Namun tahukah Anda, bahwa volume otak manusia mulai mengecil sejak 3.000 tahun lalu. Namun itu bukan berarti kecerdasannya berkurang, karena peradaban manusia terlihat berkembang sangat pesat dalam 3.000 tahun terakhir ini.Â
Meski banyak pencapaian yang tinggi dari otak manusia dalam 3.000 tahun terakhir ini, namun otak manusia mengurangi kerjanya (bebannya) yang sebelumnya satu otak manusia (satu individu) dibebani oleh banyak urusan dalam satu waktu yang sama, seperti beternak, bertani, berburu, melakukan barter, memasak, mendidik anak, bersosialisasi, merawat rumah, menjaga kesehatan, menjaga keamanan diri & keluarga, dan lain-lain. Dulu semua itu harus dipikirkan semuanya oleh satu individu. Namun setelah 3.000 tahun lalu manusia mulai melakukan spesialisasi dalam berbagai bidang. Beternak, bertani, menjaga kesehatan, dilakukan oleh orang-orang tertentu, demikian juga pekerjaan lainnya.
Nampaknya volume otak manusia akan terus mengecil, karena peran collective thinking di masa 3 milenium terakhir, apalagi nanti setelah artificial intelligence (AI) menjadi nyata sebentar lagi. Akan banyak (mungkin semuanya) pencapaian manusia dalam kemajuan peradaban akan dikerjakan oleh AI, bukan lagi oleh otak manusia secara individu atau collective. Otak manusia akan semakin lebih banyak "beristirahat" di masa mendatang.
Apakah otak manusia masih akan dibutuhkan di masa AI "merajalela"?
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H