak, bertani, berburu, melakukan barter, memasak, mendidik anak, bersosialisasi, merawat rumah, menjaga kesehatan, menjaga keamanan diri & keluarga, dan lain-lain. Dulu semua itu harus dipikirkan semuanya oleh satu individu. Namun setelah 3.000 tahun lalu manusia mulai melakukan spesialisasi dalam berbagai bidang. Beternak, bertani, menjaga kesehatan, dilakukan oleh orang-orang tertentu, demikian juga pekerjaan lainnya.

Nampaknya volume otak manusia akan terus mengecil, karena peran collective thinking di masa 3 milenium terakhir, apalagi nanti setelah artificial intelligence (AI) menjadi nyata sebentar lagi. Akan banyak (mungkin semuanya) pencapaian manusia dalam kemajuan peradaban akan dikerjakan oleh AI, bukan lagi oleh otak manusia secara individu atau collective. Otak manusia akan semakin lebih banyak "beristirahat" di masa mendatang.

Apakah otak manusia masih akan dibutuhkan di masa AI "merajalela"?

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun